/5/

2.8K 321 14
                                    

Kyungsoo mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarganya tepat di depan TV. Dia membuka bungkus snack kesukaannya dan juga menyalakan TV. Kyungsoo merasa gelisah mengenai sendirian di rumah. Entah kenapa akhir-akhir ini dia sangat sering gelisah. Pikirannya melayang ke kejadian tadi pagi dimana seorang namja dengan kurang ajarnya berani mengecup bibir Kyungsoo. 2 kali. Dan bahkan namja itu mengklaim diri Kyungsoo sebagai miliknya? Apa maksudnya?

Ting Tong...

Bel rumah Kyungsoo berbunyi. Kyungsoo segera beranjak dari duduknya dan menuju ke pintu rumah. Bel terus berbunyi dengan tidak sabaran.

"Jamkkanman juseyo," ucap Kyungsoo kemudian segera membukakan pintunya.

Batinnya berkata kalau itu bukan siapapun yang dia kenal. Kris tidak mungkin pulang secepat ini. Tao juga pasti sedang bersama Lay. Ah sudahlah. Bukakan saja. Dan saat pintu terbuka Kyungsoo tersentak kaget. Tubuhnya membeku. Dia mundur satu langkah dengan langkah yang sangat kaku.

"Ka... Kalian... Kalian mau apa...?" Tanya Kyungsoo yang hanya dibalas smirk dari kedua namja di hadapannya.

Kyungsoo makin mundur saat kedua namja itu makin maju mendekatinya hingga Kyungsoo terpojok dan jatuh ke belakang di sofa dengan posisi setengah badan tetidur di sofa. Belakang lututnya berada di sandaran tangan sofa lalu kakinya terjulur ke lantai.

"Me... Menjauh!" Pekik Kyungsoo.

Mata Kyungsoo beralih pada belakang mereka. Melihat sosok namja cantik yang Kyungsoo begitu kenali sedang memandangnya dengan wajah datar. Kai dan Sehun mendekati Kyungsoo. Kyungsoo terpojok. Bukannya kenapa-napa tapi Kyungsoo sedikit tidak berani pada kedua namja yang mendekatinya.

Apalagi mengingat warna mata merah darah dan gigi tajam yang memperhatikannya saat dia bangun sebentar minggu lalu. Wajahnya begitu mirip dengan Sehun. Selain itu namja yang bersama Sehun membawa kenangan buruk untuk Kyungsoo. Kenangan dimana Sehun hampir memperkosanya. Perlahan warna mata keduanya berubah. Membuat Kyungsoo makin ketakutan. Merah darah untuk mata Sehun dan merah menyala untuk namja yang bersama Sehun.

"Lu... Luhan Hyung... Tolong..." Lirih Kyungsoo saat merasakan tangan seseorang mulai menggerayangi tubuh mungilnya.

"Tenanglah Kyungie sayang, mereka tidak akan menyakitimu. Mereka akan memberimu banyak kenikmatan, yakan Kai? Sehun?" Ujar Luhan dengan smirknya.

Kyungsoo nerusaha melawan. Tangan mungilnya berusaha menjauhkan tangan Sehun maupun Kai dari tubuhnya.

"Hiks... Hyung... Tolong..." Isak Kyungsoo.

"Kyungsoo sayang, sudah Luhan bilang bukan? Kami hanya akan memberimu kenikmatan. Kenapa kau menangis sayang?" Tanya Kai sambil perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Kyungsoo yang basah akan air mata.

Kai menangkup pipi gembil Kyungsoo dengan tangan kanannya. Membuat Kyungsoo langsung bertatap mata dengan mata merah menyala itu. Mata Kyungsoo perlahan berubah menjadi warna ungu gelap. Gigi-giginya meruncing. Dia mulai tenang dan tidak lagi menangis seakan dia terhipnotis.

Kai dan Sehun menegang merasakan aura Kyungsoo.

"I... Ini tidak mungkin..." Ucap Luhan tidak percaya.

"HAAAAGGGHHHH!!!!!!!!" Teriak Kyungsoo yang langsung memancarkan sebuah gelombang membuat Sehun dan Kai terpental jauh.

Kyungsoo berdiri dari posisinya. Maju mendekati Sehun dan Kai, tapi langkahnya terhenti ,enyadari kehadiran omega lain. Kaki Luhan tiba-tiba saja terasa berat seakan gravitasi semakin kuat. Begitu Kyungsoo menoleh pada Luhan, Luhan langsung berlutut hingga lantai keramik rumah Kyungsoo retak.

Wolf* (KaiSoo) /\END/\Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang