Part 12

195 13 4
                                    

Via POV

Ini adalah hari ketiga aku kehilangan kabar Rama. Entah aku punya salah apa sama Rama, sekarang dia menghilang gitu aja. Chat dan telfon-ku berkali-kali dia riject bahkan 5menit yang lalu aku coba buat menghubungi dia lagi namun handphonenya tidak aktif. Kemana sebenernya dia? Terakhir kita chat juga nggak ada masalah.

Tok tok tok

"Masuk aja" sahutku cepat dengan nada malas.

"Ada mas Rega dibawah, non." ternyata si bibi.

"Oh yaudah suruh tunggu aja nanti aku turun"

***

Rega POV

"Gua pasti dateng, tenang aja." jawab gua cepat saat Candy mengundang gua untuk menghadiri birthday party-nya.

"Oke sip Reg. Oiya ajak Via juga ya sekalian, gue lupa bilangin dia. Lo aja bilangin ya sekalian."

"Iya dy nanti gua kasih tau dia deh."

"Oke makasih ya Reg, udah dulu ya gue masih harus siapin semuanya. Dateng lo besok!"

tut tut tut. Terputus.

Sebenernya gua paling males dateng ke acara begitu, tapi nggak enak kan kalo di undang gitu nggak dateng? Jadi...... Yasudahlah terima takdir. Gua emang manusia yang selalu sabar menerima takdir Tuhan, buktinya diputusin Aul pun gue masih sabar. #plak apalah ini gua malah jadi curhat:|v

Gua baru inget kalo gua disuruh bilangin Via ya tadi? Langsung gua ambil handphone yang ada di meja belajar. Ketika mau mengirim chat untuk Via, tiba-tiba gua berubah fikiran. Kenapa nggak kerumahnya aja ya buat ngabarin? Lagian juga udah 3 hari ini gua nggak ketemu dia, gabut juga sih dirumah. Yaudahlah gua kesana aja. Buru-buru gua ambil jaket, dompet, handphone dan...... ahiya! kunci motor.

***

Via POV

"Mau ngajak gue jalan ya?" ku turuni anak tangga dengan ekspresi yang ku buat seceria mungkin namun........gagal.

"Pede lo! Btw mata lo kenapa? Abis nangis?" ternyata Rega termasuk salah satu cowok peka juga.

"Gue abis baca novel gitu dan sedih banget deh Reg ceritanya.." terkadang kita harus munafik didepan seseorang karena nggak mau oranglain tau kesedihan kita. Memang selama 3 hari ini, fikiranku kacau. Siapa yang bisa tenang bila kekasihnya menghilang 3hari tanpa kabar? Bukan berlebihan, aku hanya khawatir. Bagaimana bila terjadi sesuatu yang buruk padanya? Fikiran negatif pun selalu berputar-putar dalam otakku.

"Coba mana novelnya? Gua mau liat novel yang udah bikin sahabat gua sampe begini." omongan Rega barusan berhasil membuatku tersadar dari lamunanku. Sial. Tadi kan aku hanya berbohong.

"Eh..... ng.... Itu di pinjem si bibi. Udah ah, eh iya gue ambil minum dulu bentar" buru-buru ku tinggal Rega ke dapur untuk menggambilkan minum dan sebenarnya itu juga alasan untuk menghindari topik tadi, semoga nanti Rega tidak membahasnya.

"Nih minum."

"Thanks. Oiya besok malem diundang birthday party-nya Candy. Lo dateng sama gue aja ya?" Haaaaa. Dalam suasana hati seperti ini, kok kayaknya nggak ada mood banget ya buat dateng ke acara gitu.

"Gue gak janji bisa dateng deh"

"Kenapa?" tanya Rega cepat.

"Gatau lagi nggak ada mood aja"

"Lo tau kan gua juga sebenernya nggak suka ke acara gitu, tapi nggak enak sama Candy, Vi."

"Iya sih. Hmmm"

"Udahlah dateng aja. Ada gua"

"Yaudah deh"

"Eh iya, Rama dateng nggak?"

***

Rega POV

Itu Via kenapa ya kok turun tangga mukanya lebih lecek daripada baju yang belum di setrika? Emang sih nada bicaranya ceria, tapi gua perhatiin lagi kayaknya dia mau coba menutupi kesedihannya didepan gua deh.

"Mata lo kenapa? Abis nangis?"

Pas gua tanya gitu, dia bilang abis baca novel. Masih aja dia bohong, dia lupa gua udah kenal dia dari kapan? ckck Via Via. Bener kan, ternyata dia emang lagi nggak baik-baik aja. Itu pun dia cerita ketika gua jebak dengan pertanyaan-pertanyaan dulu. Dan masalah dia ternyata nggak jauh-jauh dari R-A-M-A.

***

Author POV

Dinginnya angin malam berhasil membuat Via kedinginan. Dia tak tahu bahwa Rega akan membawanya ke rumah pohon setelah selesai menghadiri birthday party Candy. Karena kasihan melihat Via yang menggunakan drees pendek, Rega pun melepas jaketnya dan memberikannya pada Via. "Tuh pake." Via pun menerima jaket itu sambil tersenyum.

Kini mereka, berdua. Diatas rumah pohon. Dalam keheningan.

"Sebenernya ada apa lo ngajak gue kesini?" tanya Via melepas keheningan yang tercipta sedaritadi.

"Lo nggak tau Aul bakal pindah ke Jerman?" ucap Rega dengan suara lemahnya.

"Gaktau. Dia udah jarang ngechat,nelfon bahkan kerumah gue. Dia..... pindah kapan?" Via takut-takut salah ngomong, tapi akhirnya bertanya juga.

"Lusa Vi. Gua udah putus sama dia, sekarang kerjaan gua cuma bisa liatin dia dari jauh, tapi kalo dia bakal ke Jerman, gimana gua bisa liat dia lagi Vi? Gua........ masih sayang dia." Pernyataan itu membuat Via agak tersentak.

"Hmm sama kok. Masih mending lo tau Aul bakal pergi kemana. Bahkan gue, sampai saat inipun gue nggak tau keberadaan Rama dimana. Kondisi dia sekarang gimana. Dan kenapa dia pergi tanpa bilang gue dulu. Banyak pertanyaan dalam otak gue, Reg. Tapi gue percaya, Tuhan bakal balikin mereka ke kita sejauh apapun mereka pergi dan kalo mereka ngga balik, berarti akan ada pengganti mereka yang udah disiapin Tuhan dan orang itu pasti lebih baik."

***

Haaiiiiii, apa kabar nih kaliaannn? Maaf bangetttt ya baru bisa update sekarang, kemaren-kemaren lagi mentok abis. Masih pada setia baca cerita ini kan? VOTE dan COMMENT kalian berarti banget guys buat lanjutin cerita iniiiiii, terimakasih:-------)

Via's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang