BAB 10

3.4K 238 96
                                    

Video ini penggambaran kisah dalam cerita ini dari sebelum Seruni masuk ke kehidupan Kim Bum dan akhirnya bertemu di akhir. Silakan di tonton sebelum membaca

Cinta itu begitu luas, jangan pernah mencari artinya. Cinta itu rumit, jangan pernah mencari pintu keluar dengan hati hampa. Tapi cinta itu indah, jangan pernah mengotorinya.


❄❄❄

Hati manusia itu hanya ada satu. Tidak peduli seberapa sakit hati yang ada di dalam dirimu tertekan, tetap hanya akan ada satu yang menahan duka itu. Begitupula dengan jantungmu, dia hanya ada satu dalam kehidupan manusia. Tidak peduli sesakit apa detakkan di sana saat kau kesulitan bernapas, hati dan jantung adalah korban pertama saat kau terluka karena sebuah rasa.

Ada matahari yang terlalu menyengat, membuat kulitmu seperti meronta, membuat denyut nadi tidak terima saat pori-pori tidak bisa melindunginya. Tapi panasnya matahari saat menembus kulitmu tidaklah semenderita hati dan jantung saat sebuah rasa berwarna hitam datang. Ada sesuatu yang jauh lebih sakit dibanding apa yang kau rasakan di luar fisikmu.

Hari ini malam sudah beranjak, rasa yang berdetak tidak bisa ditentukan seperti apa, rasa yang dibayangkan untuk dijabarkan hilang begitu saja dalam kata-kata. Ceracau yang di dengar sudah mati, lenyap bersama musim yang akan berganti. Segala napas yang menderu perlahan melambat, segala detak jantung yang menggerutu, kini membuat denyutan terasa samar untuk dirasakakan.

Hujan datang lagi, dan tidak ada waktu berhenti sejak dari sore hari. Pria ini hanya terdiam. Apa lagi yang bisa pria ini lakukan selain berdiam? Tetap seperti pria dungu yang tidak tahu apa-apa, seperti orang tuli yang tidak bisa mendengar apapun. Lensa yang lelah itu hampir saja tertutup jika buntalan itu tidak bergerak, telinga itu hampir benar-benar membuat diri tunarunggu jika tidak membuat rengekan beberapa detik yang lalu.

Bayi! Akhirnya buntalan itu lahir, dengan dua bola mata tidak jelas, dengan bibir yang begitu kecil, bahkan dahu tidak bisa diperjelas runcing atau tebal. Makhluk itu begitu kecil, terdiam dengan retina yang sama sekali tidak terbuka. Dia tertidur! Lihat! Bayi tu bernapas teratur melalui lubang hidungnya yang sangat kecil. Pria ini masih berdiri di sana, memerhatikan buntalan yang baru saja terdiam lagi setelah dirinya menggoyangkan ringan box bayi.

Dia bayi yang lucu, itu benar. Bayi laki-laki yang memiliki rambut seperti anak kucing yang baru lahir, atau bahkan lebih tipis dari itu. Ada dua hal yang bisa kau sebut malaikat di dunia ini. Satu, kedua orangtuamu, dan satu lagi adalah seorang anak yang lahir dengan baik-baik. Tapi apakah bayi ini bisa dikatakan demikian, sedangkan orangtuanya saja terlibat dalam masalah besar.

Kim Bum mengusap wajahnya dengan penat, menarik napas saat mendengar derit pintu terbuka dan Doger datang membawa beberapa kertas dalam satu map. Satu jam yang lalu pria ini meminta langung hasil DNA, dan ketika apa yang ditakutkan itu terjadi, semua terasa lebih pedih. Mahkluk kecil berkaki bengkok ini benar-benar darah dagingnya, bagaimana mungkin! Sekali lagi Kim Bum menarik napas dan melemparkan map ke atas meja.

"Selamat, Bos. Akan kau beri nama siapa jagoan ini?."

"Dia bukan jagoan, hanya bayi monster."

"Jangan begitu, dia hanya mahkluk kerdil yang tidak tahu apa-apa." Itu benar! Mahkluk yang bahkan pendegarannya belum fasih. Pria ini melirik sejenak pada seorang wanita yang masih belum sadarkan diri sejak beberapa jam yang lalu, tubuh itu masih pucat walau suhu tubuhnya tidak sedingin es. Tidak ada yang segila Kim Bum di antara mereka semua, seorang pria yang terus memastikan darah itu membuat suhu berbeda, memastikan antara jam yang berdetak selaras dengan detak jantung So Eun.

Crysanthemum (COMPLETE) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang