(Namakamu) membuka matanya dan menyadari apa yang terjadi. Dengan satu gerakan (Namakamu) mendorong dada Iqbaal untuk menjauh dan menatap pria ini tajam.
"Lo..l-lo-"
Entah kenapa (Namakamu) jadi bingung sendiri dengan kata apa yang harus ia ucapkan. Seketika otak nya menjadi beku atas peristiwa yang terjadi.
"(Namakamu)? Gue ngelakuin ini karena gue sayang sama lo. Lo paham, kan maksud gue?" Iqbaal sedikit menundukan kepala nya. Mencoba menatap wajah gadis yang berada didepan nya yang tengah menunduk.
Iqbaal tahu (Namakamu) sedang berusaha mungkin menghindari tatap kontak dengan dirinya.
"(Namakamu).." Iqbaalmengangkat dagu (Namakamu). Sedikit memaksa-dengan cara halus-(Namakamu) agar menatap nya saat ini juga.
"Gue sayang sama lo."
(Namakamu) terdiam. Ia bingung ia kini harus berbuat apa. Senang kah? Sedih? Kecewa? Benci? Entahlah. (Namakamu) sendiri saat ini bingung dengan perasaan nya pada Iqbaal.Disisi lain (Namakamu) menyayangi Aldi. Ia mencintai pria itu. Tapi sebenarnya jauh didalam lubuk hati nya ia juga menyimpan perasaan terhadap Iqbaal.
"Fika!" suara itu terdengar mengerikan dan mengusik keheningan yang tengah terjadi diantara kedua insan ini.
(Namakamu) membulatkan matanya dan mencoba memikirkan sesuatu. Ada orang didalam? Yap, tentu saja. Aldi dan Fika. Dan (Namakamu) yakin bahwa itu bukan suara Fika.
"Aldi!" dengan cepat (Namakamu) berlari masuk kedalam rumah dan meninggalkan Iqbaal sendirian.
Bahu Iqbaal merosot. Aldi memang pengganggu, pikir Iqbaal.
Iqbaal melangkah kan kaki nya malas untuk masuk kedalam rumah. Menyusul (Namakamu) yang saat ini tengah menghampiri Aldi.
Kaki (Namakamu) melangkah bergantian dengan cepat saat menaiki anak tangga. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan Aldi. Ada apa dengan nya? Apakah Aldi baik-baik saja? Mengapa Aldi meneriaki nama Fika? Apa yang sebenarnya terjadi? Bulir-bulir keringat mulai bermunculan dipelipis (Namakamu).
Tangan (Namakamu) bergerak untuk menekan knop pintu kamar nya.
'Clek'
Kosong. Kamar (Namakamu) kosong. Tidak ada siapa-siapa disana. Hanya selimut kamar milik nya terlihat berantakan dari sebelum nya.
"Aldi?" Mata (Namakamu) bergerak keseluruh penjuru arah. Berharap menemukan pria yang saat ini sedang dikhawatirkan nya.
"Aldi lo dimana?" kali ini (Namakamu) bersuara dengan nafas yang terdengar memburu. Ia benar-benar panik dengan keadaan Aldi saat ini. Jika saja tadi ia tidak meninggalkan Aldi sendirian dikamar, mungkin saat ini Aldi masih berada disamping nya.
"(Namakamu) tolongin gue!" (Namakamu) terjaga ketika telinga nya mendengar suara seseorang memanggil nama nya.
(Namakamu) segera berbalik dan keluar dari kamar nya. Menurut pendengaran nya, suara itu berasal dari samping kamar nya yang berarti itu adalah kamar...Fika.
(Namakamu) menggelengkan kepala nya karena kesal. Bagaimana cara nya, sih pria itu ada dikamar Fika?'Clek'
(Namakamu) terdiam mematung diambang pintu. Terkejut dan tidak menyangka dengan apa yang dilihat nya saat ini. kejadian yang tengah terjadi dihadapan nya saat ini cukup untuk membuat (Namakamu) menahan nafas nya terhenti beberapa detik.Disudut kamar Fika terlihat Aldi tengah berusaha menahan pisau yang akan diarahkan Fika pada nya.
Kejadian saat ini sepertinya sudah mengungkapkan siapa pelaku dibalik kasus misterius selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO NA ME
Terror~Dum da di da Da da da dum Da da da dum Da da da dum da da di dum Da di dum dum Da da da dum Da da da dum Da da da dum la da da di da dum~ PRIVATE STORY # 40 dalam horor # 205 dalam horor # 212 dalam horor # 218 dalam horor # 273 dalam horor