"Ayah, ayah, lebih tinggi lagi!" ujar Kailynn dengan senyum dan tawaan.
Orang yang disebut ayah itu melempar Kailynn lebih tinggi lagi lalu menangkapnya. "Apakah kau sudah puas?"
Kailynn menggeleng "Belum ayah. Sekarang bawa aku terbang, ayah."
Dan orang itu pun membawa Kailynn berkeliling dengan pundaknya bagaikan benar-benar terbang.
"Kai! Kau sudah bangun?" ucap Luna cemas seraya ia duduk didepan Kailynn.
Kai meletakkan tangannya didahi lalu menyipitkan matanya kepada Luna "Ya.." Lalu ia bangun. "Ini dimana?"
"Masa kau tidak tahu ini dimana?" Luna berkacak pinggang didepan Kailynn.
Kailynn menggeleng. Luna mendesah "Ini Kapitel 3, Untario."
Kailynn membesarkan matanya terkejut "Kapitel 3?!"
Luna mengangguk "Iya."
"Ini kan hutan!" ucap Kailynn masih tidak percaya.
Luna berdiri "Hutan ini adalah bagian Kapitel 3. Memangnya kau tidak pernah belajar di sekolah?"
Sesaat Kailynn mengingat apa yang ia belajar di sekolah. Di sekolah ia lebih mendalami dunia militer dari pada dunia pengetahuan. Ia tidak tahu apa-apa tentang dunia luar. Yang ia tahu hanyalah bunuh, setia kepada kerajaan dan turuti perintah atasan. Kalau tentang Kapitel 3, dia hanya pernah mendengarnya saat Tanya berceloteh tentang liburannya kesini. Kata Tanya, Kapitel 3 sangat indah.
Kailynn melihat sekitarnya. Pepohonan mengitarinya dan tidak memberikannya pemandangan lain. Tetapi Kailynn bisa mendengar suara sungai yang mengalir, burung-burung yang bernyanyi dan tawaan peri hutan. Hutan ini sangat ajaib, walaupun di kota mungkin Kailynn sedang dibicarakan atas kejadian semalam, hutan ini menawarkan ketentraman padanya.
Kejadian semalam, ya, semua orang di kota pasti sedang membicarakannya. Mungkin saja, jika diberitahu ke biang gosip yang benar berita itu akan menyebar ke seluruh Kapitel dalam waktu satu jam. Kailynn tidak tahu apakah Kapitel 3 sudah mendengar tentang kejadian semalam tetapi jika ia bersama Luna.. mungkin ia bisa menghadapi semuanya.
Kenapa ia sekarang begitu yakin kepada Luna? Itu mungkin karena semalam Luna masih memeluk erat Kailynn walaupun sayapnya rusak, walaupun ia kesakitan, walaupun ia tahu ia akan disegel kembali ke Eye jika tertangkap bersama Kailynn. Ia cerewet, sok tahu, dan suka membuat Kailynn jengkel tetapi ia juga sangat perhatian. Semalam, Kailynn merasakan air-air Luna menyembuhkannya dan menghilangkan lukanya.
Kailynn memegang pundak kirinya yang tergores oleh tombak tentara semalam. Sama sekali tidak ada lukannya, tidak sedikit pun. Kailynn mendongak dan melihat Luna yang berlari ke arah sungai. Kenapa tidak terbang saja? oh iya, sayapnya terluka. Andai saja Kailynn bisa menyembuhkannya sudah ia lakukan dari tadi.
Kailynn berusaha untuk berdiri tetapi kakinya terlalu berat. Mungkin itu hanya perasaannya saja. Lalu ia berdiri dan ia merasa tubuhnya lebih segar ketimbang saat dia baru bangun tadi. Kailynn berjalan ke arah sungai dan menemukan Luna berdiri didekat bantaran sungai. Kailynn terkejut. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat didepan matanya...
Luna sangat cantik. Tubuhnya dikelilingi dengan air yang sedang menyembuhkan sayapnya yang terluka. Luna terlihat seperti dewi air. Tunggu, dia memang roh kan? Tetapi selama ini Kailynn selalu melihatnya sebagai manusia. Dengan kecantikan seperti sekarang, Luna memang terlihat seperti roh.
Kailynn mengamati air yang mengitari Luna. Dari semalam, Kailynn selalu mengamati sihir Luna. Itu bukan Zahl, itu jelas-jelas sihir karena forming Zahl pun tidak bisa mengendalikan air. Air yang dikendalikan Luna bergerak bagaikan menari, menyembuhkan bagaikan menyihir, dan berbunyi bagaikan sungai didepannya. Luna melepaskan kendalinya dan semua air itu jatuh ke tanah, begitu pula tubuh Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Watchers
FantasyKailynn adalah seorang anak yatim piatu yang diadopsi oleh kepala sekolah militer, harus menjalani kehidupan dan masa depan yang ditentukan orang-orang di sekitarnya. Sebenarnya ia sudah tidak bisa mengelak karena memang banyak hal yang menghalangin...