Part 10

1K 115 4
                                    

"Kim Jaehwan??"

Jaehwan tersenyum menyapa Bibi Park yang terlihat bingung dengan keberadaannya di barisan para pelayan rumah Minhyun...

"Pagi Bi... Mulai hari ini aku tidak akan absen di panggilan pagi.."

Bibi Park hanya mengangguk sambil tersenyum puas.. Ia pun memulai instruksinya kepada seluruh pelayan dan merangkum tugas-tugas mereka hari ini...

"Ingat.. Tuan muda sangat alregi dengan debu.. Pastikan seluruh ruangan bersih.. Jangan pernah bosan dengan apa yang kukatakan, mengerti..?"

"Mengerti.."

"Dan, Kim Jaehwan.."

"Y-ya??"

"Karena statusmu adalah pelayan pribadi tuan muda, tugas bersih-bersih diluar tanggung jawabmu.. Tugasmu adalah semua yang diperintahkan tuan muda bukan yang aku perintahkan. Dan, pastikan dirimu untuk jangan pernah membantah apa yang tuan muda perintahkan.. Mengerti??"

"Ya, aku mengerti!!"

"Baiklah.. Mulailah bekerja.." perintah Bibi Park kepada seluruh pelayan

Saat Jaehwan mau kembali ke kamar Minhyun, lagi-lagi bibinya memanggilnya..

"Kenapa Bi??" tanya Jaehwan

"Sarapan.. Jangan tunggu Minhyun.. Ini masih jam 5 pagi.." ucap Bibi Park sambil meletakan sepiring nasi goreng di hadapan Jaehwan

"Bi-bibi yang menyiapkan??" tanya Jaehwan yang terlihat terkejut

"Kenapa terkejut?? Ini kan bukan pertama kalinya aku menyiapkan makanan untukmu.."

"Terima kasih, Bi..."

"Kamu mengingatkanku pada ibumu.." ucap Bibi Park sambil mengusap kepala Jaehwan

"Dulu, aku begitu mempercayai ibumu.. Banyak alasan yang membuatku begitu percaya kalau dia bisa menggantikanku di rumah ini.."

"Kamu tahu Jaehwan.. Seragammu ini.. Ibumu yang menjahitnya sendiri saat dia sedang senggang.."

Spontan sendok di tangan Jaehwan terjatuh dari genggamannya..

"Aigoo.. Anak ini.." kaget Bibi Park yang langsung menyiapkan sendok baru untuk Jaehwan

Bibi Park pun menghapus air mata yang menetes di pipi Jaehwan..

"Ayo lanjutkan lagi makanmu.. Jangan menangis.."

"Kamu pasti sangat merindukan ibu dan ayahmu.." Jaehwan pun mengangguk sambil mencoba tenang dan kembali menyantap sarapannya

"Bi.. Pernahkah.. Eomma dan appa bercerita tentang Jaeyoung hyung??"

"Jaeyoung?? Kim Jaeyoung??"

"Aahh, aku dengar dia yang menjagamu sekarang.."

"Appa.. Sebelum pergi.. Appa berpesan kalau orang itu kakakku.. Dia yang akan menjagaku.."

"Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Siapa dia? Kenapa aku tidak pernah bertemu dengannya sejak aku lahir.. Kenapa setelah appa dan eomma meninggal, aku baru bertemu dengannya.."

"Dia anak paman dan bibimu.. Orang tuamu membantu merawatnya seperti anak sendiri saat mereka kehilangan harapan untuk memiliki keturunan.. Namun, rencana Tuhan berkata lain.. Kamu lahir setelah tujuh tahun mereka merawat Jaeyoung.. Dulu Jaeyoung juga suka bermain di keluarga Hwang.. Dia teman baiknya Baekho.. Tapi, kamu tahu betul kondisi keluargamu seperti apa.. Hanya mampu membesarkan satu orang anak.. Dan tentu saja orang tuamu memilihmu dan mengembalikan Jaeyoung kepada orang tuanya.."

[END] Because I Love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang