Ekspresi Saka ditabok Mami
*****
Follow Unianhar yang belum follow, vote dan komentar.
Ig : unianhar
Tiktok : unianhar*********
Setelah keluar dari ruangan Direktur rumah sakit di mana Opa berada, Saka berjalan di koridor menuju ruang rawat Ily. Mereka berada salah satu rumah sakit milik keluarga Thomas. Setelah memberikan kabar kepada keluarganya, Saka langsung membawa Ily ke rumah sakit sesudah mendapat pertolongan pertama di UKS. Perasaan Saka masih berkecamuk merutuki dirinya sendiri karena lalai menjaga adiknya. Hampir saja Opa memindahkan Ily ke sekolah lain.
"Kenapa lambat banget?" Rimba membalikkan badan melihat Saka yang terkejut. Rimba tahu apa yang Saka pikirkan.
"Bukan salahmu."
Saka tak bergeming.
"Jangan nyalahin diri sendiri!" lanjut Rimba serius.
"Abang nggak marah?" tanya pemuda itu. Saka pikir Rimba akan marah dan menghajarnya.
"Kakak mana yang nggak marah kalau adiknya terluka? Dan Abang tahu kamu juga marah."
Saka membenarkan jika saat ini dirinya memang marah. "Aku gagal lindungin Masha, ak---"
"Tiap usaha ada batasnya, Saka. Selama ini kamu telah berusaha lindungin dia, tapi ada kalanya kamu nggak bisa jaga dia tiap saat karena berbagai alasan dan keadaan yang nggak memungkinkan kamu lakuin itu," sela Rimba berharap adiknya tidak menyalahkan dirinya lagi.
"Abang tahu?" Saka menatap Rimba lekat, "Itu kalimat terpanjang yang pernah Abang katakan padaku," lanjutnya polos.
Rimba mendengkus. "Ayo! Mereka udah nunggu." Kemudian melanjutkan jalannya disusul Saka yang mengekori. "Udah kubilang jalan di sampingku!" tegur Rimba membuat Saka terkekeh buru-buru menyamai langkah Abangnya.
*****
Kamar VVIP
Ily masih berbaring belum sadarkan diri. Bella duduk di kursi menggenggam tangan Ily, Aryan duduk di samping ranjang mengelus-elus kepala anaknya, Pricillia dan Lingga terlihat mendiskusikan sesuatu, Garha sedang menelepon seseorang. Arham tidak terlihat karena sedang perjalanan bisnis ke Korea. Kedatangan Rimba membuat semuanya menoleh.
"Gimana keadaannya?" tanya pria itu mendekat, menatap lekat wajah pucat adiknya, hatinya berdenyut nyeri, ia bersumpah akan memberikan pelajaran pada mereka yang telah membuat adiknya seperti ini.
"Dokter bilang akan sadar sebentar lagi, dia hanya kelelahan dan syok jadi nggak usah khawatir!" jawab Bella melihat sorot mata Rimba seakan menahan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incredible Brothers (TERBIT)
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Hidup sebagai gadis panti asuhan selama bertahun-tahun telah Ily rasakan semenjak ibunya meninggal dunia. Sulit memang, tapi itulah kondisi yang harus Ily terima. Hingga suatu saat ada yang datang mengakui dirinya bahwa dia...