"Kau tahu tidak?" katanya sambil memandang langit malam yang kini sedang dipenuhi dengan bintang.
Perempuan yang di sampingnya itu menggelengkan kepalanya sembari melihat ke wajah lelaki yang sedang menatap langit.
"Oh ya, aku belum berkata apa-apa ya," katanya. Ia tersenyum dan matanya belum lepas dari langit yang sedari tadi menjadi objek penglihatannya.
Perempuan yang bernama Hara itu diam, menunggu si pria melanjutkan kata-katanya lagi.
"Di sana, kau lihat kan ada bintang di sana?" katanya seraya menunjuk langit. Hara mengangguk, ia paham. "Jika berganti siang, bintang-bintang itu akan hilang."
"Anak kecil juga tahu. Kalau siang datang, bintang-bintang itu menghilang." Hara mendengus kecil. "ku kira kau ingin bicara apa."
"Haha.." lelaki itu tertawa renyah. "Tapi ada satu bintang yang tidak akan menghilang jika siang datang."
Hara mengerutkan dahinya bingung. "Bintang apa? Bintang kejora?" tanya perempuan itu penasaran.
"Bukan," kata lelaki itu tersenyum. "Hanya aku yang memiliki bintang itu."
"Aku tahu. Pasti bintang yang menggantung di langit-langit kamarmu itu, kan?" kata Hara menebak ucapan si pria.
"Bukan juga," kata si pria.
"Ck. Lalu apa nama bintang itu?" tanya Hara sedikit kesal dengan pria yang ada di sampingnya itu.
"Yakin kau ingin tahu?"
"Iya." Hara mengangguk cepat. Matanya menatap si pria penasaran.
"Kemari, akan ku beritahu apa namanya." Pria itu menyuruh Hara mendekat padanya. Lalu ia berbisik di telinga Hara. "Hara. Namanya Hara."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ENDING~
Psstt... ini bukan lanjutan cerita kak dyo atau ending cerita kak dyo ya. Ini cuman special chapter yang aku tulis khusus untuk Hara-Dyo moment. Maafkan kegabutan yang hqq ini.
