pt. 4

3.2K 377 27
                                        

Beberapa hari berlalu sejak hari dimana Yixing menjemput Cilla. Sejak hari itu Cilla tidak pernah bertemu Yixing. Dan entah mengapa Cilla merasa pertemuannya dengan Yixing saat itu tidak asing.

Cilla merasa ia pernah bertemu Yixing sebelumnya, tapi Cilla pun tidak ingat kapan pastinya.

Pita bahkan beberapa kali memergoki Cilla melamun, sebenarnya bukan melamun tapi Cilla kembali menggali ingatannya memastikan bahwa itu bukan pertemuan pertamanya dengan Yixing.

Namun hasilnya nihil, Cilla tidak menemukan titik terang, yang ada kepalanya hanya berdenyut sakit saat mencoba terlalu keras.

"Fine, gue nyerah!" Cilla berteriak pasrah. Pita menyenggol pinggang Cilla kuat, memberi kode.

"Apaan sih Ta!" Cilla masa bodoh saja dengan kode yang diberikan Pita.

"Lalitha Pricilla silahkan keluar dari kelas saya!" Suara menggelegar Ibu Herlina guru matematika terdengar dari depan kelas.

Cilla menatap horor ke depan kelas, ia lupa sekarang masih jam pelajaran, "Mau keluar atau nama kamu saya coret dari absen saya?" Sambung ibu Herlina.

Cilla berjalan lesu keluar kelas, Cilla lebih memilih keluar daripada namanya dicoret dari absen. Entah ada apa dengan guru matematikanya itu hari ini, kemarin ia tidak segarang sekarang.

"Kok nasib gue gini-gini amat yah?" Keluh Cilla sambil mengacak-acak rambutnya sendiri di koridor yang sepi.

Cilla memasuki kantin dengan mulut komat-kamit seperti dukun baca mantra. Ia duduk disalah satu meja yang terletak disudut kantin yang memungkinkannya melihat keseluruhan isi kantin.

Belum lima menit Cilla duduk, gerombolan siswa laki-laki dengan lambang kelas 11 memasuki kantin heboh. Suasana kantin yang tadinya hening sekarang terasa berisik yang mau tidak mau menarik perhatian Cilla yang duduk menyendiri di pojok.

Mata Cilla memicing seketika melihat sosok tinggi dengan kameja sekolah yang tidak di masukan ke dalam celana berada tepat didalam gerombolan.

Cilla menunggu saat yang tepat untuk menyambangi kumpulan anak laki-laki yang duduk selisih dua meja darinya.

Tidak lama kemudian Cilla berdiri dari duduknya, berjalan mendekati kumpulan anak laki-laki tersebut.

"Oh, sekarang Guan udah berani bolos yah?" Bisik Cilla polos tepat disamping telinga Guan Lin.

Guan Lin kaget dan langsung menoleh ke samping kiri, dilihatnya Cilla setengah membungkuk menatapnya dengan senyum manis sejuta arti.

'Bunda! Maafin Guan.' batin Guan Lin berteriak.

-------

2018 ^^
Mari tinggalkan jejak 😚
Terima kasih sudah membaca 😊

Excuse Me? || Zhang YixingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang