5 - "Swimming Pool"

12.5K 2.5K 91
                                    

Jangan sider kayak doi, pls:(
Cukup doi aja yg sider-in aku,
Kalian jangan.
Ini berat, aku ga kuat😭

*apasih aku gaje bgt *

Pokoknya vote dulu yuk (aktifin data seluler kalian yaa, supaya vote nya masuk)^^

Selamat membaca💞

***

Setelah selesai berlatih bola, yang harus mereka lakukan selanjutnya adalah makan siang di restoran langganan Jackson. Pikiran Jihye sudah melayang kemana-mana membayangkan bagaimana restoran yang Jackson sukai.

Akhirnya, mobil yang Jihye dan Jackson tumpangi berdiri di sebuah restoran dengan bangunan yang lucu. Mungkin memang benar jika tempat ini dikhususkan untuk anak-anak.

Jihye menuntun Jackson untuk masuk ke dalam sana. Tepat ketika mereka membuka pintu, seorang pelayan wanita tersenyum senang seraya menatap Jackson.

"Tuan Muda, kau sudah tiba? Baiklah, silahkan lewat sini. Kami telah menyiapkan makan siang Anda." ucap pelayan itu dengan sopan seraya membungkuk. Jihye menatap pelayan itu dengan tatapan terkejut. Ayolah, semua orang terlihat begitu menghormati Jackson, semua orang selalu membungkuk di hadapan Jackson, dan mereka semua selalu memanggil bocah itu dengan sebutan "Tuan Muda". Kini Jihye menyadari bahwa hanya dirinyalah yang berani bertingkah seenaknya pada Jackson.

Jihye berhenti berdiam diri di depan pintu. Ia segera mengikuti Jackson dari arah belakang untuk menuju ruangan yang dimaksud pelayan itu.

Alangkah terkagetnya Jihye melihat tempat makan siang Jackson. Sungguh, ini merupakan hal yang tidak biasa. Sebuah mobil mainan dengan atap terbuka lengkap dengan meja dan hidangan di atasnya menjadi tempat makan seorang bocah seperti Jackson. Kemudian, dihadapan jok mobil tersebut terdapat sebuah televisi dengan layar berukuran besar yang menayangkan film anak-anak. Benar-benar makan siang yang mewah.

"Kau akan makan di jok mobil mainan itu?" tanya Jihye dengan ragu.

"Ya, aku biasa makan di sini, Noona." jawab Jackson.

"Kau ini benar-benar keturunan 'sendok emas'." gumam Jihye.

"Hm? Kau bilang apa barusan, Noona?"

Jihye menggeleng cepat. "Ah tidak. Kau ... makanlah dengan sendok."

Jackson menatap Jihye dengan wajah heran, namun anak itu lebih milih untuk mengabaikan Jihye dan fokus pada makan siangnya. Anak itu asyik menonton televisi sembari sesekali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Oh, ya ampun, mungkin ini akan berlangsung sangat lama sekali! Jihye bahkan sampai menguap beberapa kali untuk menunggu Jackson menyelesaikan makan siangnya, padahal ia sendiri belum makan apa pun sedari tadi.

Jihye yang sudah jengah pun datang untuk menghampiri Jackson.

"Kenapa kau makan lama sekali? Cepatlah sedikit, aku lelah menunggumu." kata Jihye dengan sebal. Sementara itu, Jackson langsung melirik ke arah Jihye.

"Noona, aku tidak bisa makan cepat-cepat, nanti aku bisa tersedak."

Jihye lagi-lagi mendengus, ia pun memilih untuk duduk diam dan menunggu bocah empat tahun itu selesai makan.

***

Syukurlah kegiatan makan tersebut segera selesai meskipun memakan waktu empat puluh lima menit. Setidaknya, Jihye tidak perlu repot-repot menahan kantuk sekaligus rasa laparnya di dalam restoran tersebut.

Ex-Idol & Me [PCY]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang