❤Dara pov ;❤"Assalamualaikum.."
Mendengar ucapan salam dari luar rumah itu,Dara langsung bergegas menuruni anak tangga lantai atas.
'ini dia bocah yang gue
tunggu-tunggu'
Gumam Dara.."Walaikumsalam.."
Ucap Dara seraya membukakan pintu."Nah Udah Dateng Lo??.."
Celoteh Dara ketika melihat Genta,
Didepan pintu rumah ."Belom,,orang gue masih dijalan.."
Jawab Genta cuek..Dara mendengus sebal.
"Yuk masuk dulu.."
Ajak Dara.Genta pun masuk ke rumah itu,dengan ragu..
"Udah gak usah malu-malu,biasanya kan Lo malu-maluiin..
Ayah gue lagi gak ada dirumah,
Bunda lagi didapur,palingan ntar juga nyamperin lu..
Oh ya lu mau minum apa??.."
Cerocos Dara panjang lebar.."Hmmm..." Genta mikir
"Ah udah deh gak usah pake minuman,ntar lama lagi..
Lo duduk disini dulu aja ya..
Gue mau siap-siap..."Genta pun cuma bisa terdiam,
sambil Manyun..
karena omongannya udah dipotong sama Dara..
Dara cuek..Dara pun menuju kamarnya..
Dan meninggalkan Genta diruang tamu..💜Genta pov ;💜
Setelah ditinggal Dara kekamarnya.
Genta yang duduk di sofa ruang tamu itu perlahan mulai bosan..
Jangankan disuguhin makanan atau Snack,,disuguhin minuman juga kagak..
Tapi bagaimanapun itu Genta cuma bisa diem dan gak boleh komplent.
Andaikan situasi ini Dara sama Genta lagi disekolah,mungkin Genta bisa ngajak Dara ribut.
Tapi sayangnya sekarang Genta cuma sebagai tamu dirumah Dara..
Jadi,Genta harus jaga sikap dirumah CAMER...'Eh kok Camer?'
Yaa sebenernya Genta sendiri ngarep.Tak sengaja pandangan Genta tertuju pada foto kusam 2 bocah yang isinya lelaki dan perempuan..si laki-laki merangkul pundak gadis kecil disampingnya yang sedang tertawa penuh kesenangan..
Genta tersenyum seraya mendekati benda itu..Tetapi pandangannya teralih kepada sebuah gelang kusam yang terhimpit dibawah foto itu..
Genta meraih gelang itu,dan menariknya..
Dan....Pyarrrrr'
Foto itu terjatuh ke lantai dengan sempurna,kaca vas foto itu pun pecah,dan serpihannya berserakan dilantai..
Genta kaget,dan tanpa sadar gelang dalam genggaman Genta terputus,karena tak sengaja tertarik oleh jarinya sendiri..
"Suara apaan tuh..."
Terdengar suara dari lantai atas,dan hentakan kaki yang menghampiri Genta..
Genta panik dan berusaha membereskan pecahan kaca dilantai."Genta..."
Dara membelalakan matanya kearah Genta..
Genta yang panik,mengengam gelang ditangannya dan menyembunyikannya dibelakang punggung..Dara berlari menghampiri Genta.
Setelah apa yang dilihatnya,
mata Dara mulai memerah..
Dara bergegas berjongkok dan hendak memunguti pecahan kaca..
Genta mematung menatap Dara.."Lo hancurin foto kenangan gue sama sahabat gue..Lo sengaja??.Lo gak tau kan betapa berharganya kenangan gue sama Adit?.."
Air mata Dara mulai berjatuhan,dara terlihat sangat terpukul dan sedih..
Dara berusaha mengumpulkan pecahan kaca itu.."Dara..." Genta cemas
"Minggir.."
Dengus Dara sambil terisak,
Dara menepiskan tangan Genta yang berusaha membantunya mengumpulkan pecahan itu."Auuu"
Rintih Dara yang menyadari bahwa jarinya terluka..
"Raa...."
Genta berusaha meraih tangan Dara yang terluka.."Jangan deketin gue..sekarang lebih baik Lo pergi dari sini..."
Dara terus menangis.
Tanpa memperdulikan luka pada jari tangannya..
Dara meraih vas foto itu dan berlari menuju kamarnya...Genta hanya bisa memerhatikan Dara sampai benar-benar masuk ke kamarnya,dan menutup pintu dengan keras..
Setelah itu Genta memandangi gelang di tangannya..
Genta amat sangaaat merasa bersalah,dan menyesal."Sepertinya tadi ada suara ribut-ribut..
Ada apa?..."Terlihat dari arah dapur Bunda Dara menghampiri Genta .
"Maaf bund...
Eh Tante maksudnya.
Saya harus pulang sekarang.
Assalamualaikum..."Genta bergegas meningalkan rumah itu.
"Walaikumsalam..
Eh gak jadi acaranya?..."
Sahut bunda lagi."Maaf..."
Jawab Genta pendek dan meninggalkan bunda yang terdiam sambil memandanginya sampai keluar rumah..

KAMU SEDANG MEMBACA
LOLA (Loading Lama)
Teen FictionTentang seorang gadis ceroboh,pikun,dan kerap kali dianggap LOLA oleh temannya... Gadis periang namun tak mempunyai banyak teman... Hingga pada titik kejenuhannya... Menghadirkan sosok yang mampu memberikan pencerahan tentang takdir dalam hidupnya,d...