#Rank 6 in ItafemNaru [20/6/18]
#Rank 7 in Narutofanfic [20/6/18]
Judul Lama : "Maukah Kau Menjadi Temanku?"
Kini Kyuubi telah mengetahui hubungan apa yang terjadi antara Kurama dan Naruto. Kyuubi merelakan cinta pertamanya untuk adiknya dan membiar...
______________________________________ Bandar Udara Internasional Narita
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat itu adalah hari yang menyedihkan bagi Kurama, Kyuubi, dan Naruto. Hari ini merupakan perpisahan bagi mereka bertiga. Hari dimana Kurama dan orangtuanya akan pergi menuju London. Kurama pergi menuju London untuk belajar.
"Hiks ... Hiks ... Kurama, apa kau benar-benar harus pergi ke London?" tanya seorang anak perempuan yang memiliki usia sepantaran dengan Kurama itu sambil menangis sesenggukkan. Memiliki rambut keoranyean dan mata violet, nama anak itu adalah Namikaze Kyuubi.
Anak kecil yang dipanggil Kurama hanya menatap sedih Kyuubi. Sebenarnya ia tidak mau pergi ke London, mau bagaimana lagi, ini juga demi kebaikannya.
"Maaf, Kyuu, Naru. Aku harus pergi menuju London agar saat aku benar nanti aku bisa sukses dan membanggakan orang tuaku." ucap Kurama dengan penuh penyesalan. Sedangkan Naruto hanya menatap sedih Kurama dengan penuh air mata.
"Hiks ... Hiks ... Kurama, apa kau akan kembali menuju Jepang saat dewasa?" tanya Naruto dengan menangis. Kurama pun gantian menatap Naruto. Setelah itu, ia tersenyum.
"Tentu saja, aku akan kembali. Nanti aku akan kembali ke sini dan menemui kalian kembali. Lalu kita pergi bermain-main seperti dulu kecil kita." jawab Kurama dengan antusias.
"Benarkah itu, Kurama?" tanya Kyuubi memastikan.
"Emm ... benar." jawab Kurama."Tapi Kyuu, nanti kau selalu kirim surat yang kepadaku. Aku akan menceritakan selalu kegiatanku di sana." lanjut Kurama.
"Baiklah, Ku." sahut Kyuubi. Kyuubi pun melihat Naruto, dan memeluknya.
"Jangan sedih, Naru. Aku tahu kau sedih, tetap kuatlah nanti Kurama akan datang ketika dewasa nanti." ucap Kyuubi menenangkan Naruto. Naruto pun menghapus air matanya dan membalas,"Bukankah kau juga menangis Kyuu-nee?" tanya Naruto dengan polos.
Kyuubi yang mendengar hal itu mencebik mulutnya. Cemberut.
"Naru, kenapa kau bilang begitu, aku memang menangis tapi itu tadikan?" rajuk Kyuubi.