/4/

3.1K 344 5
                                    

Kyungsoo mengerutkan keningnya melihat namja tampan berkulit tan di hadapannya. Matanya beralih pada Sehun yang ada di sebelah namja berkulit tan itu. Kenapa dia tidak bisa mengingat apapun?

"Nu... Nuguya...?"

***

"Hyung?" Tangan mungil Kyungsoo perlahan membuka pintu kamar Kris.

Cahaya matahari memasuki ruangan besar itu. Jun tidur dalam pelukan Kris. Begitu damai. Sudah seminggu sejak kejadian itu. Kyungsoo dan Kris sudah berbaikan. Jun? Jun sudah puas sekali menghabiskan waktu dengan Kyungsoo.

"Ugh... Matikan lampunya Kyung..." Ujar Kris lalu menutupi wajahnya dengan selimut saat Kyungsoo membuka tirai yang menutupi jendela kamar Kris.

"Oh ayolah hyung... Kau kalah dengan Jun," ucap Kyungsoo sambil mengguncang pelan tubuh Kris.

Jun sudah bangun barusan. Masih dengan rambut acak-acakan dan mata mengantuk. Anak itu merentangkan kedua tangannya pada Kyungsoo sebagai isyarat agar Kyungsoo menggendong anak itu. Dengan cekatan Kyungsoo menggendong Jun.

"Jun mau mandi?" Tawar Kyungsoo.

Jun mengusap matanya lalu mengangguk. Kyungsoo terkekeh geli melihat Jun yang sangat imut. Segera setelah itu Kyungsoo masuk ke kamar mandi bersama Jun. Lalu keduanya mandi bersama.

Kris sendiri masih asik dengan kegiatan 'Mari tidur hingga sore bersama Kris'. Bahkan setelah Kyungsoo dan Jun keluar kamar mandi, Kris masih belum bangun. Kyungsoo mendengus. Bagaimana bisa Jun memiliki appa yang begitu malas seperti Kris padahal Jun itu anak yang rajin.

"Jun, lihat. Appa masih tidur," ucap Kyungsoo setengah berbisik.

"Jun pingin appa cepet bangun," rengek Jun.

Kyungsoo menurunkan Jun di kasurnya.

"Tarik hidungnya sambil bilang, appa bangun," titah Kyungsoo.

Jun dengan polosnya mengikuti perintah Kyungsoo.

"Appa banguunnn," teriak Jun.

"AWWW!! APPO!" Pekik Kris yang kemudian langsung terbangun.

Kyungsoo terkekeh geli melihat Kris yang menggosok hidungnya kesakitan.

"Hyung cepatlah mandi, Kyungie sudah siapkan sarapan," ujar Kyungsoo sambil melipat selimut yang berantakan.

"Ish kalian mengganggu tidurku," gerutu Kris tapi tetap saja berjalan ke kamar mandi lalu segera mandi.

Kyungsoo merapikan kasur Kris sementara Jun bermain dengan mobil-mobilannya. Kyungsoo yang awalnya fokus pada kasur yang sedang dia tata langsung mengalihkan pandangannya pada jendela yang menampilkan pemandangan pohon. Mata bulatnya terus mengawasi pohon itu seakan ada seseorang yang bersembunyi di pohon itu. Nalurinya mengatakan agar Kyungsoo segera pergi. Menjauh.

Lalu Kyungsoo terkejut bukan main melihat sepasang mata merah menyala yang menatapnya intens. Kyungsoo jatuh terduduk melihat mata itu. Rasa takut merayapi dirinya. Matanya bergerak gelisah.

"Kyung? Wae?" Suara Kris menginterupsi.

Kyungsoo dengan nafas terengah segera berdiri. Matanya terasa perih. Dilihatnya Jun masih asik dengan mainannya.

"A... Aniya hyung, ce... Cepat turun, keburu makanannya dingin," ucap Kyungsoo cepat lalu segera menggendong Jun ke bawah.

Kyungsoo bergetar. Mata itu tadi... Mata yang lebih mengerikan dari mata yang dia lihat seminggu lalu sebelum pingsan. Mata siapa itu? Kenapa dia merasa diawasi? Namja itu segera mendudukkan Jun di kursinya. Jun sudah besar dan bisa makan sendiri. Makannya Jun duduk sendiri saat di meja makan.

Wolf* (KaiSoo) /\END/\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang