BAB 15

3.6K 255 138
                                    

Dengarkan lagunya. Lagu di atas inspirasi dari part ini. Lagunya bagus 🙏

Tersenyumlah saat hatimu terluka.  Hanya cukup tersenyum, jika berkata itu sulit. Setidaknya dengan tersenyum bisa menjadi kekuatan. Karena senyuman sekecil apapun akan terlihat indah.

     ❄❄❄ 

    
Tersenyum itu bukanlah hal sulit ketika janji masih mengikat, tapi bagaimana jika tertawa atas janji yang ingin dilanggar, kemudahan yang terjadi akan terasa seperti beban. Maahari terlihat akan tenggelam, sama seperti hati yang tadi melambung tinggi, akan tenggelam sebentar lagi.

Bungkam mash menemani diri, lisan yang termakan waktu masih membawa jam dalam kekosongan. Pria ini hanya memandang langit, di atas sana awan bergerak dengan cepat. Seperti hatinya yang bergerak cepat.

Pintu tanpa kemewahan itu tertutup rapat, memisahkan jarak yang terasa sangat jauh. Kim Bum bisa saja mendobrak pintu itu dengan sebelah lengannya, itu hanyalah pintu kayu reyot, sekali dilempar balok akan rusak. Tapi segala sensitif dalam diri seakan sirna, pria ini membeku di sana, di mana dagunya yang memandang awan perlahan turun, memandang kosong pada badan pintu yang tertutup rapat.

Hari yang dilaluinya sudah begitu jauh, langkah yang dipijak bahkan tidak bisa dihitung berapa banyaknya. Menyesal hanyalah satu kata omong kosong. Pria ini ingin membuang jauh kata itu, tidak ada alasan untuk pria ini menyesal. Wanita itu yang menghancrukan hidupnya di awal, dan kematian bukan salahnya. Tapi kini hatinya bahkan menampik jika kata itu harus tersemat, memaksa pernapasan sesak dalam angin musim panas yang kencang.

Suara desau daun di atas kepalanya sama sekali tidak bisa membuat napas pria ini tenang, hanya ada geram di kepalan tangan semakin kuat. Dia sudah mengukir janji pada wanita lain, apapun yang terjadi dirinya tidak akan meninggalkan Flora. Kim Bum telah besumpah, berjanji saat pernikahan itu datang. Dan sekarang tiba-tiba wanita itu mengungkapkan lisannya, merombak semua kisah yang sudah dirinya buat jauh hari. Seruni itu menembaknya dengan serangkaian kata.

"Aku bukan pembunuh! Kau sendiri yang pembunuh!." Mengelak dengan lantangan suara adalah satu-satunya yang mungkin bisa pria ini lakukan. Jika pintu itu di tendang pasti akan roboh, Kim Bum tahu itu. So Eun hamil? Kapan? Wanita itu tidak pernah mengalami tanda-tanda wanita hamil sebelumnya ketika mereka bersama! Dan kini wanita itu menyalahkan dirinya. Apa wanita itu gila!

"Kim So Eun, buka pintunya! Kau tidak bisa mengusirku, Sialan!." ada banyak lisan yang ingin diteruskan, dan pria ini ingin mendengarnya. Lupakan tentang perkataan jika dirinya tidak percaya lagi pada narasi wanita itu, kenyataan yang ada kini Kim Bum saat ingin mendengar semua cerita So Eun, bahkan ingin mendengar tarikan napas wnaita itu.

"Pergi kau!! Pergi!!." Sudah dari satu jam dirinya berdiri, dan pria ini hanya mendapatkan kata itu berulang kali. Kehamilan wanita itu waktu lalu mungkin kesalahannya, tapi wanita itu sendiri yang menginginkan sperma di dalam tubuh. Pria ini tidak pernah memaksa! Sekarang wanita itu menuduhnya pembunuh! Kim Bum tidak akan menerima itu dengan mudah. Pintu itu pada akhirnya terkoyak ketika tendangannya begitu keras, membuat engsel berkarat terlepas dari tempatnya.

Pria ini tahu pemandangan seperti inilah yang dirinya dapatkan ketika memaksa untuk masuk. Hanya ada seorang wanita yang memeluk anak laki-lakinya, dengan tangisan dan kedua tangan gemetar. Kim Bum tahu betapa takutnya wanita itu kehilangan Drac. Bahkan dulu ketika dikandungan saja wanita itu begitu mencintai, bagaimana dengan sekarang. Tapi pria ini tidak ingin membahas tentang kasih sayang seorang ibu, yang ingin dirinya bahas adalah masa lalu.

Janji tetaplah janji, pria ini akan ingat itu. Jam yang terus bergulir di sisi mereka seolah mengingatkan hal itu. Pria ini tidak melangkah terlalu jauh untuk meraih tubuh wanita itu. Langkah yang diambil hanyalah mendekati meja, menatap wanita itu. So Eun kesulitan selama ini, dan di mana harta yang sudah dirinya ikhlaskan! Kim Bum mencoba untuk melangkah lebih dekat, tapi udara di sekitar menghentikannya. Dadanya tidak bisa membantu untuk melanjutkan langkah.

Crysanthemum (COMPLETE) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang