Sesuai prediksi, Dara dan sebagian murid dikelas itupun melaksanakan ulangan remedi termasuk Genta didalamnya.sedangkan sebagian murid lain yang nilai ulangan nya mencapai ketuntasan maka dipersilahkan untuk meningalkan kelas.
Saat situasi seperti ini Dara amat merasa cemburu dengan teman-teman yang mempunyai otak cerdas.
membayangkan betapa nikmatnya saat jam pelajaran ia pergi ke kantin untuk menyantap makanan buatan bude Yati,.
Tetapi kenyataanya Dara harus menjawab soal ulangan matematika yang menguras otak itu untuk kedua kalinya.Setelah dihadapkan dengan lembaran soal,Dara memperhatikan setiap pertanyaan pada soal itu dengan teliti.
'ah yang ini,yakin gue udah ngerti '.
Batinnya.Tak disangka rumus yang ia pelajari sore kemaren bersama Sarah tak
sia-sia.dan baru kali ini Dara merasa amat bahagia bila ia dapat menentukan hasil dari soal yang telah diberikan.Untuk pertama kali dalam hidupnya Dara bergumam:
'ternyata bila mengetahui jawabannya,matematika terasa ringan dan menyenangkan '..Menit berikutnya Dara telah menyelesaikan soal itu dengan mudah,walau masih terdapat sedikit kendala pada soal yang dianggapnya rumit.tetapi meskipun begitu,dara tetap merasa bersyukur,dengan usaha nya yang menemukan hasil.
Setelah acara remedi selesai,semua murid yang ikut remedi mengumpulkan lembar jawaban kepada pak Irwan.dan murid selebihnya dipersilahkan memasuki ruang kelas.
Pak Irwan segera memeriksa lembar jawaban dan langsung membagi kannya saat itu juga."Toto Suparyadi,Genta Alvaro Akbar,sisi aurelia Putri,
Dara paramitha...Dara bergegas mengambil lembar jawaban yang telah diperiksa itu.
Alangkah mengejutkan melihat nilai yang tertera di lebaran itu.
78,begitulah yang ia lihat.Dara berjingkrak,dan mengepalkan kedua tangan keatas,setengah girang.
Darapun menatap Sarah dengan penuh kebahagiaan."Sar..."
(Seraya menunjukan kertas itu dari kejauhan kearah sarah.)Seketika raut wajah Dara perlahan mulai padam,melihat Sarah yang tak berekspresi,dengan wajah terlihat muram.
Dara teringat bahwa Dara masih merajuk pada sarah.
'dasar dodol,bodoh amat sih lo malah mangil si tukang tikung itu.
Dara...please deh jangan lola'
Gerutunya menyalahkan kekonyolan dirinya sendiri.***
"Nih sesuai janji gue..liat,nilai ulangan matematika gue.."
Ucap Dara dengan nada ketusnya.
Dara membentangkan lembar jawaban ulangan matematika tadi ke wajah mas abi ."Hhh.coba sini gue liat.."
Mas Abi merebut kertas itu dengan sigap."Apa apain nih,ini yang Lo bangga-banggain ke gue..nilai ulangan remedi ?..yaelah,nilai remedi ginian mah percuma,ntar juga nilai lo sebatas angka ketuntasan doang.."
Dengan nada angkuhnya,mas abi beranjak pergi meningalkan Dara yang memperhatikannya dengan geram.
"Lo tu kakak gue atau enggak sih,gak ada dukungannya sedikit pun sama adek Lo.
Jangan-jangan Lo anak dapet ya??"Mas Abi menghentikan langkah dan menoleh ke belakang.
"Lo lupa kalo gue lebih tua dari elu?
Dan kenyataanya gue tau sewaktu bunda nemuin Lo dari dalam kardus"
Ucap mas abi."Apa Lo bilang gue anak Nemu?
Kenapa gak timun emas sekalian aja""Hahah iya timun emas,yang suatu saat bakalan ditelen idup-idup sama Buto ijo"
Mas Abi tertawa lepas."Iiiiih Lo nyebelin banget sih"
Ucap Dara geram sambil meghentakan kaki nya."Ini apa-apaan lagi sih,berantem terus capek bunda dengernya.."
Sahut bunda seraya menghampiri keduanya."Ini bund,dara dapet nilai matematika bagus,tapi mas abi ngejekin Dara cuma gara-gara nilai ulangan remedi".
Ucap dara sambil memanyunkan bibirnya."Abi...kamu jangan gitu lah sama adeknya,yang penting kan Dara udah berusaha".
Meskipun begitu mas abi juga gak merasa bersalah dengan apa yang dilakuin nya,iya hanya bergegas pergi seraya berkata pada Dara.
"Mulai deh nyumput dibelakang ketek bunda..."
Sanggah nya dengan nada sewot ke dara."Abi...."
Seolah perkataan bunda bak angin lalu,mas Abi tetap melanjutkan langkahnya.
Setelah mas abi benar-benar pergi dari hadapan kedua wanita itu.
Bunda pun meraih lembar jawaban ulangan ditangan Dara."Wah..perubahan besar ini Ra..
Bisa dapet nilai segini tuh ya bagus banget,ah..gak sia-sia kamu belajar sama Sarah kemaren..""Udah deh bund,gak usah sebut nama itu lagi,Dara muak dengernya.."
Potong Dara setelah mendengar nama Sarah disebut,dara mulai merasa jengkel."Loh memangnya kenapa Ra?..
Kamu ada masalah sama teman kamu itu?.,sepertinya dia anak yang baik.""Ah bunda mah,semua teman dara yang pernah kerumah, bunda anggap baik,pertama si Genta trus Sarah.
Padahal gak mungkin kalo Dara marah tanpa alesan bundaaa...""Trus kenapa lagi sama Sarah?
Coba cerita sama bunda...""Tapi bunda janji gak ngomong ke siapa-siapa.."
Bunda mengangguk.
Kemudian Dara mengandeng Langan bunda agar mengikutinya menuju kamar Dara.Dan Dara pun menceritakan semua detail permasalahan antara Dara dengan Sarah pada bunda...
Hingga bunda mengerti duduk permasalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOLA (Loading Lama)
Novela JuvenilTentang seorang gadis ceroboh,pikun,dan kerap kali dianggap LOLA oleh temannya... Gadis periang namun tak mempunyai banyak teman... Hingga pada titik kejenuhannya... Menghadirkan sosok yang mampu memberikan pencerahan tentang takdir dalam hidupnya,d...