4. Panti Pijat Plus-Plus (Bag.4)

28.4K 2.3K 264
                                    

Jungkook terpaksa harus ikut ospek soalnya Mama Seokjin mengancam mau membakar semua koleksi iron man nya yang sangat susah di cari.

Kalian tau, harga boneka plus semua properti iron man yang dibeli oleh Jungkook berharga milyaran won. Memang sih uangnya berasal dari orang tua. Tapi man, cara memintanya itu yang susahnya tidak tertolong.

Bahkan Jungkook harus rela menari gashina untuk mendapatkan uang dari papanya. Ugh.. mengingatnya mood Jungkook langsung turun.

"Pagi, ma."

"Pagi. Sarapan dulu sana, mumpung masih jam setengah delapan." Seokjin menunjuk roti dan susu yang telah disiapkan olehnya untuk Jungkook lewat ekor matanya.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Jungkook langsung melahap roti dan susunya sampai habis. Setelah itu dia bergegas pergi. "Ma, aku ngampus dulu ya."

"Hm. Hati-hati."

Karena letak kampusnya yang dekat, Jungkook memutuskan berjalan kaki. Sekaligus berolahraga, katanya saat di tanyai oleh Seokjin tentang alasannya berjalan kaki.

Sesampainya di depan gerbang kampusnya, Jungkook berhenti berjalan dan tertegun.

'L-loh itu bukannya--'





.
.
.







"Hos, bangun."

Taehyung dengan telaten membangunkan pekerja sekaligus temannya itu. "Hos, sudah siang Hos."

"Hos, sumpah nyerah aku ngebangunin kau yang tidur macam kuda. Aku tinggal ngampus dulu, ya? Nanti kalau mau makan—-masak sendiri sana. Dah." Lalu setelah mengucapkan kata-kata itu Taehyung pergi meninggalkan Hoseok yang tidur terlentang dengan mulut menganga.

Sebagai teman yang baik dan perhatian, sudah sewajarnya kan Taehyung membangunkan Hoseok?

Yang tidak wajar malah Hoseoknya yang terus ngorok tak perduli waktu. Padahal, kemarin dia sendiri yang bilang minta dibangunkan pagi katanya ada jadwal ngospek maba.

Yah, Taehyung sebagai teman yang baik dan perhatian; lagi, menyanggupi permintaan Hoseok untuk membangunkannya pagi-pagi. Tapi apa? Hoseok malah mengigau tidak-tidak waktu dibangunkan olehnya.

Kira-kira begini igauannya saat dibangunkan Taehyung tadi;

"Pantatmu besar ya, Jin?"

"Jin mmhh Jin—-"

"Lubangmu argh—-"

Tidak ambil pusing, Taehyung meraih bantal yang berserakan di bawah--ulah Hoseok yang tidur tidak bisa diam--dan menyumpalkannya ke arah mulut Hoseok yang sedang menganga dan menimbulkan suara erangan aneh.

Pria tampan itu mengira, pasti temannya ini mimpi yang iya-iya.

Lalu dia meninggalkan Hoseok. Memilih berangkat menuju kampusnya.

Sekedar informasi, kampus Taehyung dan Hoseok itu sama, jurusannya pun sama. Bedanya cuma tingkatannya. Kalau Taehyung semester 2, Hoseok semester 4. Mereka juga suka nongkrong bareng sama geng-gengnya. Semacam geng di sekolah SMA gitu, bedanya tidak ada tawuran, tidak ada smoke-smoke dan tidak ada alcohol-alcohol. Adanya hanya uke dan wanita.

Mereka itu nakal. Tapi nakal yang sehat. Tidak nakal yang merusak jasmani seperti merokok, mabuk-mabukan, ngedrug atau sebagainya. Bukan. Mereka lebih suka seks. Seks yang hanya dengan orang tetap; tidak berganti-ganti.

Cuma Taehyung, mungkin, yang berganti pasangan seks. Karena hell-yeah, Taehyung tukang pijat yang melayani plus-plus juga, ingat?

Sedang enak-enaknya berjalan memasuki gerbang kampus, ada suara familiar cukup keras yang berteriak memanggilnya.

PPP (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang