7. Tujuh

155K 8K 100
                                    

"Gue cuma butuh waktu 5 menit buat lo suka sama gue"

AlvaroRisky

"Al..!"

"Hmmm"

"Besok kita bakal pergi ke Surabaya ke rumah Om Raka lo mau... ", kata Bela.

"Ogah, gue gak ikut! ", tolak Alva.

"Kenapa? Apa karena ada Papa? " tanya Bela.

Alva memilih untuk tidak menjawab pertanyaan dari Bela dan menyumpal telinganya dengan earphone.

"Al, mau sampe kapan lo benci sama papa? Dia itu sayang sama lo, sayang sama kita! ", Tanya Bela dengan suara tinggi. Alva tidak suka jika Bela memanggilnya dengan Aku-kamu karena menurutnya itu terlalu berlebihan. Tapi dihadapan Aisyah dan Risky mereka menggunakan bahasa yang sopan.

"Dia gak pernah nganggep gue sebagai anak.", jawab Alva tegas.

"Di selalu kasar sama gue, dan yang dia peduliin cuma kerja. Dia gak ada waktu buat kita, buat Mama, Tomy. "

"Papa kerja itu buat kita. Buat sekolah kita. ", kata Bela.

"Gue tau! tapi apa lo inget saat Tomy sakit karena terus nanyain papa. Tapi apa!Dia gak dateng sekalipun kerumah sakit buat jenguk Tomy. "

"Kenapa dia selalu marahin gue buat hal kecil, dia gak segan mukul gue? Gue capek Bel, gue pingin hidup sesuai kemauan gue!"

Bela diam memandang adiknya yang tengah duduk di meja belajarnya."Oke gue gak bakalan maksa lo ikut. Mungkin lo butuh waktu buat sendiri. Night brother."

***

"Assalamualaikum",Alsya mencet bel Rumah besar itu berkali-kali. Namun tak ada sahutan dari dalam maupun sang pembantu rumah.

"Masuk!"

Alsya mencari asal suara itu. Ternyata suara itu dari balkon atas, seorang pria yang sedang berdiri dengan celana boxer dan kaos putihnya. Alsya membulatkan mulutnya, langsung masuk kedalam rumah itu.

"Kok sepi banget, emang keluarga lo kemana? ", Alsya memberanikan diri untuk bertanya.

"Gue gak suka kalo ada orang yang naya tentang kehidupan pribadi gue"

"Nih, daftar nya!. Gue mau pulang.", Alsya menyerahkan sebuah map dan flasdisk milik Alva.

"Lo mau dapet nilai gak! ", tanya Alva datar.

"Apa? "

Alva tidak menjawab, ia menunjuk kearah tumpukan buku Biologinya.

"Gue gak bawa bahanya.", Alsya menatap mata hijau Alva.

Alva mengambil sebuah kardus besar berisi bahan-bahan untuk penelitian.
"Kodok, cicak, ikan apa marmut?", tanya Alvaro.

"Ikan aja! ",jawab Alsya singkat tanpa menoleh kearah Alvaro yang sedang menyiapkan bahan untuk pembedahan.

Bukanya mengambil ikan Alva justru mengambil toples besar berisi katak.
Alsya merasa terkejut dan langsung memeluk Alva.

ALVASYA [TERSEDIA DI E-COMMERCE SHOPEE, TOKPED,DLL LOTUS PUBLISHER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang