Prolog

3.3K 176 27
                                    

Malam kali ini terasa lebih dingin dari malam sebelumnya. Entah karena pengaruh hujan yang menyelimuti kota, atau karena kipas angin yang kubiarkan menyala. Entahlah. Yang aku tahu, malam ini terasa lebih dingin.

Banyak orang yang mengatakan bahwa udara dingin membuat kita ingin berkemul dalam selimut tebal nan hangat. Namun itu tidak berlaku bagiku sepertinya. Nyatanya aku masih setia menjadi penonton hujan yang dengan beraninya meloncat dari awan.

Aku ingin segera terlelap. Akan tetapi, ketika kucoba memejamkan mata, peristiwa demi peristiwa sukses tergambar di otakku. Menampilkan satu demi satu wajah orang-orang yang sempat menjadi inspirasiku.

Kuusap wajahku bingung. Kenapa peristiwa demi peristiwa itu kembali berputar di otakku? Mengapa wajah-wajah itu kembali tergambar dalam benakku? Ada apa ini?

Kulirik kalender di atas nakas. Sekilas, tidak ada yang spesial. Namun, mataku terpaku pada tanggal esok. Ah, benar tanggal itu. Entah sudah berapa tahun rasanya. Tapi, tetap saja aku tak bisa melupakan semua. Entah bagaimanapun caranya, aku tak bisa melupakan semua.

Kuambil buku bersampul cokelat yang terletak di dalam laci nakas. Kubuka buku cantik itu. Bukan buku biasa. Catatan kejadian berbagai peristiwa yang terjadi di waktu itu. Kembali kukenang semua. Dari kejadian lucu, sedih, bahkan memalukan sekalipun.

________________________________________________________________
A/n: halo, selamat datang di cerita yang kali ini (kembali) diambil dari kisah nyata wkwkwk

Semoga kalian suka ya,
Jangan lupa ninggalin jejak yaw

-Rekhasandy-

Sweet Science ✅[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang