Part 02

1.8K 173 3
                                    

Minhyun berjalan mondar mandir di depan kelas Jaehwan dengan wajah cemasnya.. Waktu sudah menunjukan pukul 3 siang.. Tapi Jaehwan sama sekali belum terlihat.. Sebentar lagi kelas dimulai dan mata pelajaran ini yang akan menentukan masa depan Jaehwan..

"Anak itu... Kemana sih dia.."

Minhyun terlihat makin gelisah karena tidak pernah sekalipun Jaehwan meninggalkan kelasnya..  Berbagai macam pikiran melintas di kepalanya dan membuatnya makin khawatir..

"Jaehwan-ah..."

Minhyun berlari kecil untuk mendekati Jaehwan yang berjalan dengan sangat pelan.. Ia tersenyum lega karena sosok yang sangat disayanginya sudah datang...

"Jaehwan.. Kamu sakit?? Kenapa nggak datang ke kelas pagi dan siang...?" tanya Minhyun pada adik kelasnya yang hanya terdiam sambil menunduk

"Jaehwan-ah.. Semalam kamu menelponku.. Ada apa?? Aku angkat tapi tak sedikitpun kamu menjawabku.. Kenapa?? Kakak tirimu itu menyakitimu lagi??" tanya Minhyun khawatir

Jaehwan masih saja menunduk dan mencoba berlari dari percakapannya dengan Minhyun...

"Hyung aku ke kelas dulu.." ucap Jaehwan dengan sangat pelan

"Sini.." Minhyun menarik lengan Jaehwan yang berhasil membuat Jaehwan merintih sakit

"Ada apa dengan tanganmu?? Sakit?? Jae.. Tanganmu bengkak.. Ini kenapa???" Tanya Minhyun dengan wajah khawatir

"Sakit hyung... Lepaskan.." rintih Jaehwan sambil menarik tangannya

"Jaehwan.. Kakakmu menyakitimu?? Bilang padaku?? Apa yang dia lakukan??"

"Hyung.. Aku harus ke kelas.. Aku ada test hari ini.. "

"Hyung tau.. Tapi masih ada waktu 5 menit untuk kamu jelasin padaku.. Kenapa dengan tanganmu?? Kenapa dua tangan ini bengkak??"

Jaehwan makin menunduk dan air mata mulai menetes ke pipinya.. Bukan hanya karena kejadian tadi malam begitu menyakitkan dan menakutinya, ia pun belum pernah mendengar nada kencang dari Minhyun..

"Jaehwan.."

"Jaehwan jawab.."

"Nggak apa-apa, Hyung!!! Nggak apa-apa!!! Nggak apa-apa... Nggak apa-apa... Aku nggak apa-apa.." Jawab Jaehwan sambil menangis kencang

Minhyun hanya menghela nafas kesal karena ketidakjujuran Jaehwan... Namun, melihat keadaan Jaehwan sekarang, Minhyun berpikir dua kali untuk memaksanya berkata jujur..

Tanpa sepatah kata, Minhyun langsung menarik Jaehwan ke dalam pelukannya..

"Ng-nggak apa-apa, Hyung.. Nggak apa-apa.. Aku nggak apa-apa..." ucap Jaehwan sambil membenamkan wajahnya di dada Minhyun

"Iya.. Iya.. Hyung percaya.." ucap Minhyun sambil mengelus-elus rambut Jaehwan dan menciumi pucuk kepalanya

"Maafkan aku hyung... Maafkan aku.. Aku nggak bisa jujur.. Aku takut.. Aku malu.."

[END] Because I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang