• 8 . Saingan pertama

106 9 0
                                    

Dikantin sekolah Vera sedang bersama Fikri dan Sarah. Ketiga manusia pandai itu sedang menikmati nasi goreng Mpok Amih. Entah mengapa tiba-tiba saja Fikri ikut bergabung dengan Vera dan Sarah.

Fikri sibuk dengan buku Fisikanya sedangkan Vera sibuk dengan buku Biologinya lain dengan Sarah yang sibuk dengan buku Matematikanya.

"Ver," Panggil Fikri ketika sadar bahwa mereka bertiga sama sekali  belum memesan minuman. "Lo sama Sarah mau minum apa?" Lanjut Fikri.

"Udah gue aja yang pesen, gue tau kok harus minuman kayak apa yang gue pesen." Jawab Sarah kemudian gadis itu bangun dari duduknya.

Kira-kira dari kejauhan satu meter ada sebuah keributan kecil, namun tidak bisa mengalahkan ke fokusan dua insan yang terlelai dalam hobinya. Rupanya sumber keributan tersebut berasal dari peraduan mulut antara Rini dengan Vero.

Rini bercekcok dengan Vero karena Rini kedapatan bahwa Vero sedang menggoda teman seper-angkatannya yaitu, Fariz. Fariz di kenal dengan anak yang kurang dalam segala hal, laki-laki itu sangat memprihatinkan, mulai dari otaknya yang kurang dan tingkahnya yang masih kekanak-kanakan. Rupanya Vero menyandung Fariz dan berhasil membuat Fariz terjatuh serta juice yang Fariz beli tumpah dan kejadian tersebut berhasil membuat Rini marah bukan kepalang. Rini adalah salah satu manusia yang benci dengan ketidakadilan.

"Eh, Maksud lo apaan sih?" Kesal Rini ketika segerombolan genk Vero tertawa terbahak-bahak melihat Fariz tersungkur jatuh.

Perkataan Rini masih tidak di respon.

"Vero, sadar gak sih sama kelakuan lo?" Ucap Rini dengan keras.

"Lo siapa sih? Pacarnya?" Kata Vero dengan masih dalam tertawanya.

"Gue cuman gak suka sama cara lo yang sok kayak gini!" Kesal Rini.

"Kalo gue suka lo mau apa?" Tiba-tiba Gevin maju dan mendekatkan dirinya kepada Rini.

Rini diam selama beberapa detik namun sadar kembali. Dan berjalan ke depan Vero.

"Lo sadar gak sih kenapa Vera gak pernah respon lo? Ini kelakuan lo yang bikin dia makin benci!" Kata gadis keturunan Arab itu. "Lo liat," Kata Rini sambil menunjuk kearah Vera dan Fikri. "Lo tuh gak ada apa-apanya di banding Fikri." Lanjutnya.

Vero menatap Rini dengan tatapan kesal dan melekat di mata Rini.

"Kenapa? Gak terima? Makanya sadar diri kalo mau deketin Vera." Lanjut Rini dengan kesal. Tanpa menjawab Vero dan teman-temannya berjalan meninggalkan kantin.

Rini membantu Fariz yang masih repot mencari kacamatanya. Setelah gadis itu memberikan kacamata kepada Fariz, Rini langsung berjalan menuju Vera dan Fikri serta Sarah yang baru saja datang membawa tiga botol air mineral.

***

From +628XXXXXXXXXX

Lo udah pilih filmnya?

-Vero ganteng

Pesan masuk dari ponsel Vera yang berada di saku bajunya. Dengan santai Vera membuka pesan tersebut dan BOOM gadis itu kaget dengan pesan yang baru masuk. Rupanya kemarin ia lupa membalas pesan dari Vero dan kini Vero kembali mengirimkan pesannya kepada Vera.

To +628XXXXXXXXXX

Gue pilih genre horor

Balasan singkat dari Vera rupanya langsung menghasilkan panggilan masuk ke ponsel Vera.

--+628XXXXXXXXXX IS CALLING--

Vero & VeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang