/28/

1.6K 177 2
                                    

"Bagaimana jika aku pergi nanti?" Tanya namja berkulit putih susu itu.

"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Kris heran.

Mata sipit Willis menatap lurus ke arah taman rumahnya. Seorang namja cantik dengan kulit putih sedang bermain bersama adik kembarnya dan adik Kris. Namja cantik itu tertawa begitu manis. Dan tentunya ada Suho di sana.

"Jaga Luhan untukku, Kris," ucap Willis sendu.

Mata Willis beralih ke perut namja cantik itu yang mulai membuncit.

"Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan sebelum aku pergi, pengecut ya?" Ucap Willis sendu.

"Hei hei! Apa yang kau maksudkan? Aku tidak akan membiarkanmu pergi kau bodoh!" Ucap Kris geram.

Willis hanya menatap Kris sendu. Kris mematung melihat warna mata Willis. Satu ungu terang sementara yang lainnya berwarna hitam kelam. Dari mata hitam kelam itu, Kris tau sebentar lagi hal buruk akan terjadi pada Willis.

"Kau tau Kris? Luhan begitu berharga bagiku. Ani, bukan hanya Luhan, tapi Sehun, kau, Kyungsoo, Lisa dan bahkan Kai. Kalian semua begitu berarti bagiku," ucap Willis dengan tatapan menyendu.

Balkon tempat mereka berdiri seakan-akan runtuh. Kris merasa dadanya dicabik-cabik. Selama ini, Kris yang menjaga Willis. Willis sudah seperti adik baginya. Pertahanannya runtuh. Air matanya mengalir.

"Aku mencintai Luhan lebih dari siapapun, tapi Kris, aku tidak akan peduli jika dia bersama Sehun saat aku pergi nanti. Aku hanya ingin kau menjaganya dan menjaga kehidupan lain di dalam dirinya," ucap Willis.

Willis berbalik menatap Kris yang menangis dalam diam. Bibir tipis Willis membentuk sebuah senyuman termanis yang pernah Kris lihat.

Wolf* (KaiSoo) /\END/\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang