pt. 5

2.8K 343 9
                                    

"Gak nyangka Guan udah bisa bolos," Cilla menggelengkan kepalanya takjub akan kelakuan Guan Lin. Lupa bahwa dirinya juga bisa dikategorikan bolos.

Cepat Guan Lin menarik Cilla menjauh dari tempat teman-temannya duduk. Takut Cilla dijahili teman-temannya yang jahil bawaan orok.

"Guan kenapa bolos?" Tanya Cilla begitu tarikan Guan Lin di tangannya terlepas. Sekarang mereka berada di taman belakang sekolah menghindari teman-teman Guan Lin yang ingin menguping.

"Jiejie, Guan gak maksud bolos, Guan dikeluarin dari kelas gara-gara Chenle." Jelas Guan Lin.

Setelah mendengar penjelasan singkat Guan Lin, Cilla yang tidak berniat memberi komentar beranjak dari tempatnya berdiri karena merasa kepanasan, Guan Lin yang mengira Cilla marah dan akan melaporkannya pada Bundanya segera meraih tangan Cilla membuat langkah Cilla terhenti.

Cilla memandang heran Guan Lin yang menatapnya dengan puppy eyes, "Jie, jangan bilang Bunda yah, Guan janji gak bakal bolos lagi." Mohon Guan Lin.

Cilla terbahak melihat wajah Guan Lin yang seperti kucing minta untuk dikasihani.

"Lah, yang mau ngadu siapa sih Guan? Jiejie cuma mau nyari tempat duduk doang. Panas nih." Cilla berjalan melewati Guan Lin dan duduk disalah satu bangku taman yang berada di bawah pohon.

Guan Lin menyusul duduk disebelah Cilla yang sudah merebahkan kepalanya pada sandaran bangku dan menatap langit biru yang dibumbui sedikit awan.

Guan Lin memperhatikan penuh apa yang Cilla lakukan, mulai dari bagaimana mata Cilla menatap langit dengan binar tenang, bagaimana Cilla bernapas dengan ritme teratur, dan bagaimana pelannya mata Cilla tertutup.

Tidak ada satupun niat Guan Lin untuk memecah keheningan yang terasa nyaman ini, dilihatnya Cilla sudah terlelap dengan tenang.

Angin berhembus pelan menerpa wajah mereka, Guan Lin kembali meluruskan pandangannya ke depan setelah puas memperhatikan Cilla, dan bersandar nyaman pada bangku seperti gadis disebelahnya dengan keadaan kepala melamun memikirkan segala hal yang sudah ia dan Cilla lewati sejak kecil.

Lamunannya terhenti begitu kepala Cilla jatuh bersandar di bahunya. Jantung Guan Lin berdebar, bukan karena kaget melainkan ada sesuatu yang lain. Guan Lin merasa seperti banyak kupu-kupu beterbangan di perutnya mengantarkan rasa bahagia di hati.

Tidak butuh waktu lama untuk Guan Lin menyadari bahwa ia menyukai Cilla bukan hanya sebagai sepupu perempuannya melainkan sebagai seorang gadis sesungguhnya.

-------
FYI !
Gege : Ejaan bahasa Mandarin yang benar untuk panggilan kakak laki-laki.
Jiejie : Ejaan bahasa Mandarin yang benar untuk panggilan kakak perempuan.

Di sini Guan Lin harusnya manggil Cilla 'Tang jie' yang jika di artikan dalam bahasa Indonesia berarti sepupu perempuan yang lebih tua dari keluarga Ayah. Tapi Guan udah menganggap Cilla kakak perempuannya sendiri jadi gak perlu manggil Tang Jie lagi.

Sekian sedikit informasi 😄
Mari tinggalkan jejak 😚

Excuse Me? || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang