18. Taehyung Dan Papa (Bag.4)

18.4K 1.5K 127
                                    

Seokjin mengendap-endap ketika memasuki kamar Namjoon yang gelap. Dia mengira pria itu telah terlelap di kasurnya.

Sayangnya, saat tangan Seokjin meraih saklar dan menyalakan lampu tidur dekat nakas, netranya tidak menemukan mantan suaminya itu di atas ranjang. Tidak di dalam kamar itu.

"Dimana idiot itu? Mungkinkah--"

Kakinya segera beranjak dari sana. Seperti berlari, secepat kilat Seokjin sudah berada di lantai dua. Tepat di depan pintu kamar anaknya.

Tok

Tok

Tok

"Kuki, ini mama sayang. Apa kau di dalam?"

Tidak ada sahutan dari kamar anaknya. Dia mencoba menarik daun pintu, namun pintu terkunci dari dalam.

"Jawab aku! Kau tidak apa-apa kan, nak? Kau tidak berbuat macam-macam kan di dalam?!"

Segerombol kunci yang sedari tadi berada di pergelangan tangan Seokjin menjadi fokusnya saat ini. Dicobanya satu persatu kunci-kunci itu, dengan sabar memasukkannya ke dalam lubang kunci. Seokjin mencoba menghalau rasa takut yang tiba-tiba muncul.

Dan, nihil.

Tidak ada satu kunci pun yang cocok.

Nyonya Kim--eh, atau mungkin tuan Kim--memukul pintu brutal, mulutnya berucap keras. "Mama tau kau bisa mendengarkan mama, kan? Dan mama tau jika di dalam situ terdapat papamu, kan?"

'Jika iya, mama tau jika kau tidak mengundangnya masuk ke dalam kamarmu. Tapi lelaki bajingan itulah yang memaksa masuk ke dalam kamarmu.' Batinnya geram.

Dia memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi di dalam sana. Seokjin tau, anaknya pasti akan memberontak. Memastikan Namjoon tidak menyentuh tubuhnya.

Karena kemungkinan terburuknya adalah, Namjoon memperkosa Jungkook.

Tidak perduli itu anaknya atau bukan, pria itu akan menyetubuhi seseorang yang dianggapnya menarik dan mempesona.

Dan menurut Namjoon, Jungkook itu mempesona. Sebenarnya bukan hanya Naamjoon, Seokjin pun megakui jika anaknya itu penuh dengan pesona. Bahkan melebihinya.

Mendesis, Seokjin menjerit frustasi. Jangan sampai hal itu terjadi pada anaknya.

"JUNGKOOOOK LAWAN DIA!!"





.
.
.






"M-ma-ma, t-tolong K-kuki.." Jungkook merintih. Badannya terasa panas sekali. Sensasi gatal di area selakangannya menambah penderitaannya. Dirinya tersiksa. Sangat. Namun dia tidak boleh menyerah.

Setidaknya, jangan menyerah sekarang.

Setidaknya, katakan tidak pada Namjoon.

Tidak pada manusia biadab itu.

"Masih belum menyerah, hm?" Namjoon menyeringai. Melihat anaknya yang tengah terangsang hebat, namun masih kekeuh untuk menolak sentuhannya. Pria tampan dengan lesung pipi menawan itu berdecak prihatin.

Sedikit kesal juga, sebenarnya.

"T-tidak!" Si manis menggeliat di atas ranjang. Mencoba meredam gairahnya dengan menggesekkan tubuhnya ke seprai yang sudah terlihat sangat kusut dan berantakan di bawahnya.

Papanya mendekat, tangannya memegangi plastik kecil berisi pil yang telah berkurang satu tadi. "Kau mau tambah dosisnya, sayang?" Mengambil satu pil lagi dari dalam plastik, Namjoon kemudian merangkak mendekati Jungkook yang berada di tengah ranjang.

PPP (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang