• 3 . Vera khanza wijaya

186 18 19
                                    

Memerlukan waktu tiga hari untuk menyeleksi peserta lomba Matematika. Sarah terpilih menjadi perserta lomba diantara lima belas siswa yang terpilih ditingkatan kelas sepuluh.

Hari ini sudah memasuki hari perlombaan. Vera dan sarah berangkat menuju SMA Nusa Damai. Nantinya rombongan peserta dari SMA Dirhanjaya. Vera dan Sarah menunggu di parkiran SMA Nusa Damai karena anak-anak dari SMA Dirhanjaya berjanjian akan berkumpul diparkiran SMA Nusa Damai. Sambil menunggu yang lain Vera memilih untuk membaca buku Biologinya, Sarah juga memilih untuk mempelajari rumus-rumus Matematikanya. Ditengah-tengah kesibukan mereka tiba-tiba saja pandangan Vera teralihkan ke satu arah yang disata terdapat lima orang laki-laki dan diantaranya ada yang dikenali oleh Vera.

"Sar" panggil Vera sembari mengguncangkan lengan Sarah.

"Apaan Ver" Sarah tidak memandang lawan bicaranya, ia tetap fokus dengan bukunya.

"Itu liat" tatapan Vera tetap fokus ke satu arah yang tadi.

Tanpa disadari Sarah mengikuti instruksi Vera dan sama-sama tertuju dengan satu pandangan yang sama.

"Itu cowok yang dari kemaren gue ceritain ke elo,cowok gila yang gatau sopan santun" jelas Vera mengingatkan.

"Hush" Sarah membungkamkan mulut Vera "lo kalo ngomong jangab sembarangan" lanjutnya.

"Emang bener"

"Eh tapi yang mana sih?itu ada lima loh cowoknya" Sarah bertanya kembali

"Itu tuh yang duduk deket pohon yang paling pinggir." Vera menjelaskan tetapi matanya seperti menerawang.

"Oh itu,Lah?" Seperkian detik Sarah merasa kaget. "Itu kan anak sekola kita,dia kan najisin bego,ish sumpah." Kemudian Sara melanjutkan omongannya setelah mengingat sifat Vero.

Selama kurang lebih dua deting alis Vera terangkat. "Lo tadi bilang ke gue,kalo ngomong jangan sembarangan,nah sekarang elo?ngomong ape?." Kemudian Vera menjawab dengan nada sedikit ketus.

"Sorry"

***

Dari tempatnya duduk Vero merasakan hal yang sangat menganggu dirinya. Pasalnya ia mengetahui ada dua orang wanita yang dari tadi melihat ke arahnya. Bukan karena merasa ge-er atau kepedean tapi Vero melihat dengan jelas bahwa perempuan itu benar-benar memerhatikan gerak-gerik Vero dari sekitar lima menit yang lalu.

Hari ini Band Vero akan mengisi waktu luang disaat lomba berakhir. Vero menggunakan celana jeans yang sedikit sobek dibagian lutut dan kaos berwarna abu-abu. Karena posisinya sebagai Vokalis jadi penampilan Vero biar bagaimanapun agak terlihat sedikit mencolok dibanding yang lain.

"Ver." Eky menepuk bahu Vero dan membuat Vero sedikit kaget

"Paan" Jawab Vero singkat. Sesingkat kilat.

"Lo kemaren,bukan kemaren sih,pas waktu itu cabut duluan kenapa?." Tanya Eky yang berupa sebuah penyelidikan.

"Cewe cogan pada minta di temenin." Jawab Vero sesantai mungkin.

"Yeh." Ichal menoyor kepala Vero. "sok begayaan lo,sampe sekarang aja masih jomblo." Lanjut Ichal.

"Anjing lo Chal." Vero meringis kesakitan sembari mengusap-usap kepalanya.

Pembicaraan diantara mereka kembali sunyi hanya ada sedikit candaan dari Ichal dan Gevin. Gevin dan Ichal adalah dua insan yang tak akan bisa tenang jika sudah dipertemukan.

Vero & VeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang