Binah (Juni Bagian 1)

396 52 18
                                    

Peringatan : Banyak skip time dan terkesan terburu-buru

*******

Juni 2019

Dua bulan semenjak ayahnya terciduk oleh warga sekitar, dan tertangkap basah melakukan kekerasan dalam rumah tangga, ibu (Name) dan (Name) hidup di bawah pengawasan penuh para tetangga.

Setidaknya, setiap malam ada salah satu atau dua kepala keluarga yang menjaga rumah keluarga (Name). Kalau bisa, yang rumahnya persis di sebelah kanan dan kiri keluarga (Name) harus bisa stand by, karena posisi mereka yang paling dekat.

Warga sekitar sudah berembug hampir seminggu lamanya guna mengantisipasi masalah ini. Pertama, tentu untuk melindungi keselamatan warga. Kedua, untuk menjaga nama baik komplek. Para warga tidak mau kalau komplek tempat mereka tinggal dicap jelek karena kasus KDRT.

Kebetulan, (Name) sedang dalam masa-masa sibuk perkuliahan. Dimana ia harus sering bertemu dengan dosen untuk meminta bimbingan. Oleh karenanya, ia lebih sering menginap di apartemen Sugawara yang letaknya lebih dekat dengan kampus dan pusat perkotaan. Sedangkan ibu (Name), kalau ditinggal sendiri oleh (Name), memilih tinggal di rumah kerabat.

Sekarang bulan Juni, tepatnya tanggal 13. Hari ini adalah ulang tahunnya Sugawara yang ke-25 tahun.

Suara piranti masak yang saling beradu memenuhi dapur apartemen Sugawara. Aroma manis dari pancake dan aroma gurih omelet tak kalah meramaikan suasana pagi di dapur tersebut. Merasuk ke dalam indra penciuman dan pendengaran, membuat Sugawara menggeliat sejenak dikasurnya dan membuka netra coklatnya.

Sugawara melihat bagian kasur disebelahnya, kosong. Namun sprei yang tidak terlihat rapi menunjukkan bahwa seseorang pernah tidur di situ. Dialihkan pandangannya ke arah jam digital kecil di atas meja tidurnya. Jam tersebut menunjukkan pukul 7 lewat 58 menit. Ia sibakkan selimut yang menghangatkan tubuhnya semalam lalu berjalan keluar kamar menuju sumber aroma yang membuat air liurnya menetes.

 Ia sibakkan selimut yang menghangatkan tubuhnya semalam lalu berjalan keluar kamar menuju sumber aroma yang membuat air liurnya menetes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika sampai di dapur, ia melihat seorang wanita sibuk berkutat dengan kegiatan memasaknya.

Wanita itu menggunakan jersey volinya sewaktu SMA dulu. Karena ukuran jerseynya yang kebesaran, dan (Name) yang hanya mengenakan bawahan hotpants, membuat seolah-olah (Name) tidak mengenakan bawahan dan hanya atasan saja.

(Name) yang sedang konsentrasi memasak, dikejutkan dengan sepasang lengan kekar yang melingkar dipinggangnya. Tak hanya itu, punggungnya kini berhimpitan dengan dada bidang dan sebuah dagu mendarat di pucuk kepala (Name).

"Pagi (Name)-chan", sapa Sugawara dengan suara serak bangun tidurnya.

"Pagi Koushi, bagaimana tidurmu?", tanya (Name) yang langsung kembali fokus memasak setelah sempat terkejut beberapa saat.

Trilogi Sabuk Orion #2 - AlnilamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang