Ask

456 19 0
                                    

Doyeon menghela nafas memikirkan nasib nya yang harus pulang sendiri lebih tepat nya semua sahabat nya meninggalkan nya karena khawatir dengan Nayoung eonni sampai lupa menunggu nya yang sedang ke kamar kecil.

Doyeon masih berjalan pelan menuju rumah nya. Sampai derap langkah kaki di belakang nya membuat Doyeon mempercepat langkah nya. Tapi langkah di belakang nya juga menjadi cepat mengikuti kecepatan langkah nya. Membuat Doyeon semakin ketakutan. Doyeon melihat keadaan sekitar yang sangat sepi tidak terlihat orang yang berjalan kaki kecuali dirinya.dengan memngumpulkan keberanian Doyeon membalikan diri nya dan yang di lihat nya Jihoon yang babak belur kesusahan untuk berlari
"Yak.... Jihoon kau kenapa?"tanya Doyeon sambil berlari menghampiri Jihoon
"Bukan urusan mu" bentak Jihoon membuat tangan Doyeon yang ingin memapah nya du turunkan lagi
"YAK..... Mau pergi ke mana kau Jihoon? Aku pasti akan menemukan mu" suara teriakan yang berasal dari ujung jalan membuat Jihoon mengumpat pelan.

Penolakan Jihoon dan suara yang meneriakan Jihoon membuat Doyeon membeku di tempat dia tak bisa berpikir saat ini. Melihat Doyeon yang diam di tempat membuat Jihoon menarik nya untuk berlari menjauh karena fakta bahwa Doyeon memakai seragam yang sama dengan nya akan berakibat fatal jika mereka melihat Doyeon

Sampai di persimpangan jalan Jihoon menyuruh Doyeon untuk bersembunyi. Doyeon masih belum bisa berpikir otak nya masih belum berjalan.
"Jihoon keluar kau! Kami tau kau bersembunyi di sekitar sini"teriakan itu lagi membuat Doyeon ketakutan
"Aku lihat kau tadi bersama perempuan apakah itu pacar mu? " mendengar pertanyaan itu Jihoon kembali mengumpat meskipun lirih
"Syukurlah kalau kau sudah melupakan jinye aku turut bahagia. Tapi aku ragu apakah pacar mu itu benar-benar menyukai mu? Atau malah memanfaatkan dirimu seperti jinye?" Tepat setelah kalimat itu selesai Jihoon langsung keluar dari persembunyian.

Doyeon yang ingin mencegah nya pun terlambat orang-orang itu sudah melihat Jihoon.
"Punya nyali juga kau berani keluar"ucap seseorang yang di tengah.
"Kenapa kau tidak terima kalau Jinye sudah berpacaran dengan ku?" Jihoon masih diam tangan nya terkepal menahan amarah mendengar nya
"Kau sudah punya pacar bukan? jadi biarkan Jinye bahagia. Atau kau masih belum terima kalau kau hanya di manfaat kan Jinye untuk dekat dengan......" sebelum kalimat itu selesai Jihoon sudah melayangkan tinju ke muka nya dan perkelahian itu pun terjadi lima lawan satu. Doyeon yang tidak tahan melihat Jihoon di keroyok pun keluar

"Yak berhenti"teriak Doyeon membuat perhatian ke enam orang yang sedang berkelahi pindah ke arah nya.
"Oh.... kau pacar nya Jihoon. Hmm... cantik"ucap orang yang sepertinya ketua nya sambil melangkah mendekat ke arah nya.
"Jangan mendekat dan lebih baik kalian pergi dari sini sekarang"kata Doyeon dengan berani
"Wae? Kau tidak suka pacar mu Kami pukuli" balas orang itu sambil menampil kan muka sinis nya
"Ani... aku sudah menelepon polisi jadi sebentar lagi mereka akan datang dan membawa kalian" tegas Doyeon
"Oke mana polisi nya?"tantang orang itu
"Itu di belakang mu"kata Doyeon di saat mereka berlima menghadap ke belakang Doyeon langsung memukuli mereka dengan kayu yang di temui nya lalu menarik Jihoon untuk lari.

Mina masuk ke dalam rumah Nayoung dan langsung menuju ke kamar Nayoung setelah di persilakan oleh pembantu di rumah Nayoung. Di liat nya kamar Nayoung eonni sedikit lenggang masih ada celah tidak seperti ada sebelas orang di dalam nya
"Yang lain ke mana?"tanya nya
"Doyeon belum pulang,Somi harus kerja kelompok,Yeonjung dan Sejeong sedang ada jadwal club vocal dan Pinky sedang menunggu paket nya"jelas Chungha yang sedang mengupas buah untuk Nayoung
"Nayoung eonni gwenchana?"tanya nya sambil memeluk Nayoung yang sedang bersandar di tempat tidur nya.
"Gwenchana Mina-ya. Kau pergi dulu sebelum ke sini?"tanya Nayoung yang heran melihat baju Mina sangat rapi. Mina bimbang untuk menceritakan pertemuan nya dengan woojin. Dia takut sahabat -sahabat nya akan mengkhawatirkan nya karena kecerobohan nya kemaren sedangkan saat ini Nayoung eonni sedang sakit.
"Ah.... tadi aku mampir ke cafe sebentar tadi" jawab Mina sambil tersenyum canggung
"Jinja Mina-ya? Kau mampir ke cafe dan tidak membawakan kami apa-apa" Yoojung menatap Mina dengan tatapan tajam nya
"Anio Yoojung-ah aku membelikan kalian cake aku taruh di dapur takut nanti Nayoung eonni minta"Mina menatap balik Yoojung dengan tatapan jail
"Jinja Mina-ya? Wah kau memang tau saja kalau kami kelaparan" seru Sohye sambil bangkit dari duduk nya lalu berjalan keluar kamar di ikuti Yoojung.
"Eonni kalian tidak makan?"tanya Mina pada Chaeyeon dan Chungha
"Iya sana kalian berdua makan nanti bukan hanya aku saja yang sakit kalo kalian tidak makan" kata Nayoung
"Mina-ya jaga Nayoung eonni ya?kami turun dulu ke bawah" kata Chungha sambil menarik Chaeyeon yang masih asik dengan majalah nya.

"Mina-ya kalau ada apa-apa jangan takut bilang pada eonni"perkataan Nayoung sebelum menidurkan tubuh nya.
"Eonni....."panggil Mina takut
"Kalau memang kamu belum siap eonni akan menunggu"kata Nayoung sebelum menutup mata nya melangkah menuju alam mimpi.

Mina menghembuskan nafas dengan berat.seketika perkataan Woojin saat di kafe kembali teringat
"Mina kalau boleh tau kenapa saat itu kau sendirian?" Tanya Woojin sambil menatap diriku yang masih bergelut dengan pikiran ku
"Tidak apa-apa kalau kau tidak ingin bercerita padaku tapi cobalah bercerita pada teman-teman mu dari pada kau memendam nya sendiri" aku menatap ke arah Woojin seperti mencari kesungguhan di mata nya.
"Lagi pula teman-teman mu pasti lebih senang jika kau membagi masalah mu karena itu adalah tanda kalau kau mempercayai mereka" kata Woojin sungguh-sungguh
"Mina-ya...."panggilan dari Yoojung menyadarkan Mina dari pikiran nya
"Gwenchana?"tanya Yoojung sambil memeluk Mina dari samping
"Gwenchana Yoojungie"balas Mina sambil balik memeluk Yoojung. Mungkin dia akan mendengarkan apa kata Woojin.

Masih adakah yang menunggu kelanjutan cerita ini?

Maaf jika ini terlalu banyak drama atau typo juga mungkin kalian bingung sama alur cerita nya.

Terimakasih sudah membaca

WANNA ONE  X   I.O.ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang