3. Panti Pijat Plus-Plus (Bag.3)

36.3K 2.5K 145
                                    

Jungkook sudah tergeletak tidak sadarkan diri dalam bath up yang nihil airnya. Sementara di atasnya terdapat Taehyung yang tidak berhenti menghajar lubangnya brutal--mengejar kepuasan birahinya. Ketika orgasmenya datang, Taehyung menggeram keras. Memutuskan menutup mata untuk meresapi sensasi nikmat yang menggelung di relung dan pikirannya.

Setelah rasa nikmat itu reda, mata gelapnya terbuka lebar. Lalu wajahnya menunduk untuk sekedar--niatnya--mengecup bibir tipis yang sekarang menjadi candunya. Namun kecupan itu berubah menjadi lumatan. Dilumatnya bibir tipis milik Jungkook sampai empunya bibir terusik--tapi tidak terbangun dari tidur lelahnya--dan menggumam tidak jelas di bibir Taehyung.

Tangan Taehyung segera menangkup pipi gembil Jungkook, mendalami ciuman sepihak yang sialnya memabukkan. Lidahnya terujulur untuk membasahi bagian atas dan bawah bibir Jungkook. Lalu organ tak bertulang itu mengetuk bibirnya--mencari celah untuk masuk kedalam. Dan untungnya, ketika Jungkook menggerang, Taehyung langsung menyelipkan lidahnya. Dia mengeksplorasi seluruh bagian mulut Jungkook. Tidak terkecuali. Saat dirasa sudah cukup, Taehyung segera menyudahi ciumannya dan memutus penyatuan mereka.

Lelaki tampan itu turun dari bath up untuk membilas tubuh si manis. Dengan lembut dan hati-hati dia memposisikan tubuh Jungkook agar tidak ada busa sabun yang tersisa di tubuh molek itu. Taehyung menggosok leher sampai telapak kaki Jungkook dengan perlahan. Dirasa bersih, dia segera menggendongnya dan mendaratkan tubuh itu di atas sofa yang berada di sebelah ranjang pijat. Kemudian tanpa mengusik tidur si manis, Taehyung memakaikan baju dan celana yang tadi siang dikenakan Jungkook.

Setelahnya Taehyung mengemasi semua kekacauan yang dibuatnya tadi.

Masih pegal, akhirnya Taehyung terpaksa duduk selonjoran di lantai. Tangannya meraih celananya yang berada di pinggiran ranjang dan memakainya kilat. Kepalanya menoleh kanan kiri, mencari bajunya yang entah tadi ia letakkan dimana. Matanya menelisik ruangan dengan teliti, dan netranya berhenti saat menemukan bajunya tertindih tubuh si pelanggan.

Taehyung mendekat. Tubuhnya merangkak mendekati sofa. Pelan, ditariknya baju biru yang terjepit. Karena tidak terlepas juga, Taehyung akhirnya berdiri dan memutuskan untuk mengangkat sedikit tubuh Jungkook. Baru saja ia akan menarik kain biru itu--ia sudah dikagetkan oleh gebrakan pintu di depannya.

Dan pintu pun terbuka. Dengan sesosok manusia berdiri di ambangnya.

Awalnya Taehyung tidak terkejut. Tapi jeritan orang itu seketika menghilangkan fokusnya.

"YA AMPUUUUN!!"

Ingatkan Taehyung untuk menutup telinga. Karena--berani bersumpah bahwa suara orang di depannya ini terdengar sangat cempreng dan fals bersamaan.

"KAMU APAKAN ANAK PERAWAN SAYA?!"

"T-tunggu! Saya bisa jelaskan--"

"ALAH ASS SHIT KAMU!" Orang itu--Seokjin mendorong kasar tubuh Taehyung sampai lelaki itu tersungkur di lantai. Dia menghampiri Jungkook yang tergeletak tak berdaya di atas sofa.

Sedikit menepuk pipi--Seokjin berusaha membangunkan anaknya halus. Namun Jungkook tak bergeming sama sekali. Tidurnya terlalu seperti kerbau untuk dapat di usik.

Masih sabar, tangan Seokjin memegangi kedua bahu Jungkook. Menggoyangkannya pelan. Sekali lagi di goyangkan kedua bahu anaknya itu--kali ini agak keras, tapi Jungkook tidak membuka matanya juga. Seokjin menggerutu, dia mengucapkan bahasa--yang entah dari mana asalnya.

Kali ini ditepuknya keras dada Jungkook. Tapi respon yang di depatnya hanya desahan sang anak. Amarah Seokjin sudah memuncak sampai ubun-ubun.

Dan amarahnya menjadi semakin meledak saat Seokjin mendengar suara cekikikan dari samping. Dia menoleh ke samping dan menemukan Hoseok yang sedang berusaha menutupi mulutnya dengan kedua tangan.

PPP (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang