/20/

1.9K 202 2
                                    

Kyungsoo terus berjalan dengan merapatkan tubuhnya ke tubuh Kai. Tatapan lapar para staff kantor Kai membuatnya ketakutan. Kai merengkuh Kyungsoo posesif. Padahal biasanya tatapan seperti itu tidak membuat setakut ini. Tapi tatapan itu ditambah beberapa staff yang mengganggu Kyungsoo membuat namja manis itu terus meremas ujung baju Kai.

"Hyuungg~ Aku ingin ke belakang..." Kyungsoo terus memegangi selangkangannya dengan terus jalan di tempat.

"Hah... Baiklah..." Kai langsung menunjukkan arah ke toilet pada Kyungsoo.

"Perlu kuantar hm?" Tanya Kai.

"Aniya, gomawo hyung," Kyungsoo langsung melesat menuju ke toilet.

Beberapa detik kemudian dia sudah selesai. Dia mencuci tangannya saat tiba-tiba tangan seseorang meremas pantatnya. Kyungsoo terlonjak. Kyungsoo ingin menghindar tapi tubuhnya di tahan. Kyungsoo bisa melihat seringai licik namja itu di cermin. Seorang namja dengan tubuh atletis. Tubuh Kyungsoo mematung. Entah kenapa tatapan namja itu membuatnya tidak bisa bergerak. Namja itu memakai topi hitam.

Namja itu merengkuh pinggang Kyungsoo menggunakan satu tangan, tidak membiarkan Kyungsoo bergerak dari tempatnya sedikitpun, dengan tangan lainnya mengelus perut rata Kyungsoo.

"Nghhh to... Tolong...!" Pekik Kyungsoo lemah.

Namja itu memberikan tanda di tengkuk Kyungsoo. Menggigit dan menyesap tengkuk Kyungsoo. Ini tidak benar! Ini tidak terasa seperti saat Kai menyentuhnya. Rasanya sakit.

"Hiks... Lepas... Ahh! Ku... Kumohon–mmhh! Kumohon lepas...! Hyuungg... Ka... Kai Hyu–mmmpph!!!" Kyungsoo mendelik saat tiba-tiba namja itu menolehkan kepalanya ke samping dan meraup bibirnya.

Rasa sakit menjalari tubuhnya. Bibirnya digigit hingga mengalirkan darah. Isi mulutnya diobrak-abrik oleh namja yang bahkan tidak dia kenali.

"Mmmhhh!!!" Kyungsoo kembali memekik dan meronta saat tangan nakal namja itu masuk ke celananya.

Namja itu meremas-remas junior kecil Kyungsoo. Dia segera mendorong Kyungsoo ke arah pintu kamar mandi. Dihimpitnya tubuh mungil Kyungsoo menggunakan tubuhnya dan pintu tanpa melepas ciumannya. Air mata Kyungsoo mengalir hingga membasahi pipi namja itu juga. Gigi tajam namja itu melumat kasar bibir hati Kyungsoo yang sudah membengkak, membuat darah mengalir dari bibir namja mungil itu.

"Hikshh... Lepashhh... Hiksshhh," isaknya saat memiliki kesempatan berbicara.

Kyungsoo berusaha memukul pintu saat dirasa namja itu mulai melepaskan celananya, namun namja itu menahan tangan Kyungsoo. Kyungsoo makin meronta saat dia merasakan benda tumpul dan keras sudah menempel sempurna di lubangnya. Namja itu melepas ciumannya. Dan beralih ke telinga Kyungsoo.

"Aku tidak suka berbasa-basi, ayo kita ke intinya saja," dan setelah mengatakan itu, namja itu kembali mencium bibir Kyungsoo, menahan pekikan Kyungsoo saat junior big size namja itu menerobos masuk ke lubang sempit milik Kyungsoo.

Air mata Kyungsoo mengalir makin deras. Namja itu bahkan tanpa perasaan menggenjot lubang Kyungsoo secara kasar.

"Mmmhh mmh nnggh!" Desah Kyungsoo tertahan dan menahan sakit.

Kyungsoo memukul-mukul dada bidang namja itu. Nafasnya benar-benar habis. Matanya berkunang-kunang. Beberapa detik berikutnya pandangannya sudah menghitam. Tidak ada setitik pun cahaya. Hanya hitam dan gelap.
.
.
.
"Kris..." Suho memanggil Kris lirih.

Jun dan Hyerin sedang pergi bersama Chen dan Xiumin. Baekhyun dan Chanyeol ada di rumah Kris. Tapi melihat keadaan Kris yang mengenaskan mereka hanya bisa diam. Tao dan Lay? Keduanya ada di rumah. Memikirkan harus apa agar Kyungsoo kembali pada mereka. Dan Suho... Di sinilah dia sekarang. Berdiri di ambang pintu menatap Kris yang menatap pemandangan dari balkon kamarnya.

Wolf* (KaiSoo) /\END/\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang