silk 1

4K 328 45
                                    

Happy reading...

Perjalanan Panjang Cinta Selembut Sutra

  Sekarang aku mengerti mengapa sutra sangat mahal.
Bukankah didalam setiap lembar kain sutra yang indah ada ribuan ulat yang mengorbankan hidupnya?. tidak, lebih tepatnya mereka dikorbankan.
Harga yang tinggi itu tidak akan bisa membayar banyaknya ulat yang harus mati setiap hari.
Apa yang berharga jika semua orang yang kita cintai lebih memilih bahagia dengan caranya sendiri.

Ini bukan tentang cinta yang berakhir bahagia. Ini tentang cinta yang terbagi dengan sengaja.
Tentang hati yang tersakiti dengan sengaja pula.
Bodoh...
Tetapi mereka melakukannya, karena mereka terlalu naif.

'Perjalanan panjang cinta selembut sutra'

London.
Salah satu kota niaga paling sibuk didunia, dimana setiap orang berjalan dengan cepat setiap paginya untuk memulai hari mereka.
Diantara ribuan pejalan kaki itu tak jarang kita menjumpai wajah Asia terselip diantara ras kulit putih pucat dan tinggi menjulang yang dominan.

Pagi ini begitu cerah membuat kyungsoo bersemangat menjalani harinya untuk bekerja.
Bibirnya tersenyum merekah menanti saat pujaan hati berpangkat mayor, berjanji akan kembali untuknya hari ini.
Namun cahaya matahari seakan padam membuat bumi menjadi gelap gulita, saat suara di balik sambungan ponselnya mengatakan bahwa kekasih serta ayahnya telah beristirahat dengan tenang dan terhormat sebagai pasukan pembela negara yang gagah berani.

Sesak bagai langit seakan runtuh, dimana dirinya menjadi sebatang kara di negara ratu Elizabeth ini. Tubuhnya seakan terlempar jauh diangkasa yang hampa.

Dirinya sendiri dalam kesunyian, kenapa semua orang yang dia kasihi selalu meninggalkannya lebih dulu?.

Kutukan macam apa yang hinggap dan menyelubungi hidupnya hingga penuh akan rasa sakit.

Hingga di hari saat pemakaman sang ayah, sepupunya dari negri tanah kelahirannya datang dan mengajaknya untuk hidup bersama di korea.

Awal kisah akan cinta terlarang, diperkeruh dengan intrik membagi cinta, hingga tak ada yang mampu bertahan karenanya...

><

Cuaca memburuk seburuk perasaannya saat ini, kyungsoo masih tidak percaya akan kepergian kris dan ayahnya.
Langkah lungainya berhenti di sebuah rumah besar bergaya victoria, kyungsoo menarik nafas beratnya lalu menekan tombol bell pada pintu.

Cuaca di luar cukup dingin ditambah dengan angin yang berhembus kencang.
Seorang pria muncul dari balik pintu menunjukan senyum yang tampan.

"kau kyungsoo?"
Ucapnya ramah, kyungsoo menganggukan kepalanya dan membalas senyum itu terpaksa.

"irine sedang ada urusan di busan, maaf kami tak bisa menjemputmu" celotehnya lagi, seraya membawa koper besar milik kyungsoo membawanya di sebuah ruangan dekat pintu kaca besar, lebih tepatnya pintu menuju kolam renang.

Kyungsoo hanya diam, wajah cerianya hilang ditelan kegelapan, sejak kamatian ibunya dulu, ditambah lagi dengan kematian kris dan ayahnya.
"kau bisa memanggilku jongin atau kai ." ucapnya lagi, mengusuk  gemas kepala kyungsoo dan melangkah menutup pintu dari luar.

"terima kasih."lirih-

"jangan sungkan. Oh ya tersenyumlah agar hatimu merekah" sambungnya lalu menghilang di balik pintu. Kyungsoo membalikan badannya menghadap jendela kamarnya. Air matanya mengalir dia benci saat seperti ini, dia hidup sendiri dadanya terasa sesak.

Bukankah diusianya kini harusnya menikmati masa indah dan manisnya kehidupan?. Tapi takdir sepertinya lebih sering bermain kasar padanya. Kyungsoo masih disana berdiri dedepan jendela menatap keluar dengan tatapan kosong hingga langit cerah berubah merah.
 

Love Like Silk (Kaisoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang