pt. 2

3.2K 402 16
                                    

"Om?" Yixing menatap Cilla tidak percaya.

Bagaimana bisa dia menjadi 'Om-om' di umurnya yang ke-26?

"Iya Om, maaf yah Om, saya gak sengaja." Ulang Cilla sopan.

Cepat-cepat Cilla berlalu dari hadapan Yixing, ayolah siapa yang akan tahan dengan pesona Yixing belum lagi keringat yang bercucuran menambah kadar ketampanannya. Ingin rasanya Cilla menyingkirkan bulir-bulir air sialan itu dari wajah tampan Yixing.

"La, siapa?" Pita mendekati Cilla bertanya.

"Gak tau," Cilla dengan enggan menggeleng menyakinkan Pita.

"Ganteng ihh." Pita memukul gemas bahu Cilla.

"Stop Ta, lo mau gue panggil Jodi?" Pita memanyunkan bibirnya ketika nama Jodi disebut.

Pita baru ingin membuka mulutnya memprotes perihal hubungannya dengan Jodi malah terhenti karena Cilla lebih duluan memotong.

"Ta, Bang Chan bukan sih?" Cilla menunjuk sedan hitam yang baru saja berhenti didepan mereka.

"E-eh iya, gue duluan La. Bye." Pita melambaikan tangannya dan bergegas memasuki mobil.

Tinggallah Cilla sendiri menunggu jemputan di halte bis samping gerbang sekolah.

'Abang mana sih?' batin Cilla merengek ingin segera pulang.

Sudah lima menit Cilla duduk di bangku halte tapi Abangnya tidak kunjung datang menjemput.

Menengok kanan-kiri, Cilla melihat Om-om yang tadi ditabraknya masih memperhatikan ke dalam sekolah.

'Mungkin orang yang ditungguin masih ada ekskul.' batin Cilla prihatin.

Lama Cilla memperhatikan Yixing sambil menunggu Abangnya yang tidak kunjung datang, lama kelamaan Cilla kasian melihat Yixing yang terus berdiri sesekali menengok kedalam sekolah apakah orang yang dicarinya sudah datang.

Cilla menimbang-nimbang niatnya untuk membantu Yixing, akhirnya Cilla berjalan mendekati Yixing.

"Excuse me sir? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Cilla mengalihkan perhatian Yixing dari gerbang sekolah.

Mulailah Yixing menceritakan siapa yang ia cari sedari tadi, anehnya Yixing mencari gadis yang bernama 'Pricilla' tanpa tahu nama depan maupun nama belakang sang gadis.

Sementara kepanjangan nama Cilla sendiri adalah Pricilla. Akhirnya Cilla mengajak Yixing duduk di bangku halte dan menyarankan agar Yixing menanyakan siapa nama lengkap sang gadis pada orang yang menyuruhnya.

Menjauh beberapa langkah dari Cilla, Yixing menelepon Luhan si orang yang menyuruhnya. Luhan menertawakan kebodohan Yixing yang lupa menanyakan siapa nama adik kecilnya.

Selesai menelepon, Cilla kaget tiba-tiba Yixing langsung menanyakan namanya.

"Nama saya Cilla, Om."
"Maksud saya nama lengkap kamu."
"Lalitha Pricilla, Om."

Yixing langsung menarik tangan kanan Cilla, menyeretnya kearah mobil Chevrolet Camaro berwarna hitam yang sedari tadi terparkir didepan sekolah.

Cilla memberontak mencoba melepaskan cengkraman tangan Yixing pada pergelangan tangannya, "E-eh Om, ini maksudnya apa?"

Yixing tidak menjawab dan terus menyeret Cilla, merasa terancam Cilla menyentak kasar tangan Yixing dan mencoba lari kedalam sekolah.

Baru dua langkah kaki Cilla melangkah Yixing kembali menangkap pergelangan tangan Cilla, Cilla memberontak dan berteriak, "TOLONG! TOLONG! SAYA MAU DICULIK!"

Yixing memutar bola matanya kesal melihat kelakuan Cilla, Yixing hanya berniat mengantar Cilla pulang bukan mau menculiknya.

Cilla terus memberontak dengan memukul-mukul dada Yixing, membuat Yixing memerangkap tangannya didepan dada.

Menyadari jarak mereka berdua sangat dekat, Cilla berhenti memberontak dan diam mematung.

Yixing memanfaatkan kesempatan ini untuk berbicara pada Cilla, lebih tepatnya berbisik di telinga Cilla mengenai ia yang di mintai tolong oleh Luhan untuk menjemput Cilla.

Pelan Yixing mendekatkan wajahnya hingga berada tepat disamping telinga Cilla dan mulai berbisik halus bagai iblis penggoda, "Luhan minta tolong pada saya untuk menjemput kamu,"

Cilla merinding mendengar suara rendah Yixing di telinganya.

Karena malu, Cilla rela diseret Yixing ke mobilnya.

Excuse Me? || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang