Aleeta masih saja khawatir karena sejak kemarin pernikahan Zakki & Raani hingga saat ini Faisal belum menampilkan batang hidungnya bahkan Ayahnya pun tak ada kabar, Agus juga sudah berusaha menghubungi Ramzi namun tak ada jawaban apapun, nomornya pun sekarang tak aktif.
Kecemasan, ketakutan, penyesalan, kegelisahan, kekhawatiran, keresahan semuanya Aleeta rasakan sekarang. Ia takut kehilangan Faisal. Benar! Ia memang benar-benar takut kehilangan laki-laki itu.
Pintu kamarnya dibuka oleh sepasang pengantin baru itu. Mereka segera mendekati Aleeta begitu melihat perempuan itu tertunduk meratapi foto profil WhatsApp Faisal.
Raani membawa Aleeta ke dalam pelukannya memberikan ketenangan pada adik iparnya itu.
"Faisal...." gumam Aleeta disela tangisannya.
"Jangan seperti ini, Dek. Seakan-akan Faisal telah pergi jika kamu seperti ini." Ucap Zakki melembutkan nada bicaranya, Aleeta mengeraskan tangisannya.
"ALEEE...." teriak Agus terburu-buru memasuki kamar putri bungsunya itu.
Ia membuang nafas melihat keadaan Aleeta, rasanya tak tega harus mengatakan sesuatu kepadanya.
"Ada apa, Bi?" tanya Zakki.
"Alee, kamu yang sabar Nak." Agus langsung menarik tubuh putrinya ke dalam dekapannya diciumnya puncak kepala Aleeta yang tak memakai jilbabnya.
"Faisal kecelakaan dan jasadnya tidak ditemukan."
CTAARR
Ucapan Abinya serasa petir yang menyambar tubuh Aleeta, ia ingin detik ini telinganya mengalami gangguan, ia tidak ingin mendengar kalimat itu, ia tidak bisa terima.
Raani dan Zakki terkejut bahkan Zakki langsung terduduk di lantai.
Aleeta diam tanpa ekspresi, Agus menangkup wajahnya, "Kamu harus kuat sayang."
Aleeta menyingkirkan tangan Abinya lalu beranjak dari posisinya, "Faisal tidak meninggal!" ketusnya seraya berjalan menuju kamar mandi.
GLEGAR
Suara pintu kamar mandi yang ditutup keras oleh seorang Aleeta, seorang perempuan lembut yang terkenal jarang sekali marah.
Ketiga orang itu terkaget dan prihatin dengan keadaannya sekarang, Zakki menghapus air matanya lalu berdiri ketika melihat wajah istrinya itu sudah dipenuhi air mata, ia peluk Raani dalam dekapannya.
Suara air keran terdengar jelas ditelinga mereka, siapa lagi jika bukan Aleeta yang melakukannya. Rasa khawatir menyelimuti hati mereka namun Raani yakin Aleeta ingin menenangkan dirinya sendiri.
"Biarkan dia di dalam sejenak, Raani yakin Alee butuh sendiri."
Di dalam kamar mandi Aleeta membasahi seluruh tubuhnya yang masih lengkap dengan gamisnya, ia terduduk di lantai kamar mandi yang begitu dingin. Namun ia tak memperdulikan dirinya yang ia pikirkan adalah Faisal Haris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raani & Aleeta ✔(TAHAP REVISI)
Espiritual"Kita selalu bersama, apakah sampai kita menikah pun tetap bersama?" -Aleeta Putri Aisyah- . . "Insya Allah... Sampai Jannah-Nya kita akan tetap bersama" -Raani Assyfa - ------------ Selamat datang dikisah dua sahabat muslimah. Semoga sukak, jangan...