/23/

1.6K 175 1
                                    

"Tidak mau langsung pulang? Badanmu panas loh," Tao menatap Kyungsoo khawatir.

"Aniya," gumam Kyungsoo sambil menutup matanya.

Setelah Lay mengabari Kyungsoo yang jatuh sakit, Tao langsung menuju ke sekolah. Tao tadi menerima telepon dari Kris, dia bilang akan segera ke sekolah, tapi bahkan sampai sekarang dia belum juga datang. Jujur Tao sedikit khawatir dengan kekecewaan tersirat. Dia sudah memberitau Kyungsoo kalau Kris akan datang.

"Kyung, lebih baik pulang saja dulu," Jungkook duduk di tepi kasur UKS yang ditempati Kyungsoo.

Kyungsoo membalik posisinya menghadap dinding. Tao menghela nafasnya panjang. Dia membungkuk dan mengelus kepala Kyungsoo lembut. Tubuh Kyungsoo sedikit bergetar. Tao mengerti kalau Kyungsoo merasa ditipu oleh Kris.

"Aku ingin sendiri... Nanti aku ke kelas..." Ucap Kyungsoo begitu lemah dan tidak berdaya.

"Kyung tapi..."

"KUBILANG AKU MAU SENDIRI! KELUAR!" Kyungsoo menatap Tao, Jungkook, dan Lay dengan tatapan membunuh dan warna matanya yang ungu gelap.

Matanya dihiasi air mata yang tidak berhenti mengalir. Lay menghela nafas berat. Dia menjulurkan tangannya berniat mengusap air matanya Kyungsoo, tapi Kyungsoo menepisnya begitu kasar.

"Kyung... Kris Hyung mungkin sedang ada masalah, mengertilah..." Ucap Lay sendu.

"KELUAR!!!!!" Bentak Kyungsoo lagi.

Tao merangkul Lay yang tubuhnya sedikit bergetar. Tapi dengan cepat Lay menepisnya dan keluar begitu saja.

"Wu Kyungsoo jaga sikapmu!" Bentak Tao geram.

"APA!? SALAHKAN SAJA AKU! CEPAT SALAHKAN! HYUNG TIDAK PERNAH MENGERTI DIRIKU!" Balas Kyungsoo.

Plak!

Tao berusaha mengatur nafasnya, Kyungsoo menatap Tao dengan matanya yang berkaca-kaca dan memerah. Tangan Tao gemetaran.

"K... Kyungie-ya, mi... Mian–"

"Keluar hyung... Keluar..." Ucap Kyungsoo kemudian kembali berbaring menghadap tembok.

Bahu mungil Kyungsoo bergetar karena menangis. Jungkook yang melihat itu benar-benar merasa iba. Tao sendiri keluar tanpa sepatah kata lagi. Lalu Jungkook menaikkan selimut Kyungsoo dan juga pergi keluar. Kyungsoo sendirian. Benar-benar sendiri. Dalam diamnya dia menangis sekeras mungkin.

Kenapa? Hyung kenapa membohongiku? Kai Hyung... Dimana Kai Hyung...? Hiks...
.
.
.
Kai menghentikan mobilnya melihat kerumunan orang yang masih betah beramai-ramai memperhatikan entah apa itu. Kai yang tadinya berniat ke sekolah, langsung memarkirkan mobilnya dan berjalan ke arah kerumunan itu. Semakin dekat, Kai semakin mengerti kalau terjadi kecelakaan. Bukan. Bukan kecelakaan itu yang menarik perhatian Kai, tapi siapa yang terlibat kecelakaan itu yang menarik perhatian Kai. Wu Yifan. Kris Wu. Kai segera menerobos kerumunan itu. Akan sangat gawat kalau sampai ketahuan Kris bisa memulihkan diri sendiri. Meskipun sebenarnya hati kecil Kai akan sangat senang jika identitas Kris yang sebenarnya terungkap. Kalau perlu mati saja sekalian.

"Omo! Aku harus bagaimana! Dia seperti ini karena aku!" Pekik seorang yeoja.

Kai menoleh. Dia mendapati seorang yeoja berambut sebahu tengah berusaha membawa Kris. Kai benar-benar berusaha menahan tawanya.

"Ya! Bawa ke mobilku saja!" Pekik Kai kemudian dengan sigap membantu yeoja itu.

Yeoja itu terkesiap mendapati Kai yang tiba-tiba sudah ada di sebelahnya berusaha membantunya. Pipi yeoja itu bersemu merah menatap Kai. Kai menaikkan satu alisnya.

Wolf* (KaiSoo) /\END/\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang