Silk 9

1.6K 267 83
                                    

Happy reading....
..

Malam sunyi aku impikanmu, ku lukiskan kita bersama.
Namun selalu aku bertanya adakah Aku di mimpimu.
Dihatiku terukir namamu, cinta rindu beradu satu.
Namun selalu aku bertanya adakah aku dihatimu.

Telah ku nyanyikan alunan senduku
Telah ku bisikan semua cerita gelapku
Telah ku abaikan mimpi dan ambisiku
Tapi mengapa aku tak akan bisa sentuh hatimu.

Perjalanan panjang cinta selembut sutra

Dibalik senyumnya untuk irene ada tangis yang terpendam. Kasih sayang yang diberikan pada istrinya hanya tabu, seakan raga dalam dekapan hangat penuh kebahagiaan lalu jiwanya terdampar jauh di pulau kepedihan.

Ku menangis tertahan ingat kau tak lagi bersamaku.
Gelas dengan leher yang panjang  telah menjadi teman dimalam sepi, tanpa berniat untuk berhenti meski hanya sekedar menatap sang bulan. Mata memerah sebab tangis dan panasnya alkohol.

"kyungsoo.. "
Meracau tak jelas lalu mengaliri tenggorokan dengan cairan haram.

"kyungsoo.."
Kedua kalinya nama sang pemasung hati terucap dengan rindu. Dada seolah sesak meski hanya menyebutkan namanya.  Tangan terulur memukul tepat pada jantungnya.
Sakit rasanya sungguh sakit, kim jongin begitu menyedihkan. Dirinya begitu naif dan serakah, tidaklah begitu  sulit jika harus memilih diantara dua.

Cinta hanya engkaulah yang bisa membuat ku bahagia apakah kau merasakannya.

Jongin ingin sekali mengatakan pada dunia bahwa dirinya bahagia saat bersama kyungsoo. Dirinya bahagia dengan kehadiran kyungsoo.
Jongin juga ingin mengakui bahwa entah sejak kapan kyungsoo telah mengubah arti bahagia dalam hidupnya selama ini.

Dia hanya tersenyum kecut saat kyungsoo dengan mudahnya  mengakhiri hubungan mereka yang salah. Jongin menertawakan dirinya sendiri saat menatap bayangan dirinya di cermin.

"kau begitu bodoh kim jongin.. "

Hari-harinya begitu sulit, semuanya terasa berat.  Memilih irene yang kini sedang berjuang untuk segera sadar pasca oprasi pencangkokan jantung, berdampak stres tersendiri untuk jongin.

Pagi ini seorang kim jongin telah berdiri dibalik pintu utama rumah orang tuanya. Irene belum sadar tetapi pekerjaannya tidak boleh ditinggalkan begitu saja.

"oppa... "
Ah sapaan baru yang gadis itu sematkan setidaknya bisa mengurangi rasa rindunya.

"apa kabar..! " sedikit canggung setelah berminggu-minggu tidak saling sapa,  namun kini bersua dengan status yang tidak lagi sama.

"mingyu sedang pergi kebusan bersama ayah, jadi rumah menjadi sedikit sepi. "
Kyungsoo mencoba membuat suasana menjadi senormal mungkin. Meski tidak dapat ditolak jika hatinya menjeritkan ungkapan rindu pada pria yang telah menjadi iparnya.

Jongin masih terpaku, mengamati kegiatan kyungsoo dengan perut yang sedikit membuncit.
Entah mengapa jongin  ingin sekali membelai calon keponakannya itu.
Andai saja irene juga bisa mengandung pasti jongin  sangat bahagia. bahkan dia rela jika harus melupakan kyungsoo dalam riwayat hidup serta cintanya.

"apa kau bahagia?"
Tiga kata menjadi sebuah kalimat tanya yang cukup  membuat kyungsoo menghentikan acara mengaduk kopi pada mug. Tatapannya terfokus pada sepasang manik kelam.

"oppa... "
Suaranya lirih, memandang sendu pria yang kini melangkah mendekat.
Jujur saja kyungsoo ingin memeluknya, mencurahkan rindu,  bersama sakit yang dia derita.  Tapi apa daya jika dirinya mustahil untuk bersama.

"apa kau bahagia dengan pilihanmu meninggalkan aku, dengan sejuta rasa sakit yang telah kau berikan ...?"

"aku merindukan dirimu kyungsoo! " lanjutnya lirih.

Love Like Silk (Kaisoo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang