"Nama saya Tristan Argantara", Mata Alsya terbelalak ketika mendengar nama itu.
"Tristan", katanya lirih.
"Baiklah Oppa..m..maksud saya Tristan silahkan duduk", kata Bu Indah. Alvaro langsung berdiri membawa tas nya dan duduk disebelah Alsya.
"Alvaro kenapa kamu pindah kesitu? ", tanya Bu indah.
"Gerah Bu, gak kebagian kipas. ",
Tristan berjalan dan duduk disebelah Novi. "Tristan! ", mengulurkan tanganya pada Novi.
"Novi", jawab Novi ternganga.
**
"Isya...!", Tristan berjalan kearah Alsya dan ketiga sahabatnya.
"Hai lo inget gue kan?", tanya Tristan.
Alsya hanya mengangguk membenarkan."Kenapa lo pindah kesini? ", tanya Alsya.
"Papa pindah tugas kesini lagi. Aku seneng deh bisa ketemu kamu lagi. ", jawab Tristan.
"Oh ya kamu gak mau ngenalin temen-temen kamu? ""Gue Giesma", jawab giesma tanpa basa-basi.
"Rahma"
"G..gue ke toilet dulu ya! ", Alsya pergi meninggalkan mereka.
"Ngomong-ngomong lo itu Asli orang Korea apa nggak sih? ", tanya Giesma.
"Bokap gue Asli korea tapi nyokap gue juga blesteran korea sama indonesia. "
"Tapi lo kok lancar banget pake Bahasa Indonesia? ", tanya Rahma.
"Gue lahir di Sini, gue dibesarin disini sampe usia gue 10 tahun. Terus bokap dipindahin tugas balik ke Busan.", jelas Tristan.
"Lo kok bisa kenal Alsya? ", kini giliran Novi yang bertanya.
"Kita dulu tetangga dekat, Suatu hari gue sakit dan kebetulan ayahnya Isya itu dokter, jadi dia yang meriksa gue. Bundanya Alsya sama mama aku itu temenan udah lama. Jadi gue sama Alsya bisa dibilang temen waktu kecil.", Tristan menghela nafasnya sebeluk melanjutkan perkataanya. "Dulu Isya selalu hibur gue, dia itu paling ceria. Tapi....semenjak bundanya meninggal dia jadi pendiam, dia selalu ngerasa bersalah karena Bundanya meninggal saat hari ulang tahunya.".
"Lo tau kejadian itu? ", tanya Rahma meyakinkan. Tristan hanya meengangguk.
"Kalian bisa bantu gue? "
"Bantu Apaan? ", tanya Novi.
"Balikin senyum Isya. Dan buat diabisa ceria kayak dulu", Tristan mengulurkan tanganya.
"Oke! "
Alsya datang dan melihat Tristan, Novi, Rahma, dan Giesma sedang membicarakan sesuatu. "Gue ketinggalan apa nih? "
"Gak kok Sya, kita cuma baru kenalan. Oh ya ntar pulang sekolah bareng gue ya? ", tawar Tristan.
"Gue dijemput Ayah.", tolak Alsya.
"Kalo gitu kapan-kapan gue main kerumah om Daniel deh! "
"Oh iya Senyumnya mana? ", Tristan menatap mata Alsya. Alsya tidak tahan dengan tatapan Tristan yang menurutnya lucu."Gilak Tristan bisa buat Alsya nyengir gitu!", lirih Giesma.
"Sering-sering ya lo senyum. Gue kangen! ", Tristan berlalu meninggalkan Alsya dan tema-temanya.
Seseorang melihat kedekatan antara Alsya dan Tristan.
"Siapa tuh orang? ", tanya Rafa.
"Murid baru. ", jawab Akbar santai.
"Ganteng juga, dia bakalan jadi saingan lo Al!", cibir Davi.
"Maksud lo? "
"Ya saingan buat dapetin Alsya. ", Alva mengambil gorengan yang berlumuran sambal lalu memasukanya kedalam mulut Davi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASYA [TERSEDIA DI E-COMMERCE SHOPEE, TOKPED,DLL LOTUS PUBLISHER ]
Teen FictionNOVEL SUDAH TERBIT LOTUS PUBLISHER PRE ORDER 11-25 NOVEMBER 2022 PUBLIS ULANG DILARANG PLAGIAT NOVEL INI Apa jadinya jika dua es batu bertemu, apakah keduanya akan terus membeku, atau salah satu dari mereka mencair? ALSYA ADIBA KHANZA Gadis canti...