27. Dua Puluh Tujuh

117K 5.6K 43
                                    

"Kenapa lo selalu buat gue punya hutang budi sama elo"

~Alsya~

Lampu bioskop sudah padam dan film sudah dimulai, semua orang berantusias menonoton film bergenre romantis ini. "Kita ini aneh ya nonton film romantis tapi sama sejenis! ", lirih Rafa.

"Sssstttttt.... "

Terdengar beberapa teriakan gadis-gadis alay di belakang dibelakang mereka dan sukses membuat telinga mereka terasa mau pecah. "Aih... Gue baper gilak.. Dilan ku.....mau bawa pulang! ", kata Davi. Rafa, Tristan, Albar, dan Juna mengangguk meng iyak kan. Alvaro tidak dokus pada film melainkan menatap seseuatu yang lain.

"Alsya... Gue nangis.. Kak Dilan...Iqbal aaaaaaa...! ", teriak Giesma dan Novi.

"Gue juga ngerasa baper tapi gue setia sama LJS! ", kata Alsya.

"Dia juga gak tau palingan! Aku udah izin sama Kim Bum sama Song Jong Ki! ", tambah Giesma.

"Song Jong Ki udah ada yang punya tau..! udah.. Ah.. Fokus film... Bagus tau! ", kata Rahma.

Alsya mengamati seseorang yang duduk disampingnya menegenakan topi yang menutupi bagian wajahnya. Ia tampak semuran atau lebih tua dari mereka bertiga. Pria itu menonton film dengan saksama layaknya penonton VIP. Alsya tidak sengaja menyenggol pria itu karena seorang anak kecil dengan ibunya menyenggol sikut Alsya hingga oleng.

"Lo masih Hobi diserempet! ", batin Alvaro.

Topi yang di kenakan pria itu terjatuh kelantai. Alsya membulatkan matanya terkejut, Rahma dan Giesma merasa terbang melihat artis idolanya. Iqbal CJR yang berperan sebagai Dilan dan disebelahnya Vanesa yang berperan sebagai Milea.
"Jadi sejak tadi kita duduk disamping mereka! ", cetus Alsya.

"Kak boleh minta Selfie! ", tanya Rahma. Mereka hanya mengangguk senang namun mengistaratkan agar Alsya, Rahma, dan Giesma tutup mulut dan tidak berteriak. Alvaro memandang ketiga gadis itu sedang berdoto bersama sua orang asing. "Ha... Lumayan buat pamer ke Novi. ", kata Rahma.

"Lo bertiga kenapa senyum-senyum abis nonton film..", tanya Rafa penasaran melihat ponsel Rahma.
"Gilak... Jadi yang duduk disamping lo bertiga tadi Dilan sama Milea! Kenapa para cewek selalu beruntung."

"Gak Di Seoul gak disini lo menang banyak... Udah berapa kali kalian foto sama artis. Tapi kalian gak ada yang mau foto sama gue padahal muka gue gak jauh berbeda dari Dilan. ", sambung Tristan.

"Bodo ah.. Ayo pulang! ", kata Alvaro.

"Sya gue pulang bareng Akbar aja! ", kata Giesma.

"Sorry ya Sya gue gak bisa pulang bareng lo.. Gue harus pulang Sama Rafa. ", Alsya mengangguk paham.

"Eh si Juna mana? Kok gak ada? ", tanya Davi.

"Bukanya tadi dia ikut nonton kok ngilang tuh anak! ", kata Akbar. Semua orang kebingungan mencari Juna. Dusekitar Bioskop siapa tau Juna lagi nyungsup ke semak-semak.

Dengan santanya Alva bersandar ditembok, "Dia pulang duluan!", kata Alvaro. Semua orang menatap Alvaro dengan kesal.

"Kok lo gak bilang daritadi sih! Kalo gitu sia-sia kita keliling bioskop buat cari tuh anak! Segarusnya tadi lo ngomong argh... ", protes Akbar.

"Lo gak nanya? "

"Yaudah Sya mending lo bareng Alvaro aja lagian udah mau magrib nih!", usul Tristan.

"Gue bareng lo aja", kata Alsya.

"Oke yaudah naik! ", kata Tristan. Alva diam memandang teman-temanya yang satu persatu meninggalkan bioskop. Alva menghembuskan nafasnya kasar dan masuk ke mobilnya.

***

"Panggilan pengurus Osis kumpul diruang Osis sekarang juga! ", Terdengar suara dingin khas Alva dari speaker.

"Apaan sih tu orang! Mau UAS pake acara rapat Osis segala! ", keluh Alsya.
"Gue kira tadi dia izin mau ke toilet, taunya mau ke ruang T. U. ", sambung Rahama.

"Udah Sya mending lo buruan kesana! Si ice prince gak bakal ngulangin pengumumanya lagi kecuali... "

"Kecuali apa Gis...", tanya Rahma penasaran.

"Sekali lagi, Panggilan semua pengurus Osis tanpa terkecuali! "

"Gue cabut!", Alsya meminta izin pada Bu Anis dan berlari menuju ruang Osis. Bugh! Alsya menabrak seaeorang tepat didepan pintu ruang Osis.

"Woi siapa sih yang nutup pin... "

"Lo telat 15 menit. Push Up 10 kali sekarang! ", perintah Alva.

"Hah! "

"Apa perintah gue kurang jelas! ", bentak Alva. Alsya menuruti perintah Alva untuk Push Up 10 kali.

"Masuk! ", perintah Alvaro.
"Assalamualaikum Hari ini rapat Osis mengenai Perpisahan Sekolah. Yang akan diadakan dua minggu dari sekarang! Karena waktu yang singkat jadi kita percepat Acaranya seminggu setelah UAS! Seksi kesenian dan satra.. ", Alva menggebrak meja karena melihat Alsya yang melamun menatap pulpen yang dibawanya.

"Saya tidak akan menulangi perkatan saya jadi dengarkan baik-baik! Seksi kesenian siapkan beberapa siswa berbakat musik, tari,  dan Saatra sebagai hiburan. Dan sekertaris ( mata hijau Alva menatap lurus kearah Alsya) Catat semua yang dibutuhkan untuk acara perpisahan, seperti properti, kostum, konsumsi.", jelas Alvaro.

"Sebelum rapat ditutup apa ada yang ingin ditanyakan silahkan! Asal hanya menyakut tema kita. Jangan tanya Alvaro lo masih jomblo apa enggak? Daripada kalian sakit hati denger jawabanya. Jika tidak ada terima kasih Wassalamualaikum. ", kata Rafa.

Alsya berjalan menuju kelasnya dengan kesal karena hukuman yang diberikan Alvaro dan sifatnya yang kembali dingin dan nyebelin. Alsya menabral seorang kakak kelas IPS.
"Maaf kak gak sengaja! "

"Eh... Siapa yang nyuruh lo pergi... Lo udah nabrak gue tadi", menggenggam tangan Alsya.

"T... Tapi kan saya sudah minta maaf kak, lepasin! "

"Lepasin kata lo.. Enak aja mending lo main sama kita dulu bentar mumpung lagi jamkos! ", beberapa temanya datang dengan senyuman yang tidak disukai Alsya.

"Hah.. Kalo gak salah lo adeknya Afrizal kan? Bagus deh.. Cantik juga...!Asal lo tau pacar gue minta putus cuma gara-gara kakak lo yang sok cakep itu! ", setau Alsya Rizal memang tampan daripada mereka.

"Ehm.. Ehm..! "

"Lo siapa? Pacarnya? Mau nyelametin dia? Mending lo gabung sama kita, muka lo cakep juga! "

"Gue Ketos disini dan dia sekertaris gue, jadi dia tanggung jawab gue! ", jawab Alvaro. Alsya memberontak berusaha melepaskan diri dan bersembunyi dibalik punggung Alvaro.

"Lo itu adek kelas jangan sok jadi pahlawan deh mending lo gabung sama kita seneng-seneng. ", senior itu merangkul bahu Alvaro, Alva menepis kasar tangan senior itu.

"Lo senior-kan(mengacungkan jarinya) , seharusnya lo kasih contoh buat adek kelas! Dan bisa ngehargain wanita dan gak ngelakuin hal rendahan kayak gini! ", bentak Alvaro.

"Emang berpa harga lo gue mampu bayar! ", kata salah satu senior itu. Alaya melanyangkan tamparan di pipo senior itu ditambah satu tonjokan dari Alvaro.
"Lo jangan sok suci jadi orang, gak ada sopan-sopanya sama senior! "

"Gue gak bisa tinggal diem kalo ada orang yang ngerendahin wanita. ", Sebuah pukulan menegai pelipis Alvaro hingga berdarah. Alva mengepalkan tanganya dan menhajar senior itu.

Tiba-tiba tersengar teriakan seorang siswi, "Woi Bu Indah dateng IPS 3 masuk!!!! ". Senior itu meninggalkan Alva dan Alsya.

"Ikut gue! ", Alsya menarik tangan Alvaro dan membawanya ke UKS, Alsya mengambil Revanol dan beberapa kapas.
"Gue tau lo gak punya alesan khusus buat nolongin gue", Alsya membersihkan luka dipelipis Alvaro.

ALVASYA [TERSEDIA DI E-COMMERCE SHOPEE, TOKPED,DLL LOTUS PUBLISHER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang