warning, adegan nc plus plus. tolong kebijakan pembaca.
please, vote dan komen... :)
.
.
"kau selalu nakal, noona"
Aku menggigit bibir bagian bawahku kuat merasakan sentuhan seduktifnya, dia tampak menyerigai setelah melihatku mati-matian menahan desahan. Kenapa aku melakukannya?, tentu saja jika aku mendesah dia akan semakin liar dan ini tak akan berakhir dengan cepat.
Nafasku naik turun dengan hembusan patah-patah menahan semuanya dengan meremas apapun yang bisa kupegang sampai jariku memutih.
"kenapa ditahan noona?, keluarkan saja semuanya" bisiknya sensual tepat di telingaku, membuat suhu udara yang tadinya dingin meningkat drastis diatas kewajaran. Tangannya mulai bermain dengan tubuhku mengelus bagian-bagian sensitif.
"sialan kau, sudah kubilang quick sex" dengusku menatapnya kesal, sementara dia malah terkikih setelah mendengar gerutuanku. Selanjutnya yang ia lakukan malah meresap bibirku dengan penuh gairah, bergerak naik turun sesekali mengigitnya. Aku hanya pasrah memberikan akses yang sebesar-besarnya agar dia menguasai bibirku, dan tentu aku tak mau meragukan bagaimana lihainya dia.
"ah..." desahku akhirnya, setelah tangannya beramin dengan dadaku. Meremasnya sesekali memelintirnya dan membuatku menerjang. Damn he's fucking boy.
"eungh... brengsek"
Sialnya dia hanya menyerigai menatapku sayu dengan nafas memburu.
"noona sangat cantik jika sedang horny" terkutuklah mulut sialmu. Semuanya membuatku semakin menggila apalagi saat satu jari sudah berhasil menusuk kedalam diriku. Aku menjerit karnanya, dan dia malah mengulum dadaku setelahnya mengalihkan apa yang dia buat.
Suara decapan terdengar nyaring dan sangat mengangguku, dua jarinya sudah masuk kedalam tubuhku. memporak-porandakan semuanya, Memberikan sensasi perih campur nikmat. Desahan erotis langsung keluar dari mulutku yang sudah membengkak dibuatnya.
"dear, please" mohonku dengan wajah memelas, menatapnya dengan air mata yang kering, bukan menangis. rasa sakit campur nikmat gila ini selalu berhasil membuat air mataku menetes dengan sendirinya.
dia tampak tersenyum senang membalasku, brengsek. Perlu aku bilang kalau Dia sangat senang melihatku memohon.
"apa sayang?"
"selesaikan ini cepat" aku sudah benar-benar tak kuat lagi, tubuhku lemas menahan organisme. Rasa nikmat dari jari-jari panjangnya yang terus bergerak liar didalam benar-benar luar biasa.
"ucapkan kata kuncinya noona" sialan, saat-saat seperti ini dia masih ingin terus menyiksaku. Kuteguk ludahku kasar mendengarnya, sudah tak tau lagi. keringat dinginku juga sudah memucur dengan suhu tubuh yang meningkat drastis.
"fuck me"
"as you wish, babe"
**
Author pov
"jadi, kau habis melakukan berapa ronde sampai mukamu pucat seperti itu" ejek hana menatap sia yang mendengus. Hari sudah beranjak malam dan mereka semua memutuskan makan malam di private restaurant yang terletak didepan pantai.
Mewah sekali.
"dia bahkan tak mau berhenti kalau aku tak pingsan" hana tertawa, benar-benar lucu melihat sia tadi digendong ong setelah kembali dengan kencan panas mereka.
YOU ARE READING
BECAUSE I'M BAD GIRL
FanfictieAku bukan gadis baik, aku tau itu. begitu pula dengan dirimu, kau juga bukan pria baik, bukankah itu bagus? kita bisa memainkan permainan ini lalu melihat siapa yang tertawa diakhir. Kita bisa saling menghancurkan dan menyakiti, tak masalah. kau sen...