cinta ini telah tumbuh selama 15tahun terakhir.
kau bilang akan langsung mengenaliku jika kita bertemu.
tapi nyatanya kau melewatiku dan menghampiri Ino saat distasiun.
kau sama sekali tak melihatku Sasuke-kun.
■sebuah kisah cinta tumbuh karna salin...
Aku terus memohon pada Ino agar dia mau menggantikanku nanty saat bertemu Sasuke.
Yah.. Setelah sekian lama akhirnya penantianku pun berakhir. Dari pesan terakhir yang Sasuke kirim, dia berkata akan kembali ke Jepang.
Betapa senangnya aku saat mendengar itu. Tapi saat ini kendalanya adalah Sasuke mengira bahwa aku adalah Ino.
"Kau jahat Ino jika tak mau membantuku. Padahal kau bisa baik kelas dan terhindar hukuman dari sensei juga karna aku kan. Dan sekarang apa balasanmu ? Kau tak mau membantuku. Hhuuaaaaa"
"Hinataaaa.. kau seperti anak kecil saja. Oke.. baiklah aku akan mengaku pada pria bule itu"
"Benarkah Ino ?.. aaaa aku menyayangimu" ucapku langsung memeluk tubuh Ino.
"Tapi jika dia tidak tampan. Aku tak akan mau"
"Tentu, kau tak akan menyesal. Dia itu kawaii sekali"
Dan kami tertawa bersama sambil terus mengayuh sepeda kami menyusuri bukit dan danau menanti tenggelamnya matahari.
Hinata pov'end
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hinataa.. bagaimana penampilanku ?" Tanya Ino yang dibalas acungan ibu jari dari Hinata.
"Sempurna. Kau tampak wuuuu " Hinata meliyukkan tangannya membentuk badan gitar spanyol.
Dengan cekatan Hinata menyemprotkan parfume jasmine kesukaan Sasuke. Agar semua tampak lebih sempurna
"Hinata. Kenapa baunya seperti hantu ?"
"Hee ? Hantu bagaimana ? Jasmine itu perfume kesukaan Sasuke-kun. Jadi kau harus menggunakannya"
"Tidak mau" Ino menjauhkan tubuhnya dari Hinata. Ino memutar bola matanya saat melihat Hinata sudah berkaca-kaca. Apalagi kau tidak menangis ?
Itu memang andalan Hinata untuk meluluhkan hati semua orang. "Baiklah.. baiklah.. lakukan semaumu" ajaibnya seketika mata Hinata memancarkan binar yang berkilau.
