Durasi 7 - Lagi?!

674 266 2
                                    

Ayo layangkan komentar!

TYPO DAN EBI YANG TAK SEMPURNA MUNGKIN BANYAK BERTEBARAN DI SINI. JADI, MOHON KITA SALING BELAJAR😊

Enjoy this Story
Selamat Membaca
-
-

"Kelvin mana yah?" Kaki Raini tercekat. Ia baru sadar Kelvin tak ada di dekatnya. Tapi kemudian ia memutuskan untuk segera ke kasir saja, membayar buku-buku yang dibawanya. Palingan tidak lama lagi Kelvin kembali sambil membawa makanan untuknya.

Tepat lima langkah lagi mendekati kasir, bak kejadian di sinetron-sinetron, Raini terpaku saat berhadapan dengan seorang cowok yang amat ia kenali akhir-akhir ini. Si cowok hoodie. Tapi bedanya, cowok itu tidak sedang memakai hoodie hitam seperti kemarin, melainkan kaus oblong lengan panjang berwarna abu-abu dengan bawahan celana cargo panjang warna mocca, dan memakai sandal gunung di kakinya.

Meski sederhana, tapi tetap terlihat stylish, dan keren!

Raini tanpa sadar menatapnya lama. Ia baru berhenti menatap saat cowok itu maju duluan ke depan kasir sambil menyerahkan dua buah buku.

Raini baru sadar cowok itu juga berniat membayar buku seperti yang akan dilakukannya.

Hei, dia juga suka membaca buku?

Masih sama seperti kemarin, Raini deg-degan saat ditatap olehnya. Bahkan, saat ini jauh lebih mendebarkan karena pertemuan yang mendadak. Sekilas Raini ingin bertanya tentang bungkusan yang diberikan cowok itu kemarin, tetapi mulutnya terlanjur membisu.

Entah mengapa, penampilan cowok hoodie hari itu terlihat menyenangkan mata. Adem. Tidak hanya keren, tapi juga tampan.

Sayangnya, cowok itu kelihatan enggan mencoba ramah pada siapa pun. Ia lebih banyak menatap dan melirik ketimbang bersuara.

Apa itu kesukaannya?

Satu menit berlalu, cowok hoodie sudah selesai membayar bukunya. Kasir kembali lengang. Raini ingin segera maju dan membayar, tapi cowok itu masih berdiri tak jauh dari kasir.

"Mau bayar buku juga, Dek?" Petugas kasir yang berjenis kelamin perempuan itu menyapa Raini. Raini mengangguk patah-patah. "Jadi kenapa bengong di situ? Ayo kemari."

Raini berusaha rileks. Ia melangkah maju. Meski cowok hoodie masih ada di situ, jangan sampai membuatnya terlihat absurd di matanya. Lagi pula cowok itu kelihatan tidak memedulikan kehadirannya.

Raini menyodorkan lima buah buku pada petugas kasir, yang langsung diterima dan di-scan satu persatu menggunakan alat barcode scanner.

"Totalnya enam ratus lima puluh ribu rupiah, Dek." Petugas kasir memasukkan buku-buku itu ke dalam kantung plastik putih, kemudian menyerahkannya pada Raini.

Raini belum bisa menerima bungkusan itu karena sibuk mencari uang di dalam dompet sekolahan miliknya. Detik demi detik berlalu, Raini kemudian sadar jumlah uangnya tidak cukup untuk membayar semua buku.

Raini menggigit bibir bawahnya. Ia tahu situasi ini cepat atau lambat akan terjadi padanya. Maksudnya, Raini memang sering menonton film, terlebih tentang kisah remaja. Ia tahu persis bagaimana rasanya saat scene menunjukkan seorang cewek sekolahan tengah kekurangan uang untuk membayar sesuatu yang dibelinya. Oleh karena itu, Raini jadi bisa menebak kelanjutan situasi ini.

𝐃𝐄𝐆𝐑𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang