Part 5. other side

778 29 11
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



hai hai, Sebelumnya suflo mau minta maaf dulu, soalnya bulan bulan kedepan suflo gak bisa update tepat waktu. dikarnakan persiapan praktek, ujian dan lain-lain yang harus suflo hadapi. Jadi mohon maaf jika updatenya jadi kacau dan lama. Btw suflo akan mencoba mengerjakan yang terbaik deh, dan sebagai permintaan maaf chapter berikutnya akan agak panjang.

Jangan lupa voment yups, ingat hanya itu yang bisa membuat suflo bahagian dan semangat melanjutkan.

**





Sinar pagi menembus tirai putih yang terpasang rapi dicendela kamar, membuat gadis. yang masih didunia mimpi itu terbanggun dari tidurnya. tubuhnya menggeliat, lalu ia membuka matanya malas, wajah khas bangun tidur sangat terlihat disana.

Sesuatu dipikirannya muncul sehingga membuatnya mengurungkan niatnya untuk segera bangun. ya, hari ini hari minggu. Dan hana sama sekali tak ingin meninggalkan bagaimana nikmatnya tidur dihari minggu.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat membuat rotasi wajahnya berputar. tapi dia hanya diam, tak mau membalas siapapun yang berada dibalik pintu itu.

"nona, nyonya akan segera berangkat ke jepang, apa anda tak mau menemuinya?" hana hanya berdecak kecil lalu tersenyum remeh kemudian.

"tidak" jawabnya singkat, dia kembali mengeratkan selimut tebalnya untuk tidur lagi. entah apapun yang akan terjadi, dia tak ingin bangun sekarang.

"baik, akan saya sampaikan" kemudian yang terdengar hanya suara langkah kaki dari pelayan tadi.

hana hanya mengehela nafas, kali ini ibunya akan pergi selama beberapa minggu di negeri matahari terbit, dan itu tak akan mengubah apapun.

Tak ada raut takut Ditinggal atau perasaan rindu didalam hatinya, baginya itu hanya perasaan konyol. dia sudah tak memiliki itu lagi semenjak dia memutuskan hidup seperti ini.

Drr drrr

Dia sedikit menggeser tubuhnya setelah mendapati ponselnya berdering. keningnya mengkerut, seingatnya ia tak kenal dengan nomor yang sekarang tertera diponselnya sebagai nomer yang tak dikenal.

"ya?" Ucapnya ragu, menunggu seseorang disana melakukan sesuatu.

"jawaban macam apa itu" dia tertegun, berulang kali mencoba memikirkan apa yang sedang terjadi. Dia yakin sekali suara berat dan sedikit tawa itu dari orang yang ia kenal.

"kenapa kau diam?" Tanyanya membuat hana segera menyadarikan diri.

"daniel?"

"eoh, ini aku"

"dari mana kau tau nomer ponselku?" kening hana semakin berkedut setelah mendengar suara kikihan dari seseorang yang benar-benar menyimpan banyak misteri baginya sekarang.

BECAUSE I'M BAD GIRLWhere stories live. Discover now