19. Aku Mencintaimu

21.1K 1.6K 272
                                    

Namjoon menyeringai ketika melihat seseorang lelaki berdiri di ambang pintu. Dada lelaki itu naik turun; menormalkan nafasnya setelah berhasil mendobrak pintu kamar Jungkook.

"Selamat.. ehm, pagi? Kim Taehyung." Dia menghentikan pergerakan kejantanannya yang kurang sedikit lagi menerobos lubang nikmat Jungkook.

"JAUHKAN PENIS BUSUKMU DARI MILIKKU, TUA BANGKA SIALAN!"

Dia dengan cepat masuk ke dalam dan mendorong tubuh Namjoon menjauh dari tubuh kekasihnya. "Kau baik-baik saja, sayang?"

Pemuda manis itu mengerang dalam pelukan Taehyung. Kepalanya bersembunyi di ceruk leher kekasih tampannya itu. Kemudian Jungkook terisak. "Tae--hiks.."

"Hum, kenapa?" Tangannya mengusapi punggung manisnya yang telanjang. Sedikit menepuknya; berkehendak menenangkan kesedihan pemuda Jeon.

Jungkook menggeliat, merubah posisinya menjadi duduk di salah satu paha Taehyung. Tubuhnya menggelayuti Taehyung dengan manja. Wajahnya mendekati wajah Taehyung yang terlihat kebingungan.

Cup

Ranum tipis Jungkook menempel seluruhnya pada bibir tebal Taehyung. Dituntun gairahnya, pemuda manis itu mulai berani mengecupi bibir kekasihnya. Melumatinya liar, tak terkendali.

Sementara itu, Namjoon memperhatikan kedua manusia yang tengah bercumbu di atas ranjang dengan malas. Dirinya mendudukkan diri setelah menarik sebuah kursi yang berada di dekatnya.

'Lumayanlah, bahan coli gratis.'

Dasar Namjoon, otaknya tetap saja bejat.

Taehyung mencoba mengendalikan Jungkooknya. Dia membalas lumatan ganas pacarnya dengan lumatan lembutnya, tidak menghiraukan bibir bawahnya yang terluka karena digigit kuat oleh Jungkook.

"Mmhh--"

Pria bersurai abu itu memutus pagutan itu dengan paksa. Sedikit mendorong wajah Jungkook menjauh dari wajahnya. Mengabaikan raut kecewa yang tersirat dalam ekspresinya.

"T-taehyung--hiks--t-tidak sayang Kuki lagi? Hiks.."

Sialan bagi Taehyung.

Sangat sialan.

Jungkooknya kenapa menjadi manja dan begitu menggemaskan saat ini? Jika terus-menerus seperti ini, dia tidak akan kuat menahan gejolak senjatanya di bawah sana.

"Bukan seperti itu." Tangannya terulur untuk mengusak pelan rambut hitam Jungkook. Merasakan kehalusan dan kelembutan surai kekasihnya. "Aku hanya heran, sayang. Ada apa denganmu? Kau seperti.. Terangsang."

Kepalanya dengan cepat menoleh ke arah Namjoon yang duduk santai dengan satu kaki diangkat ke atas. Tidak memperdulikan ketelanjangannya dan penisnya yang mengacung tegak terpapar kemana-mana.

"Kau apakan kekasihku, hah?!"

Pria berstatus papa Jungkook itu tertawa. Tawanya nyaring dan keras, dengan seringaian terpasang di ujung bibirnya. "Hanya memberinya sedikit sentuhan jariku. Mengapa heh? Aku sangat berhak melakukan apapun padanya semauku, karena, well.. dia anakku."

"Sejak kapan seks tergolong dalam suatu hubungaan ayah dan anak?"

"Kau lupa? Aku membuat Jungkook itu juga melalui seks."

PPP (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang