BAB 6

2.9K 212 55
                                    


Terkadang langkahmu sanggup bertahan walau menyakitkan. Terkadang anganmu mampu menghayal walau relung hati menyesakkan. Tapi tidak ada kata terkadang bagi surutnya dendam tanpa ucapan. Karena dendam tidak perlu terkadang, hanya perlu perhatian.


❄❄❄

Jika harus dilanjutkan kisah ini ada kalanya membutuhkan waktu yang lebih panjang. Kisah bukan hanya satu atau dua jam, bukan satu dua hari dan serangkaian musim dalam tahunan. Kisah itu panjang, tokoh utama harus berani berjuang. Banyak kata terkadang yang ingin dipaparkan hari ini, hari di mana salju belum terlihat sama sekali, hanya musim dingin yang menyombongkan nama.

Bukan rasa sakit lagi yang ingin dibahas, karena membahas rasa sakit hanya akan membuat seseorang jenuh. Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang benar-benar akan merasa puas hanya membahas kisah sedih tanpa perjuangan. Tapi sayang sekali, mungkin kisah ini bukanlah kisah yang kalian banggakan. Kenyataan yang ada dalam kisah ini adalah kesedihan, dimulai kecongakkan yang begitu tinggi.

Tidak ada satu orangpun pula di dunia ini yang akan puas dengan kisah romansa biasa, tanpa adanya sarat makna kepribadian. Dan mungkin itu satu-satunya yang bisa dimaknai dalam kisah ini, kisah yang sama sekali tidak ingin pria itu sampaikan.

Pria ini memang sama sekali tidak ingin membawa kesedihan dalam cerita. Tapi pernahkah kau menjalani sebuah peran, di mana harusnya kau menjadi si tokoh kuat, dan ada tokoh baru yang tiba-tiba merusak suasana, tokoh lain yang sutradara masukkan tanpa seijinmu. Seperti itulah kisah ini bermula, penggeseran peran utama karena si pemeran baru yang merusak.

Langit masih diam ditempat, awan tidak terlihat, tertutup cakrawala biru dilangit musim dingin. Desember apakah selalu seperti ini, membawa kedukaan yang membutuhkan keajiban Natal?

Jika memang harus seperti itu, haruskah setiap umat memilih berdiam diri saja di rumah, setidaknya sampai Januari menjelang? Sepertinya itu tidak akan terjadi. Pria ini sudah melangkah terlalu jauh, menjadi tokoh yang berdiri ditengah-tengah tokoh yang tidak diharapkan.

Kim Bum, pria ini tidak akan membuka matanya dalam waktu yang dekat, tidak akan menggerakkan bibirnya yang begitu luar biasa memlukai dalam ucapan tajam miliknya. Mereka semua tahu Kim Bum tidak akan bangun begitu saja. Wanita itu pergi tanpa dikejar, dibebaskan begitu saja, membiarkan pria ini memejamkan mata dalam kerapuhan.

Grant tahu Kim Bum bukanlah pria yang lemah, pria ini tahu Kim Bum sanggup membuka kedua matanya. Tapi ini bukan hanya tentang luka fisik, kepercayaan yang sulit didapatkan dihancurkan begitu saja. LoockWood, satu nama itu membuat anggota ini mengepalkan kedua tangan masin-masing di diri mereka.

Kim Bum mengalami masa kritis yang begitu parah, menunggu kedatangan Richard yang akan segera tiba dalam satu jam ke depan.

Jika hanya ada luka tusukkan itu mungkin Kim Bum masih bisa bertahan, tapi alergi itu membawa kerusakan total dalam tubuh. So Eun tidak akan pernah tahu jika Kim Bum sejak kecil mengalami kelainan pada keping darah merah, tidak bisa menyentuh makanan laut sedikitpun. Sakit ini adalah turunan dari mendiang Ayahnya.

Grant duduk dengan kasar, menarik beberapa jumput rambut di kepalanya. Menyesal! Sialan! Pria ini benar-benar merasa menyesal luar biasa. Grant tidak pernah tahu jika menyelamatkan So Eun imbalan yang ia dapatan adalah kehancuran Kim Bum. Pria ini menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Di mana wanita keparat itu! Grant benar-benar ingin membunuhnya saja. 

Crysanthemum (COMPLETE) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang