4 - "Kiss"

12.4K 2.2K 99
                                    

Tepat pada pukul sepuluh pagi, Jihye sudah duduk manis di jok belakang mobil pribadi milik Jackson, tentunya bersama dengan bocah itu. Terkadang, Jihye tidak habis pikir dengan Tuan Park, haruskah anak usia empat tahun memiliki mobil sedan mewah pribadi seperti itu? Heol, orang kaya memang gila!

Jihye menghembuskan napas dengan kesal. Tadi pagi setelah ia sarapan, ahjumma memberi kertas pada Jihye berisi jadwal kegiatan Jackson pada hari ini.

Schedule for Jackson's Holiday

(10:00 a.m.) Latihan sepak bola □
(01:00 p.m.) Makan siang di restoran langganan Jackson □
(02:00 p.m.) Les membaca □
(04:00 p.m.) Les renang □
(06:00 p.m.) Pulang ke rumah □

Dan yang lebih membuat Jihye jengkel, ia harus menceklis tiap list yang sudah dilakukannya pada kolom kotak yang telah tertera. Oh, sungguh, mungkin hari ini akan melelahkan!

"Nona, kita sudah sampai." ucap supir pribadi Jackson membuat Jihye terkejut.

"Ah, iya. Terima kasih." ucap Jihye seraya turun dari dalam mobil bersama dengan Jackson. Kini, kedua tangan gadis itu penuh dengan barang-barang keperluan Jackson.

Setelah sampai di dalam area latihan sepak bola khusus anak, Jackson meminta Jihye untuk duduk menunggunya di salah satu tribun. Jihye pun setuju, kemudian ia berjalan menuju tribun yang paling dekat dengan posisi sekumpulan anak-anak yang sedang berlatih.

Jihye duduk dengan tenang. Untunglah, tribun ini sangat nyaman dan teduh, barangkali ia betah berlama-lama di sini.

Angin sepoi-sepoi mengacak poni rambut Jihye dengan lembut, namun gadis itu cukup menikmatinya. Berada di hadapan lapangan terbuka lebih menyenangkan daripada di dalam rumah mewah yang sepi milik Tuan Park.

"Hei, kudengar anak berambut cokelat itu adalah putra dari seorang artis!"

Jihye mendengar dua orang babysitter yang duduk tak jauh darinya, sedang berbincang-bincang. Sepertinya mereka juga sedang menunggu anak dari majikan mereka yang sedang berlatih sepak bola.

"Hah, benarkah? Pantas saja ia terlihat begitu familiar." sahut yang lain. Jihye yang penasaran, mencoba untuk mengikuti arah pandang kedua wanita yang sedang asyik bergosip tersebut.

"Benar, kan? Sepertinya aku pernah lihat, tapi ... dimana ya?"

Jihye kembali menelisik, dan tak salah lagi, yang sedang mereka bicarakan adalah Jackson. Oh, ini tidak boleh terjadi. Mereka tidak boleh tahu identitas asli Jackson!

Jihye berpikir sejenak untuk membuat rencana secepat kilat agar dua orang babysitter tersebut tidak penasaran lebih jauh. Mereka bisa saja memotret foto Jackson diam-diam kemudian menyebarkannya di internet. Dan apabila hal itu terjadi, Tuan Park bisa marah besar.

Akhirnya, Jihye bangkit dari duduknya, kemudian gadis itu menghampiri dua orang wanita tadi.

"Permisi, apakah aku bisa duduk di sini?" tanya Jihye dengan sopan seraya tersenyum. Jihye dapat melihat salah seorang dari mereka menatap Jihye dengan wajah kagum. Mungkin karena penampilan Jihye yang memang cantik, tak terlihat seperti babysitter sama sekali, ditambah lagi ia sedang menggunakan baju bebas, bukan baju seragam khusus perawat bayi.

"Ya, silahkan duduk, Nona."

Jihye mencoba untuk bertingkah senormal mungkin. Ia duduk dengan santai di sisi salah satu babysitter itu.

Ex-Idol & Me [PCY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang