#6 - 수호 천사 [Guardian Angel]

14 1 0
                                    

24 Desember 2012

.."Jangan biarkan dia membawamu ke tempat yang sepi, jangan sembarangan minum atau makan."..

"Arasseo, arasseo, Hun-ah. Tenang saja, aku mampu menjaga diriku sendiri."

.."Baiklah, jangan pulang malam-malam ne. Josimhaeyo."..

Tak lama setelah panggilan itu berakhir, sebuah mobil sedan putih berhenti di depanku. Itu pasti Hyunwoo.

"Annyeong! Sudah menunggu lama?" benar! Itu Hyunwoo!

"Tidak juga."
Kemudian Hyunwoo turun, membukakan pintu mobilnya untukku.
Hei, ia tampan dan maskulin sekali!

"Gomawo, Oppa."
Aku tidak bisa berhenti tersenyum.

Hari ini, aku dan Hyunwoo berencana pergi ke sebuah mall. Berkeliling-keliling sambil berbincang. Ada sebuah restoran di mall itu yang punya menu lezat kata Hyunwoo.
Terutama, di hari Natal ini, ada beberapa menu spesial dan diskon di restoran itu.

By the way, Hyunwoo terlihat tampan sekali malam ini.
Tatanan rambut, gaya pakaian, hingga ujung sepatu, semuanya terlihat sempurna.
Bisa dikatakan, wajahnya sebelas-duabelas dengan Lee Jongsuk, si aktor tampan itu.
Ah, semoga saja jantungku tidak sampai lepas hari ini.

"Apa kau menyukai makanan pedas?" kami sudah sampai di tempat tujuan.

"Hmm, lumayan. Tapi jangan yang terlalu pedas. Lidahku sensitif."

"Aah, begitu. Tidak ada alergi?"

"Tidak juga. Kita mau makan di mana, Oppa?"

"Jamkkanman, aku lupa di daerah mana tempatnya."

Kami sempat berputar-putar beberapa saat. Naik beberapa lantai, lalu turun lagi, belok ke sana, belok ke sini.
Ada beberapa toko yang menarik perhatianku, tapi sayangnya aku sudah lapar. Jadi, dibanding melihat-lihat ke toko itu lebih baik mengisi perut terlebih dahulu.

"Oppa, kau tidak mengingat nama restorannya? Mungkin kita bisa tanya pada petugas di sana." Rasa laparku semakin meningkat.

Hei, barusan sekilas aku melihat ada Sanghun!

"Aissh, kenapa aku jadi lupa nama restorannya ya?" Hyunwoo sibuk mengutak-atik ponselnya, sedangkan aku sibuk memastikan apakah orang yang kulihat tadi benar Sanghun.

"Annyeong!" itu benar Sanghun! Ia melambaikan tangannya padaku dan mengucap kata tanpa suara.

"Mwo haneun geoya?" aku juga berucap tanpa suara.
Lalu Sanghun tidak berucap lagi, ia hanya memberi isyarat memajukan dagunya sambil tersenyum. Seakan-akan berkata 'sudahlah, tak usah pedulikan aku, nikmati saja waktumu dengannya'.

"Wae geurae, Hyemi-ya?"

"Ah, aniya, gwaenchana. Apa kau sudah menemukan nama restorannya?"

"Ne, baru saja aku tanya temanku. Kaja!"

H–Hei, dia menggandeng tanganku! Jantungku berdegup begitu kencang.
Kami melangkah, entah seberapa jauh, entah berapa kali kaki ini melangkah.
Mungkin jauh, namun jarak itu tak terasa. Bahkan terasa sangat singkat.

"Menurut petunjuk yang diberikan temanku, harusnya ada di sekitar tempat ini." Tanganku dilepaskannya, ia kembali sibuk pada ponselnya.
Ah, andai saja aku bisa menghentikan waktu, dan mengabadikannya....

Sosok Sanghun kembali terlihat. Ia berdiri cukup jauh dariku, namun aku dapat menangkap raut wajahnya yang berubah menjadi ... sedikit ... mendung?

Sad Christmas (슬픈 크리스마스) - Mini NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang