八 (read: bā)

2.4K 37 0
                                    

Please kindly vote and give some comments ..
Thank you

Jason tidak bisa tidur. Dia terus gelisah memikirkan Gya yang ada di kamar sebelah. Hmm.. Gya ternyata memilih untuk tidur di kamar lain. Sudah jam 4 subuh, Jason masih terjaga. Dia terus bolak balik badan. Besok pagi jam 9 dia masih harus pergi pemotretan, dan buat sebuah klip video buat reality show yang akan tayang.

Akhirnya, dia tidak tahan. Dia berjalan keluar menuju kamar Gya. Berharap Gya tidak mengunci pintu kamarnya. Eh, ternyata tidak dikunci. Perlahan Jason menghampiri Gya yang sudah tertidur pulas, baring di sebelahnya, dan mencoba memeluknya dengan pelan.

Gya yang sudah ketiduran, terbangun dengan kaget, karena merasa ada sebuah tangan yang memeluk bagian leher dan pinggangnya. Serta merasa punggungnya mengenai sesuatu.

Gya bergerak sebentar, namun segera dihentikan Jason. Dia mengeratkan pelukannya.

"Ini aku."

"Aku tidak bisa tidur. Sekarang aku sudah merasa tenang. Biarkan aku tidur di sini, ya."

Gya menatap jamnya, sudah jam 4 subuh.

Gya yang sudah sadar, hanya diam saja. Dia masih mengantuk. Dia menikmati pelukan Jason. Jantungnya berdetak kencang. Tidak lama kemudian, mereka berdua pun masuk ke dunia mimpi.

—-
Gya terbangun, sudah jam 8 pagi. Posisi badannya sekarang sudah menghadap ke arah Jason. Tangan kiri Jason masih tetap di pinggangnya. Pria itu masih tertidur pulas. Gya tidak tega membangunkannya.

Diam diam, Gya menikmati pemandangan di depannya. Pria di depannya ini, adalah idol, yang memiliki banyak fans. Dan dia mungkin adalah satu satunya gadis yang bisa melihat cara idol mereka tidur. Pandangan Gya menelusuri, alis mata Jason, bulu matanya, hidungnya yang mancung, mulutnya yang cocok untuk bentuk mukanya. Pria di depannya ini, sebenarnya benar benar termasuk kriteria pria Asia dengan penampilan sempurna. Apalagi ditambah otot otot tubuhnya.

Gya mengakui, dia adalah salah satu gadis beruntung di dunia ini.

Detak jantung Gya kembali memburu. Pria di depannya ini, benar benar bisa merusak kesehatan jantung, guman Gya.

Mungkin karena merasakan kegelisahan Gya. Jason mengerang pelan. Gya spontan menutup matanya kaget. Takut ketahuan Jason, karena sudah memerhatikan wajahnya.

Jason tahu, Gya pura pura menutup matanya. Dia tersenyum, dan dengan cepat mendekatkan bibirnya ke bibir gadis di depannya ini. Mengecupnya sekali. Gya segera membuka matanya, kaget.

Gya mengerjap beberapa kali, sambil menyentuh bibirnya.

"Hey, Morning." ucap Jason dengan suara serak kering. Dia berdehem sebentar.

"Jangan kaget seperti ini. Aku pacarmu. Kita sudah biasa melakukannya." Lanjut Jason, sambil menarik pelan tangan Gya menjauhi bibirnya.

"Aku akan pergi bersih bersih sebentar dan menyiapkan sarapan untukmu." Gya kelihatan gugup. Gya bingung kenapa dia gugup seperti sekarang. Padahal kemarin di dalam rumah sakit, Jason juga ada menciumnya. Tapi feelingnya sekarang beda dengan kemarin itu.

Gya menatap pantulan dirinya di kaca toilet, menepuk pipinya dengan air, untuk merefresh pikirannya kembali.

——

Bel pintu berbunyi, Gya yang sedang memanggang roti segera berlari ke depan dan membukakan pintu. Gya hampir saja terjatuh karena sesuatu menabrak kakinya. Seekor anjing nampak sedang tidak sabaran menyentuh kaki Gya terus. Gya bingung sebentar, dan menatap orang yang membawa anjing itu.

Those Were the DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang