Part 21. Waiter

270 19 2
                                    


Maaf ya upnya lama, suflo habis sakit huhuhu... dan juga ada berbagai halangan yang menghadang, dengan kata lain suflo tetep 'banyak alasan' wkwk.

Udah lihat chapter 20 kan, kalau belum folow dulu akun suflo ya. Oh ya chapter ini dan juga beberapa chapter kedepan gak di private tenang saja, mungkin sekitaran last chapter.

Oke jangan lupa voment untuk lebih membuat suflo cepat up. Makasih untuk bebih-bebihku yang masih setia dengan bibg.

big love for all of you guys.


**




Bruk


Tubuh hana terhempas ke meja panjang perpustakaan, pinggangnya sakit luar biasa karna terbentur pinggirannya, bahkan bibirnya tak berhenti meringis sakit.

"Brengsek" umpatnya menatap nyalang pria bengis didepanya, sorot mata yang dingin benar-benar membuat hana terus menahan nafas. Seakan-akan tatapan obsidan hitam itu siap memangsanya hidup-hidup.

"Apa harus kuperjelas lagi, kau milikku dan hanya aku yang boleh main-main disini" suara rendah dan terkesan sangat mendominasi, diikuti tatapan gelap. Berhasil membut hana mengerutkan keningnya tak terima.

Tentu dia takut, tapi semua sikap memuakkan sungwoon lebih membuatnya jengkel.

Fucking hell, Apa-apaan dengan tak boleh main-main? Didalam hidup hana tak ada yang boleh memperlakukannya seperti ini.

Termasuk Ha sungwoon, ingat itu.

"Kau Bedebah!, tak ada yang boleh mengatur-ngaturku" geram hana, semakin mengerutkan dahinya tanda benar-benar tak suka. Well seharusnya ia tau akan keadaannya, posisinya berada di sudut kosong perpustaan juga dibawah kungkungan tangan sungwoon yang semakin merapatkan tubuhnya ke meja perpustakaan.

"Menurutmu begitu" sudur bibir sungwoon tertarik, memberlihatkan serigaian yang sumpah mati membuat kaku semua sistem kerja tubuhnya.

Sekalipun hana sudah berusaha mati-matian untuk menghindar atau setidaknya mundur, sayangnya ia tak bisa bergerak. Pinggangnya makin nyeri karna terus ia tekan, kalau dilihat-lihat dia sudah seperti tikus kejepit saja.

Shit.



Flasback.

"Begitu rupanya, ayo denganku saja"

"Apa?" hana masih melogo lalu menerjap tak mengerti, apalagi tindakan daniel selanjunya yang langsung menarik tengkuknya, menempelkan bibirnya tanpa adanya peringatan.

Dalam keadaan shock tak terkira seperti ini otak hana terasa kosong, ia bahkan butuh waktu yang cukup lama untuk memproses apa yang terjadi, jadi dia malah terdiam dengan tampang bodohnya saat daniel mulai melumat bibirnya.

Hana juga tuli akan sekitar, ia tak tau kalau beberapa orang menyaksikan mereka seperti sedang menonton live drama.

Tak hanya melumat lembut bibir hana, daniel malah makin menekan tengkuknya lagi dan lagi, menggunakan tangannya yang lain untuk meremas pinggang ramping hana. Memberikan stimulasi yang sangat memabukkan, lumatan lembut yang terkesan sangat hati-hati ditambah remasan dipinggangnya sudah berhasil membuat hana gila.

BECAUSE I'M BAD GIRLWhere stories live. Discover now