BAB 14

3.1K 242 74
                                    

Silakan di lihat videonya.  Kisah mini setelah atas perubahannya. 

Damaikan hatimu terlebih dahulu sebelum berkata. Karena di balik hati yang risau tersimpan luka. Ketika ucapan di imbangi luka, maka kau hanya akan membuat duka.


❄❄❄

Suatu hari ada sebuah cerita, di mana para penghuninya tertawa bahagia. Disuatu hari itulah tidak ada duka yang terlihat, walau tersimpan gelap di dalamnya. Tidak ada satu pun yang berani melunturkan tawa mereka, tidak ada satu pun dari mereka yang ingin melepas topeng yang melingkupi. Suatu hari itu sudah berlalu, kini hanya menyisihkan hari di mana serpihan masa lalu.

Kata orang jika kau ingin mencintai seseorang, maka kau harus memiliki rasa ihklas di dalamnya. Kebanyakan orang yang menerima kalimat itu akan terdiam, membisu dengan pengabaian lisan. Bukan karena mereka merasa sudah terlalu pintar dengan makna yang terkandung, tapi mereka yang menerima lisan hanya merasa enggan. Cinta harus ihklas ketika di genggam, agar kelak ketika semua terlepas, kau tidak terlalu menyesalinya.

Dan kini ketika pena terletak dengan sempurna, tanpa suara, tanpa desahan kasar, ke engganan itu benar-benar ada. Suara kertas yang lebih halus terdengar. Tidak ada lagi suara keras yang menghantam diri dengan keras, tidak ada lagi aroma kental anyir yang merobek penciuman. Di sini, di tempat hangat ini pena terletak dengan damai, surat terlipat dengan rapi.

"Kau akan pergi? Aku bersyukur polisi tidak menahanmu lebih lama." Awan benar-benar bergerak lamban, musim panas telah datang, jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Semua perlahan menjadi pengobat yang baik, tidak ada yang perlu di sesali. Pria ini tersenyum singkat, menyeka air mata yang jatuh setitik di pipinya.

Hari itu masih dengan hujan di mana satu wanita terkasih terdampar. Hari itu musim dingin, pertengahan Desember hampir Natal, pria ini sangat mengingatnya. Dan kini ketika musim panas telah datang, kenangan Desember seolah baru saja terjadi lima menit yang lalu. Pria ini tetap memertahankan senyumannya, menarik napas dan menutup kedua mata perlahan. Sesuatu yang dirinya tulis seolah membutuhkan tenaga yang besar, hingga rasanya gemetar itu masih terasa hingga fajar menjelang.

"Apa wanita itu baik-baik saja selama aku di tahan?."

"Dia baik, aku pastikan itu. Saat ini dia ada di pedalaman, menikmati hidup di sana." Matahari menyorot terlalu terik di distrik West Somerset , membuat pria ini mengusap sejenak keningnya yang berkeringat. Distrik ini bukanlah tempat yang terlalu megah di kalangan Inggris, tapi mereka berdua senang menikmati sisa hari tua di tempat seperti ini. Suara-suara keranjang bergesekan satu sama lain terdengar, para penikmat pinik musim panas mulai berhamburan keluar rumah.

"Jadi apa yang kau tuliskan tadi?."

"Seperti biasa, beberapa kata setelah hatiku mulai damai. Bagaimana dengan rahim wanita itu, apa dia baik-baik saja?."

"Dia mengalami pendarahan yang cukup parah waktu lalu, hingga hampir saja rahimnya di angkat. Sial, jika saja pria itu percaya padanya jika wanita itu sakit, pasti uangnya bisa untuk berobat."

"Jangan disesali. Pria itu hanyalah manusia biasa. Seseorang yang dibohongi berulang kali tentu tidak akan mudah percaya lagi setelahnya. Tuhan sudah memberikan jalan keluar seperti ini, dan seharusnya lupakan tentang lima tahun lalu itu." jangan mengungkit masalalu yang terlalu berat untuk hati, karena itu hanya akan menimbulkan emosi yang terlalu dalam untuk hidup. Dan pria ini tidak ingin mengungkit apapun yang berat itu, melupakan adalah yang terbaik.

Hari ini musim panas masih sama seperti beberapa tahun lalu, seperti suatu hari itu, di mana masih ada tawa yang kini perlahan kembali. Tidak perlu menjelaskan siapa pria ini kepada dunia, karena tanpa dikenal pria ini akan sangat menyukainya. Setelah menerima masa tahanan tiga tahun dan pentaubatan dua tahun di tempat khusus, dapat kembali merupakan kebahagiaan luar biasa.

Crysanthemum (COMPLETE) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang