Pagipun menjelang tapi kamu belum bangun juga. Kak mingyu daritadi udah gedor gedor pintu untuk ngebangunin kamu. Sambil teriak teriak
"(y/n) ayo cepet bangun, gak sekolah apa. Abang udah daritadi bangunin kamu, tapi kamu gabangun bangun. Ayo cepet bangun!"masih gedor gedor
Kamu berjalan menuju pintu, dan membuka pintu
"Apaan sih bang, santai aja dong gausah gedor gedor sambil teriak di depan kamar orang"
"Ya jelaslah abang gedor pintu sambil teriak, ini itu udah jam 6 kamu harus siap siap buat sekolah"
"Baru juga jam 6"katamu pelan
"Baru? Baru jam 6? Nanti kalo telat nyalahin abang lagi. Padahal kamu yang bangunnya kesiangan"
"Yaudahlah bang, aku mau mandi. Gausah teriak teriak lagi nanti kalo kuping aku kenapa kenapa gimana? Mau tanggung jawab?"
"Yaudah cepet mandi"
"Iya abang ku sayang"
Kamupun masuk ke kamar mandi, dan bersiap siap. Setelah selesai, kamu langsung masuk ke mobil bang mingyu tanpa sarapan dulu
"Kamu gak sarapan dulu?"
"Gausah bang, udah telat waktunya gak nutut"
"Mangkannya kalo bangun itu jangan siang siang, gasempet sarapan kan, nanti kalo kamu mati kelaperan di sekolah gimana?"
"Apaan sih bang, gamungkin lah. Udah bawa uang juga buat beli makanan di kantin"
"Okedeh"
Setelah omong omongan gajelas sama bang mingyu, akhirnya kamu sampai juga di sekolahmu
"Aku duluan ya bang, hati hati pulangnya"
"Oke (y/n) yang cantik adek kesayangan abang"kata bang mingyu sambil mencium keningmu
"Jemput jam 3 ya bang"
"Siap adek kesayangan"
Kalo bukan abang udah dijadiin pacar, gemes banget - you
"Hai (y/n)"
"Hai kak"
"Dianterin abang kamu?"
"Iya kak"
"Gimana jawaban yang kemarin? Udah dipikirin?"
Aduh, pake inget segala - you
"Belum kak, nanti aja ya pulang sekolah mungkin"
"Oke aku tungguin ya, ayo kuantar ke kelas"
"I-i-iya"
Setelah berjalan melawati koridor, akhirnya kamu sampai di kelasmu.
"(y/n) aku duluan ya, pulang sekolah aku tunggu jawaban mu" katanya sambil melambaikan tangan
Kamu hanya tersenyum sambil membalas lambaian tangan kak sungcheol. Kamu masuk ke kelas dan duduk di sebelah mina
"Tambah deket aja nih sama kak sungcheol"
"Apaan sih min, enggak kok"
"Jadinya dia diterima gak sama lo?"
"Belum gue jawab"
"Gimana sih"
"Gue masih bingung kali min, disatu sisi gue takut cuman takut dimainin sama dia, tapi disisi lain gue suka sama dia"
"Yaudah sih, terima aja. Gamungkin tega kak sungcheol mainin hati cewek kayak lo"
Kamu hanya diam mencerna kata kata mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN Imagine
FanficKisahmu dengan member seventeen❤ Jangan lupa follow author