27 (the last )

618 28 1
                                        

"ini semua gara-gara Lo..."

Gumam Dara disamping Genta yang tengah berdiri dengan sebelah kakinya.

"Lah loh,kok Lo malah nyalahin gue? Jelas-jelas lo yang duluan keluar"

Jawab Genta dengan  cemberut.

"Tapi kalo Lo nggak ngintilin gue,gak bakalan begini ceritanya,cendol.."

Geram Dara sambil menjewer kuping Genta sampai Genta meringis kesakitan.

Dan,
Mereka sekarang tengah dipermalukan didepan kelas oleh pak Irwan,karna mereka keluar saat bel pelajaran kelas tadi.
Mereka harus berdiri dengan satu kaki,sedangkan tangan mereka berseling memegang telinaga lawanya(Dara megang kuping Genta,genta megang kuping Dara.).

Dara terus memelintir telinga Genta,hingga Genta memekik.

"Woy,sakit tau,lepasin gak?.."

"Gak mau,"

"Dara... Lepasin,.."
Pinta Genta.

"Heh..kalian saya suruh apa?
Malah ributan gini apa kalian gak sadar,yang lagi belajar pada kegangu karena kalian?"
Pak Ikhwan mulai angkat bicara.

"Tapi pak,dia nih yang selalu bikin onar.selalu aja buat masalah sama saya."
Jawab Dara sambil nengok ke Genta dengan sinis.

"Ra..kok malah Lo.."
Genta langsung terdiam tak melanjutkan omongannya setelah melihat Dara yang mengedipkan mata.

Genta bingung.
Tetapi Dara tetap memancing keributan.

"Eh.setan alas,lo tu ya emang pembawa sial terus dalam hidup gue."

Setelah berfikir beberapa detik,
Akhirnya Genta balik menyalahkan Dara.

"Enak aja Lo bilang gue pembawa sial,lo tuh yang suka buat onar.kalo gak gara-gara Lo,gue gak bakalan berdiri disini.."

"Lo tuh yang suka buat onar."

"Lo paling suka bikin ribut."

"Lo pokoknya."

"Enggak,tetep Lo yang salah"

"Elu...

Suasana dikelas itu,serasa memanas.
Karna diantara mereka tidak ada yang mau mengalah.
Pak Ikhwan mulai geram dengan perkelahian mereka berdua,
Sedangkan teman-teman kelasnya bingung  melihat keanehan mereka berdua.

"Kalian ini,memang sengaja bikin saya tekanan darah tinggi ya?.
Susah bener ngatur kalian berdua malah  sibuk menyalah-nyalahkan seperti itu.jangan bikin jam pelajaran saya habis sia-sia cuma karena ngurusin kalian aja ya."

Mereka berdua kompak menunduk.

"Maaf pak."
Ucap Genta pelan.

"Kalian berdua,keluar!
Hormat bendera sampai jam pelajaran saya habis."

"Yahh tapi pak.."
Dara mengiba,memasang ekspresi memelas didepan pak Ikhwan.

"Tapi apa?..Gak ada alesan lagi,
Kamu mau bantah saya?"

Dengan muka seolah bersalah,
Merekapun keluar kelas.


***


Dara hanya menunduk,
memperhatikan kedua ujung sepatunya.
Sedangkan Genta hormat pada tiang bendera.
Mereka hanya terdiam oleh pikiran mereka masing-masing.

Sesekali Dara melirik ke Genta,
Bila Genta melihatnya,Dara bergegas menunduk.

Tiba-tiba Genta tertawa terpingkal-pingkal,tawa yang sedari tadi ditahannya.
Tapi untuk kali ini,tawa itu seakan tak kuat ditahan dalam perutnya.

LOLA (Loading Lama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang