part 13

223 11 7
                                    

Via POV

Sial sial sial. Karena bangun kesiangan, dan juga kota Jakarta yang selalu padat pada hari senin di pagi hari, jadi-lah sekarang aku disini. Di bawah tiang bendera dan teriknya sinar matahari. Yap, hukuman bagi yang telat memang seperti ini. Oiya aku lupa memberitahu bahwa saat ini aku sudah SMA. Di SMA ini, disiplinnya sangat tinggi. Kalau kalian bertanya apakah aku satu sekolah dengan Rega? Jawabannya adalah iya. Kita satu sekolah lagi. Namun aku sedih karena tidak bisa satu sekolah lagi dengan Aulia, Tina, Aurum dan Fiya. Aulia melanjutkan sekolah diluar negri. Tapi untunglah komunikasi diantara kami masih terjaga baik. Masih suka bbman, skype, bahkan kalau ada waktu senggang, kadang kami sempatkan untuk bertemu.

Ah.....Aku baru ingat satu fakta lagi bahwa aku belum sarapan. Mulai detik ini pandanganku mulai mengabur, satu..... dua..... dan....... Tap! Aku tak bisa melihat apapun, tapi aku merasakan ada sebuah tangan yang menangkapku dan menggendongku menuju UKS. Dan aku sudah tidak bisa mengingat apa-apa lagi.

"Kalo masih lemes, tiduran dulu aja!" ku dengar samar suara seorang lelaki namun cukup terdengar jelas olehku. Sepertinya ini lelaki yang sama dengan lelaki yang tadi menolongiku saat aku pingsan. Tapi..... Siapa dia?

"Mending minum dulu teh angetnya." Lelaki itu kemudian memberikan segelas teh hangat yang entah kapan ia membuatnya karena sedari tadi, dia sedang duduk disampingku.

"Thanks. Btw, nama lo siapa?" Setelah ku rasakan mulai sedikit bertenaga, akhirnya ku lontarkan pertanyaan itu.

"Alvino. Panggil Vino aja." jelasnya memperkenalkan dirinya, namun ia sepertinya belum selesai berbicara. "Nggak enak kalo lo tau nama gue, tapi gue nggak tau nama lo."

Sambil tersenyum ramah, aku pun memperkenalkan diriku. "Panggil aja gue, Via."

***

"Woi, emang semalem tidur jam berapa lo kok bisa sampe kesiangan bangun gitu sih?" Saat mengetahui bahwa aku pingsan dan berada di UKS, -katanya cerita Rega sih- dia langsung lari-lari panik gitu ke UKS pas bel istirahat.

"Semalem gue keasikan baca novel baru." jawabku polos sambil tersenyum lebar.

"Bandel sih lo kalo udah baca gatau waktu! Kesiangan terus gak sarapan, dihukum... terus pingsan, sekarang di UKS jadi gabisa ikutin pelajaran. Banyak kerugiannya kan?" omel Rega panjang lebar dan aku hanya bisa mendengarkan ocehan Rega. Dia memang bawel kalau sedang memarahiku.

"Nggak rugi juga..... Tadi gue ditolongin sama pangeran ganteng dong!" ledekku untuk mengganti topik agar Rega berhenti mengoceh. Hahahaha. Eh? Apa tadi aku bilang? Pangeran ganteng? Ya, pria yang menolongiku tadi.... ku akui memang ganteng. gaya nya cool. bertanggung jawab banget lagi, yaiya buktinya dia nolongin aku dan nungguin aku di UKS sampai aku sadar? Apa namanya kalau bukan bertanggung jawab? Loh..... Mengapa aku jadi berlebihan memujinya seperti ini? Ok sudah lupakan perkataanku tadi, karena itu hanya.......

"Nih dimakan. Yaudah gue kekelas dulu." Rega yang baru berkata itu? Salah. Bukan Rega. Tapi Vino. Aku pun tak sadar bahwa dia ada diruangan ini. Jadi pertanyaannya, apa dia mendengar percakapanku dengan Rega tadi? Saat ini rasanya aku ingin menutup mukaku bila bertemu dengannya. Bisa kalian bayangkan betapa malunya aku? Stupid, Via.

"Jadi itu cowo yang katanya pangeran ganteng? HAHAHAHAHAHHAAAAA" tawa Rega pun langsung pecah dan bisa-bisanya dia meledekiku yang sedang sakit.

***

Bel pulang pun akhirnya berbunyi. Semua murid dengan gembiranya segera berlari meninggalkan sekolah. Yang bertanya apakah aku seharian ini hanya bobo bobo cantik di UKS saja? Jawabannya tidak. Setelah memakan makanan yang dibawakan Vino tadi, aku jauh lebih baik. Jadi ku putuskan saja untuk kembali kekelas dan mengikuti pelajaran.

Sekolah ini cepat sekali sepinya. Padahal aku hanya ke perpustakaan sebentar untuk mengembalikan buku yang ku pinjam seminggu yang lalu. Saat sedang berjalan ingin meninggalkan sekolah, aku menangkap sesosok pria sedang berjalan sendiri. Sepertinya fikirannya sedang kosong.

"Hai" ternyata sapaanku barusan berhasil membuatnya sedikit terkejut. "Kok baru pulang?"

"Lo ngga perlu tau." Sepertinya tadi pagi pria ini baik sekali? Lalu kok...... Apakah aku salah orang? Ah! Dia benar pria yang tadi pagi menolongku, dia, Vino. Namun mengapa tadi pagi dia sangat baik dan peduli terhadapku, lalu sekarang jadi menyebalkan?

"Heem yaudahdeh, cuma mau bilang thanks udah nolongin gue dan thanks juga buat nasi gorengnya." sebaik mungkin aku coba mengeluarkan kata-kata dari mulutku agar tidak salah berbicara lagi namun apa boleh buat, "Jangan kepedean, gue cuma kasian."

***

Say hello yuk buat Vino! Hahahaha maaf ya makin gajelas banget ini ceritanya:""") butuh comment dari kalian banget buat lanjutin cerita ini. Please jangan cuma jadi silent reader yaaaa! Oiyaaa yang nanya Rama kemana? Rama nya diumpetin dulu nih dikantongku wahaha:3:3

VOTE dan COMMENT kalian sangat berarti banget guysssss!!

Via's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang