Hari pertama atau mungkin genap satu hari jadi pasti adalah hal yang paling bahagia untuk para pasangan yang baru memulai jenjang serius di struktur asmara yang pertama. Sama halnya seperti Vero dan Vera, kedua insan yang sedang menjalani struktur pertama dari asmara.
Menuju kantin bersama pasti banyak menuai kritikan pedas dari netizen Sekolah. Apalagi jika saling berpegangan tangan, Vera bukanlah type perempuan yang asmaranya ingin semua orang tahu tetapi kali ini adalah keputusan Vero untuk memberitahukan semua orang bahwa Vera sudah menjadi miliknya.
Vero dan Vera terlihat seperti bagai dulung dengan tudung saji yang artinya pasangan yang sangat serasi.
"Kenapa sih? Malu jalan sama aku?" Sela Vero di depan tukang bakso paling favorit di jajaran guru-guru. Jelas saja membuat Vera kaget karena barusan saja Vero berbicara dengan kata 'aku'. Vero yang biasanya kasar kini menjadi lembut.
Vera hanya menatap Vero tanpa menjawab apapun lewat kata-kata. Gadis itu hanya menjawab dengan senyum terpaksanya sembari menggeleng.
"Kalau gak malu kenapa kamu buang muka setiap kali ada yang lihat kita?" Lanjut laki-laki itu yang hidupnya diserahkan untuk musik.
"Ya gue cuman gamau aja mereka pada tau, apalagi sampai guru tau." Jawab Vera yang masih menggunakan kata-kata biasa saja.
"Oh kamh malu kalau guru tau karena aku suka bikin ulah/?" Jawab Vero yang sadar dengan kelakuannya selama ini.
"Tau ah!" Decak Vera kesal karena jawaban Vero yang membuat gadis itu naik darah.
"Hm ngambek yaa?" Ledek Vero ketika wajah Vera berubah menjadi jutek kemudian melepaskan tangan yang tadi di gapai oleh Vero.
"Liat deh itu ketua OSIS kita ganteng parah kan." Ucap Vera yang sengaja membuat Vero kesal.
"Ganteng darimananya? Baju udah kayak mau foto KTP gitu dibilang ganteng." Jawab Vero sambil mendengus kesal.
"Itu tuh mencerminkan kalau kepribadian dia baik." Kata Vera santai kemudian gadis itu menghampiri Sarah yang berada di depan tukang jajanan ringan.
Vero menarik berat napasnya.
***
Tepat pukul delapan malam, Vero bersama dengan gitar kesayangannya sedang menuju ke Caffe Genasha bersama dengan empat orang temannya yaitu, Gevin, Ichal, Niko dan Eky. Kelima manusia yang di takdirkan untuk menjadi tampan itu diundang untuk mengisi sebuah acara Birthday party.
Vero, Gevin, Ichal, Niko dan Eky sudah bersiap diatas panggung sambil mengambil posisinya masing-masing.
Kelimanya membawakan lagu milik jamrud yang berjudul selamat ulang tahun yang sengaja di persembahkan untuk sang pemilik acara yang umurnya sudah genap tujuh belas tahun.
Ketika lagu itu selesai dinyanyikan. Vero turun dari panggung, laki-laki itu jalan ke arah belakang panggung dan sedikit merapikan pakaiannya. Tak lupa juga Vero mengecek ponselnya yang sejak tadi sengaja di silent. Vero kaget dengan notif ponselnya, banyak sekali kiriman pesan dari Vera. Tanpa berfikir panjang Vero langsung menekan nomor Vera dan melakukan panggilan balik kepada Vera.
"Assalamualaikum cantik." Ucap Vero dengan lembut ketika panggilan sudah tersambung.
"Wa'alaikum salam. Iya ada apa?" Jawab gadis itu dengan kaku.
"kenapa hm? Kangen?" Kata Vero. "kok beda sih? Tadi di chat bawel banget, kenapa sekarang diem hm?" Lanjut laki-laki bercelana jeans hitam yang lututnya sengaja di robek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vero & Vera
Teen Fiction- Hal yang paling bahagia adalah ketika saya menjadi seseorang yang bisa membuatmu tertawa lepas tanpa ada beban - Vero Fariz Pratama - aku akan menunggu saat itu dimana kamu dan aku menjadi kita tanpa ada kata dia - Vera Khanza Wijaya